[1] Mademoiselle || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰

⁴; Si bungsu Caesar

-Happy reading 🍁
-sorry for typo(s)

🌹

Orang-orang bilang, diam itu emas, jika kata itu benar adanya, maka Jeanzy akan jadi orang terkaya di dunia. Tapi nyatanya dalam kasus Jean, diam hanya akan membuatnya selalu berada di tempat yang sama, tanpa bisa maju ataupun mundur sekalipun, mulutnya diam, pijaknya pun tak melangkah, tetap berdiri di tempat yang sama, pasrah akan apa yang nantinya akan menerpanya tanpa permisi.

Sore ini, sepulang sekolah di hari pertama, Jean menyempatkan duduk di sini, di salah satu kursi di sebuah taman. Bungsu Caesar itu duduk melamun, entah apa yang membuatnya memilih melamun di taman, alih-alih pulang ke rumah lebih dulu.

"Jean nggak mau sendiri"

Taman di sana ramai sore ini, mungkin satu-satunya orang yang merasa sepi hanya seorang Jeanzy Noelxiel.

Jika ditanya, kenapa Jean tidak pulang? Mungkin Jean akan melirih...

"Untuk apa?"

Jean tak ingin sendiri dan kesepian di rumah besarnya, yang sekalipun dia merengek agar rumahnya tidak selalu terasa sepi pun, pada akhirnya tidak ada yang perduli. Jean akan kembali pada kenyataan, jika dirinya layaknya sebuah gitar yang kehilangan bunyi, yang harus terus-terusan menunggu seseorang datang untuk mengembalikkan bunyi aslinya

Tapi kapan?

.

"Adek"

Dengan otomatis kepalanya menoleh, saat bahunya di tepuk lembut oleh seseorang. Jean mendongak, tersenyum ramah pada wanita paruh baya yang kini berdiri menatapnya

"Kenapa Bu?" Tanyanya, ramah

"Oh enggak, Ibu cuman mau negur. Ini udah sore loh Dek, kamu ndak pulang? Takutnya Mama kamu nyariin Dek"