¹²; Peluk Aku

6.2K 648 55
                                    

-happy reading 🌹
-sorry for typo(s)

🌹

Pagi ini, ketika di pagi-pagi sebelumnya Jean akan berjalan menyusuri koridor bersama tiga temannya, pagi ini Jean hanya berjalan sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, ketika di pagi-pagi sebelumnya Jean akan berjalan menyusuri koridor bersama tiga temannya, pagi ini Jean hanya berjalan sendiri. Dan entah mengapa itu mengundang atensi anak-anak lain, tak terkecuali para Kakak kelas.

"Sendiri aja Jean?" Tanya salah satunya, Jean sudah kenal, itu Kak Gatha.

Jean menghampiri, kemudian mengangguk, "selamat pagi Kak" sapanya, pada Agatha, juga tiga temannya yang lain.

"Pagi Jeanzy gemes" sapa keempatnya.

Jean hanya menggaruk tengkuknya malu, dan sukses membuat empat Kakak kelasnya semakin gemas pada bocah berumur 16 tahun itu.

"Yang lain kemana Jean?" Tanya Audin.

"Nggak tau Kak, Gue berangkat sendiri tadi"

"Oalah. Tumben soalnya, biasanya kaya perangko barengan terus"

"Hehe, nggak juga Kak. Kadang kalo lagi males jemput-jemputan ya kita berangkat sendiri" kekeh Jean, "oiya, duluan ya Kakak semua"

"Oh iya silahkan, semangat hari Rabunya Jean"

"Terimakasih hehe Kakak semua juga, semangat"

Jean melanjutkan langkahnya menuju kelasnya, raut wajah ramah saat berbicara dengan para Kakak, langsung berubah menjadi datar seperti biasa. Sebenarnya Jean tidak bermaksud, hanya saja jam tidurnya selalu kurang, membuatnya selalu lesu di pagi hari, dan berakhir tak mood untuk sekedar tersenyum dan menyapa teman-teman atau para senior yang menatapnya sepanjang jalannya menuju kelas.

"MONYET!!"

Padahal bukan namanya yang di panggil, tapi karena Jean mengenal suara siapa yang memanggil, dengan begitu saja Jean menoleh, secara tidak langsung mengakuinya jika dirinya adalah 'monyet'

"Yhahaha si monyet noleh beneran"

Jean mendengus, apalagi saat si pemanggil tiba-tiba merangkulnya, "apasi babi. Pagi-pagi bikin kesel aja" dengusnya.

"Lah, kenapa ini Mamas Jean? What's wrong bro, udah badmood aja pagi-pagi"

"Geli Zal demi Tuhan dah"

"Yeu. Kenapa dah, datar banget itu muka?"

Jean melirik Haezal, si bocah yang pagi-pagi udah nyapa dengan bahasa hewan, kemudian kembali menatap depan dengan kerlingan malas, "nggak tau, pengen aja. Lu ngapa dah disini"

[1] Mademoiselle || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang