PART4

28.3K 1.3K 22
                                    

Jakarta, 07:20 WIB

Kiadkk pun langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi tidak peduli jika pengguna motor lain menyumpah serapahi mereka, karna sekarang yang lebih penting adalah mereka sampai disekolah.

Kiadkk kesiangan karna sehabis pulang dari balapan mereka bermain PS3 terlebih dahulu sehingga jadinya seperti ini.

Sampai di sekolah gerbang sekolah sudah ditutup. Mereka berteriak dan meminta agar pagarnya dibuka.

Dan kebetulan satpam yang menjaga sekolahnya sedang tidak ada entahlah satpam itu sedang dimana dan kemana.

Jadi Kiadkk memutuskan untuk berteriak.

"Pak, buka dong pak. Pagernya!"teriak Kia disambung lagi dengan teriak adel yang berada disampingnya. "iya pak buka dong saya mau masuk nih"ucap Adel.

"Stt woe!"panggil Alfi, Kia dan Adel pun menengok dan menaikan sebelah alisnya seolah bertanya'APA?'.

"Lewat tempat biasa aja yu."ucap Alfi dengan gerakan pala seperti menunjuk kearah lain.

"Kenapa gak dari tadi sih! Kan gua gak perlu cape-cape teriak."kesal Kia.

"Tau nih ngapa baru ngasih tau sih."timpal Adel.

Sedangkan Alfi hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal dan tertawa pelan."Hehe sorry lupa gua."ucap Alfi.

Mereka pun membawa motornya dan di titipkan diwarung dekat sekolah tempat biasa mereka menongkrong dan disana juga bukan hanya ada-ada Kiadkk saja namun ada anak anak SMA BINTANG JAYA yang 11 12 sifatnya dengan mereka itu.

Setelah menitipkan motornya Kiadkk pun pergi kepagar sekolah yang tersembunyi dan hanya merekalah yang mengetahuinya, sungguh hebat bukan.

Kiadkk pun memasuki sekolah dengan cara mengendap endap layak seperti seorang maling. Kiadkk memastikan bahwa tidak ada BuRika yang sedang keliling untuk mencari murid murid yang terlambat seperti mereka.

Akhirnya Kiadkk sampai didepan kelasnya tidak lebih tepatnya sih disamping jendela dan sedikit mengintip untuk melihat apakah ada guru yang sedang mengajar atai tidak.

Karna tidak melihat apapun Kia bertanya pada teman sekelasnya yang kebetulan duduk didekat jendela.

"Stttt... Dit, Adit!"panggil Kia dengan suara yang sangat pelan, Adit pun yang merasa namanya terpanggil mencari asal suara dan saat menengok kearah jendelan ternyata ada Kiadkk yang sedang mengintip.

"Kalian ngapain disitu?"ucap Adit dengan menaikan sebelah alisnya.

"Jangan berisik nanti kita ketauan!"ucap Alfi dengan menempelkan jari telunjuknya dibibir.

Adit ini salah satu teman sekelas Kiadkk, Adit murid yang selalu menggunakan kaca mata ini termasuk kedalam murid yang teladan.

"Ada Pak Ridwan gak?"tanya Kia dengan wajah bertanya. "ada"ucap Adit.

Pak Ridwan ini selaku guru bahasa inggris yang mengajar dikelas mereka pada jam pelajaran pertama.

"Lagi ngapain dia?"tanya Adel, Adit memeriksa pak Ridwan. "Lagi ngoreksi tugas yang kemaren."ucap Adit setelah melihat kegiatan Pak Ridwan.

"Bagus! Gua sama yang lain bakalan masuk kedalam."ucap Kia, Alfi dan Adel pun menganggukan kepalanya dan segera memasuki kelas tapi sebelum itu. "Makasih, bro."ucap Alfi dan diangguki oleh Adit.

Kiadkk pun memasuki kelas dengan cara mengendap endap karna tempat duduk guru memang membelakangi pintu masuk kelas.

Jadi kesempatan ini sering kali digunakan oleh Kiadkk untuk masuk kelas secara diam diam tanpa diketahui oleh sang guru, sungguh pintar dan licik mereka ini makanya kalian harus hati hati kepada mereka bertiga jika tidak ingin mengetahui bagaimana mereka berfikir sangat licik ah tidak mereka bilang ini bukan licik melainkan cerdas.

Kiadkk pun berjalan dengan menempelkan jari telunjuk mereka dibibir dan seolah berkata 'Sttt!jangan berisik!' kepada seluruh murid yang berada dikelasnya.

Pak Ridwan yang masih sibuk dengan menilai tugas tugas sampai tidak mengetahui bahwa Kiadkk sudah duduk ditempatnya masing masing dengan buku yang sudah dikelurkan dan memegang pulpen seolah olah mereka sedang menunggu Pak Ridwan memberikan pelajaran baru mereka duduk dengan wajah yang seolah tidak habis melakukan apapun.

Setelah selesai menilai tugas muridnya Pak Ridwan berdiri untuk menjelaskan pelajaran selanjutnya kepada murid muridnya namun dirinya terlihat bingung saat melihat Kiadkk berada dikelas.

"Lho kalian! Sejak kapan kalian berada disana?"tanya Pak Ridwan dengan bingung.

"Sejak tadi dong Pak! Masa sejak kemarin emangnya saya penunggu kelas."ucap Alfi dengan wajah menyebalkannya.

"Perasaan bapak, dari awal bapak masuk kelas kalian tidak ada."ucap Pak Ridwan dengan mengingat ingat. "Itu mah perasaan bapak kali yang salah. Wajar lah pak salah namanya juga manusia tempatnya selalu salah."ucap Kia dengan gaya sok bijak.

"Kalian pasti baru datangkan?"ucap Pak Ridwan dengan memincingkan matanya kearah Kiadkk.

Kiadkk yang ditatap seperti itu bukannya merasa takut atau semacamnya namun malah tersenyum dengan sangat manis.

"Ihh, si bapak mah soudzon aja sama kita."ucap Adel, Pak Ridwan pun semakin tidak percaya kepada ketiga muridnya ini. "Saya gak percaya sama kalian. Kalian pasti sedang membohongi saya kan?!"ucap Pak Ridwan.

"Kita juga gak nyuruh bapak buat percaya sama kita kok."ucap Kia dan diangguki oleh kedua sahabatnya. "betul itu"timpal Alfi.

"Sudahlah, seterah kalian saja. Pusing bapak kalau terus terusan meladeni kalian seperti ini."ucap Pak Ridwan dengan kesal.

"Kalau bapak pusing minum baygon, pusing hilang, nyawa pun hilang!"ucap Adel layaknya seorang bintang iklan yang sedang mempromosikan sebuah produk.

Teman-teman kelas Kiadkk pun tertawa mendengar ucapan Adel yang seperti itu.

"Njir mati dong"

"Adel murid lacnat"

"Terkutuk lah kau del"

"Nah gitu dong gua suka gaya lo"

Seperti itu lah ucapan teman teman sekelasnya Kiadkk.

Pak Ridwan pun melebarkan matanya dan menatap tajam Adel. "kamu nyumpahi bapak mati iya?"ucap Pak Ridwan dengan galak.

"Saya gak bilang gitu kok, Pak. Bapakb aja nih baperan. Kek orang dichat doi padahal bukan hanya dia saja yang sama dichat doi."ucap Adel dengan tidak jelas.

Kia yang berada disamping Adel pun berkomentar. "Njirr, nyesek yaa dikasih perhatian lebih tapi dianggap cuma temen."ucap Kia dengan dramatis seolah olah dirinya sang korban PHP.

"Sudah... Sudah. Kenapa kalian jadi buchin seperti ini sih."ucap Pak Ridwan yang bingung dengan jalan pikir ketiga muridnya.

"Buchin juga manusia. Punya rasa, punya hati."ucap Alfi dengan nada bernyanyi.

"Bisa-bisa bapak gila. Kalau terus-terusan meladeni kalian."ucap Pak Ridwan dengan nada kesal.

"Baik, anak-anak sekarang kita lanjutkan kemateri selanjutnya."lanjut Pak Ridwan kepada seluruh murid kelas.

Kiadkk pun tertawa karna telah berhasil mengibuli dan mengerjai Pak Ridwan ini. Pelajaran pun berlanjut dengan tenang. Kiadkk pun mendengarkan dengan mata yang menahan ngantuk.















































BAGAIMANA PART INI?

VOTE AND COMMENT👌🤗
KARNA ITU SANGAT BERHARGA UNTUK KU JADI TOLONG YAA HARGAI KARYA KU INI HIHI
TERIMA GAJI
EH SALAH TERIMA KASIH MKSDNYA😂

AKU REVISI YA INI🤗
Selasa 17-11-2020

RATU(Possesive Brother's) [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang