part 1|meet you

2.2K 155 8
                                    

Pukul 05.54 Aretha terbangun karena mamanya membangunkan Aretha. Mama Aretha membuka gorden kamar dan membuka selimut yang Aretha gunakan untuk menutup wajahnya agar terhindar dari sinar matahari yang masuk ke dalam kamar.

"Aretha kamu mandi sana, seragam kamu udah mama siapin di lemari. Ayo cepat bangun, nanti kamu terlambat ke sekolah!" ucap mama Aretha

"Aretha kan udah dikeluarin ma," jawab Aretha menarik selimutnya kembali.

"Kamu didaftarkan papa kamu di sekolah dimana papa kamu donatur utamanya, biar lebih mudah ngawasinnya."

"Males ah, papa kenapa kaya juga sih ma," ucap Aretha kembali tidur

"Aretha!!"

"Iya iya ma, ini Aretha lagi ngumpulin nyawa dulu."

Saat mama Aretha keluar dari kamar Aretha segera mandi dan turun kebawah untuk sarapan. Saat sarapan hanya dentingan sendok yang terdengar. Saat selesai Aretha diantar papanya ke sekolah.

"Jangan membuat masalah di hari pertamamu Aretha," ucap papa Aretha sesaat sebelum Aretha keluar dari mobil.

"Iya, kalau Aretha gak lupa," jawab Aretha sambil menutup pintu mobil

Saat Aretha memasuki gerbang sekolah, semua orang memperhatikan Aretha. Lengan baju Aretha yang digulung sedikit ke atas, rambut digulung ke atas menyisakan rambut-rambut kecil di sekitar telinga. Saat Aretha masuk ke dalam sekolah, ada beberapa siswa yang menggoda Aretha dan dibalas Aretha dengan bersikap cuek saja.

"Ini ruang kepala sekolah mana sih, kagak ketemu-ketemu perasaan," ucap Aretha mulai kelelahan.

"Eh cewek, lagi cari apa?" ucap seorang siswa disampingi Aretha yang sedang berjongkok membenarkan tali sepatunya.

"Gue lagi nyari ruang kepala sekolah, "ucap Aretha yang belum melihat siapa siswa yang bertanya kepadanya karena Aretha sedang berjongkok membenarkan tali sepatunya.

"Gue anter mau?" tawar siswa itu.

"Boleh," ucap Aretha berdiri dan melihat siapa siswa yang ingin membantunya

"Nama lo siapa? Kenalin gue Altaf Dhafin Ghifari." Ucap Alta menjulurkan tangannya.

Saat Aretha mendengar nama itu, dia kaget. Nama itu mengingatkan dirinya pada seseorang yang sangat dekat dengan Aretha dulu. Seseorang yang selalu ada di hidup Aretha dan selalu membantu Aretha.

"Gue Aretha Zayba Almira," ucap Aretha menjabat tangan Alta.

"Zayba kayak pernah denger itu nama. Muka lu juga gak asing, kayaknya gue kenal lo deh, bentar," ucap Alta berpikir. Jeda lima detik, "lo Aretha bocah yang pernah gue tolong dari anak-anak berandalan dulu kan, waktu lo masih kecil dulu inget gak. Gue Alta yang rumahnya depan rumah lo dulu pas masih bocil, sahabat lo juga dari SD sampai SMP. Inget gak?"

Aretha mencoba mengingat kejadian itu. Dia baru ingat sekarang. Ternyata siswa yang ingin membantu Aretha adalah Alta. Altaf Dhafin Ghifari, sahabat Aretha dulu waktu kecil hingga kelas satu SMP Aretha harus pindah sekolah karena papa Aretha pindah tugas bertepatan dengan Aretha yang dikeluarkan dari SMP dulu.

"Masih inget aja lo sama nama gue Al," ucap Aretha.

"Ya harus inget dong. Nama secantik ini mana mungkin gue lupain, apalagi orangnya," ucap Alta menaik-turunkan alisnya.

"Yee masih sama kayak dulu aja sifat lo, playboy. Kagak bakal mempan buat gue," ucap Aretha menyilangkan kedua tangan di depan dada.

"Iya iya gue tahu. Ayo gue anter ke ruang kepala sekolah cantik," ucap Alta meletakkan tangan kirinya di pundak Aretha.

Gadis OnarUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum