⁸; Keren, lecet lagi

6.1K 742 36
                                    

-happy reading 🌹
-sorry for typo(s) 

-happy reading 🌹-sorry for typo(s) 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹

Jevan tidak keluar kamar sedikit pun dari kemarin. Anak itu dimarahi, dan berakhir harus berdiam diri di kamarnya, dan Jevan tak masalah, anak itu bahkan tak keluar untuk sekedar makan sekalipun, toh sedari kemarin baik Mark maupun Jeff tidak ada yang membujuknya. Dan Jevan pun memang sudah terbiasa menahan lapar, asalkan komputer dan wifi menyala, Jevan akan diam di kamarnya dengan tenang.

Dan sekarang, ketukan di pintu kamarnya benar-benar tidak membuatnya menoleh dari komputer yang sudah sejak kemarin malam menyala. Panggilan dari Kakaknya, benar-benar tidak ia hiraukan sama sekali.

Ttok ttok ttok.

"Buka Dek. Lo belum makan dari kemarin, jangan cari penyakit"

fyi karena kakaknya menyuruhnya untuk diam di kamar, Jevan jadi mengunci pintunya agar sekalian saja tidak ada yang menggangu, baik itu bibi sekalipun.

Ttok ttok ttok.

"Nathanael?!"

Jevan mendengus lirih, melirik pintu kamarnya hanya sekilas.

"Berisik Nathaniel" Gumamnya. Tapi tepat setelah dirinya selesai bergumam, pintu kamarnya terbuka paksa, membuatnya menoleh cepat dan mengerjapkan matanya beberapa kali karena terkejut.

Di sana, di ambang pintu kamarnya yang beberapa detik lalu berhasil di dobrak, berdiri dua Kakaknya, dengan tatapan tajam bukan main.

"Pintu gua" cicit Jevan lirih. Malah memandangi pintunya yang sebenarnya tidak rusak, hanya menabrak dinding cukup keras karena dorongan yang kuat.

Jeff juga Mark mengerling malas, kemudian Mark lebih dulu menghampiri sang adik, mencabut kabel colokan komputer, membuat Jevan melongo.

"Woy, apa-apaan, nggak usah ngerusuh lo pada. Aishh game gua"

Plak.

Bukan suara tamparan, melainkan suara tangan Jeff yang baru saja menempelkan plester penurun panas pada kening si bungsu.

Jevan meringis sakit, kepalanya rasanya seperti di pukul saat sang Kakak membuatnya bergerak dengan cepat seperti tadi.

"Mark, bisa bawa mobil nggak?"

"Bisa Bang"

"Kamu yang bawa ya, Abang pegangin ini bocil"

[1] Mademoiselle || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang