Alle pun langsung menoleh. Matanya tak kalah berbinar. "Tante Jeni!" seru Alle senang.

Alle sudah sangat lama tidak bertemu dengan Tante Jenji. Tantenya Rangga.

Dan mereka pun berpelukan ala teletabis. "Aduh kangen banget Tante sama kamu. Kenapa gak pernah lagi main ke rumah, ihh." kata Tante Jeni mencubit pipi Alle gemas.

Alle terkekeh seraya meringis. "Alle sibuk tan, ngurus osis. Jadi susah deh." kata Alle memberikan alasan.

"Huhh..besok-besok harus ke rumah Tante. Om sama Tante udah kangen sama kamu." kata Tante Jeni tersenyum.

"Siap tan."

"Eh, si Rangga mana? Tumben gak ngekor?" tanya Tante Jeni mengingat ponakannya yang bandel itu.

Alle pun terkekeh. "Katanya lagi kerja kelompok dirumah temen tan, udah dari sore malah." beritahu Alle seraya mengambil soda kue.

Kening Tante Jeni mengerut. "Kerja kelompok? Barusan aja Rangga bilang dia mau ke acara temennya." kata Tante Jeni menatap Alle bingung.

Alle pun sama bingungnya. "Masa sih tante? Rangga sendiri loh bilang ke Alle." ujar Alle berusaha menepis rasa curiganya.

"Iya, dari sore dia bilang itu. Dasar anak itu ya." decak Tante Jeni.

"Tante tau dimana Rangga sering nongkrong?" tanya Alle berharap Tante Jeni tahu.

"Club sama teman-temannya. Kalau gak di rumah temennya. Malah sering Rangga disana, kamu gak tahu?" tanya Tante Jeni.

Alle pun terpaksa mengangguk membenarkan walaupun ia sendiri sakit saat mendengarnya.

"Baguslah, Tante kira Rangga bohong sama kamu."

"Tante tahu tempatnya dimana?" tanya Alle tiba-tiba. Entah kenapa ia ingin bertemu Rangga saat ini juga.

"Duh, Tante juga gak tau sayang. Kamu tanya ke temen Rangga aja, siapa tahu mereka kasih tahu." ujar Tante Jeni meringis pelan.

Alle pun mengangguk.

"Eh sayang, Tante harus balik nih. Kalau kamu ketemu Rangga suruh dia pulang ya?" ujar Tante Jeni seraya memegang kembali keranjangnya. "Kamu gak papa kan sendiri?"

Alle menggeleng seraya memaksakan senyumnya."Gak papa, tante. Salam buat Om ya," kata Alle.

"Siap. Pokoknya besok jangan lupa ke rumah tante." kata Tante Jeni kemudian berlalu pergi.

Setelah kepergian Tante Jeni. Tiba-tiba Alle merasakan sesak didadanya saat mengetahui bahwa Rangga berbohong padanya.

Kini ke siapa dia harus bertanya? Rangga? Pastinya cowok itu tidak akan mau mengangkat telponnya.

Alle pun segera menuju kasir dan membayar semua belanjaannya. Sebelum pulang ia duduk terlebih dahulu dikursi depan karna ingin menelpon seseorang.

"Angkat Bri." desak Alle terus menghubungi nomor tersebut. Dan tak lama kemudian tersambung.

"Halo Bri? Lo dimana?" cecar Alle saat sambungan terhubung. Alle dapat mendengar suara nyaring yang menggema dan tiba-tiba redup. Bisa dipastikan Brian keluar untuk mengangkat telpon darinya.

"Ya All? Kenapa?" tanya Brian sesekali menengok ke dalam.

"Lo dimana? Pasti lo sama Rangga kan?" kata Alle berusaha menahan rasa sakitnya.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now