Part 4. Morning

37.7K 2.7K 130
                                    

Taeyong membuka matanya perlahan sambil mengumpulkan nyawa, ia tersenyum ketika mengingat kegiatannya semalam bersama kembar Jung.

Impiannya! Menghabiskan malam tahun baru dengan pacar baru dan bercinta! Taeyong tentu saja akan pamer kepada Younghem! Merah muda itu kembali menjalar ketika tubuhnya mengingat dengan jelas rasa nikmat dan bergairah yang tercipta tadi malam.

Taeyong masih tengkurap di atas bed pasien, seingatnya dia ketiduran di karpet berbulu di bawah sana setelah menangis dan memohon. Masih dengan keadaan telanjang, tubuh Taeyong hanya ditutupi selimut yang terbuat dari sutra dari bagian pantat kebawah sedangkan punggungnya tidak tertutup apapun. Taeyong meraba bagian pinggulnya terdapat gel plester yang berfungsi sebagai pereda rasa nyeri.

Di nakas sebelah kanannya terdapat lilin aroma terapi dan nakas sebelah kirinya terdapat sarapan berupa bubur dan beberapa lauk pauk. Taeyong tersenyum kecil, mengusak lembut wajahnya pada bantal yang memiliki aroma Jeffery dan sedikit aroma lembut dari Jaehyun.

Jaehyun masuk kedalam penthouse untuk melihat keadaan kekasih barunya, ia hanya tersenyum kecil melihat Taeyong tersenyum sendiri dengan wajah yang masih menempel pada bantal.

"Selamat pagi, Sayang."

"Oh, selamat pagi Direktur Jung"

Tawa lembut milik Jaehyun terdengar sangat senang melihat tingkah Taeyong yang gugup dan malu - malu. Tangan Jaehyun menyingkirkan beberapa anak rambut yang menutupi mata cantik itu, dikecupnya pelan dahi perawatnya yang sudah berganti status menjadi kekasihnya.

"Makan dulu ya, Sayang. Sebentar, aku lepas dulu plasternya. Masih nyeri enggak?"

Anggukan kecil diberikan Taeyong sebagai jawaban. Jaehyun melepas pelan plester pereda nyeri itu dan membatu Taeyong untuk mengenakan kemeja merah muda kebesaran yang sengaja ia beli tadi pagi untuk sang kekasih.

"Direktur... Emm, celananya?"

Merah muda kembali menjalar dari pipi hingga telinga Taeyong karena dia merasa sangat malu mengingat bagaimana Direktur tampan didepannya sudah menggagahi tubuhnya semalam.

"Tidak usah pakai, setelah sarapan aku akan memakaikan salap pada pinggir lubang anal kamu. Pasti tidak nyaman ya untuk duduk? Maaf ya, Sayang."

Jaehyun mengecup lembut pelipis Taeyong dan mulai menyuapkan bubur sedikit demi sedikit hingga habis tanpa tersisa. Jujur saja, Taeyong masih sangat malu apalagi ditambah dengan sikap Jaehyun yang sangat manis dan romantis! Ia tidak bisa berhenti untuk tersenyum sambil matanya terus mengikuti pergerakan Jaehyun merapikan piring dan mangkuk bekas sarapannya.

"Nah, sekarang tengkurap ya? Aku akan pelan mengoleskannya."

Jari-jari besar Jaehyun mulai membuka lebar pipi pantat Taeyong untuk mengoleskan salep pada lubang anal Taeyong yang sedikit lecet karena Jaehyun tau saudara kembarnya tidak mungkin bermain lembut semalam.

Ngomong-ngomong tentang Jeffery, dia sedang ke kantin rumah sakit untuk membeli beberapa camilan manis untuk kekasih mereka.

Setelah selesai dengan kegiatan mari memberi obat pada lubang anal Taeyong tangan Jaehyun justru meremas lembut pantat putih dan padat milik Taeyong. Gerakan tangan Jaehyun membuat pola melingkar bagaikan mengadoni kue dan jemarinya nakal menyentuh seringan bulu lubang anal Taeyong yang masih mengkilat kerena salap.

"Emh... Direktur."

Plak!

"Panggil yang benar, Sayangku"

"Iishhh... Jaehyun~"

Memang dasarnya Taeyong adalah penggoda ulung, pantatnya semakin dinaikan menerima elusan manja dari Jaehyun dengan senang hati. Kepalanya sudah miring kebelakang memperhatikan Jaehyun disekitar pantatnya.

Husband's ( JJF X LTY X JJH ) ✅Where stories live. Discover now