Gadis yang hilang

33 2 2
                                    

Rea tak menolak ajakan dazai yang mentraktirnya makan, dazai bilang dompetnya hanyut disungai jadi ia meminjam uang Kunikida.

Kami tiba di sebuah cafe, yang terletak di pinggir kota Yokohama. Kami memlilih tempat yang dekat dengan jendela. rea duduk bersebelahan dengan dazai dan Kunikida duduk didepan rea.

Dazai memesankan minuman untuk Kunikida dan dissert untuk rea. Suasana hening sesaat, Kunikida sibuk mencatat sesuatu di bukunya. Dazai sibuk merayu pelayan cafe dan rea hanya diam dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

Dazai kembali duduk, dan Kunikida bertanya.

"Kau tidak memesan sesuatu untukmu dazai?" Kunikida beralih pandangan dari bukunya.

"Tidak, aku sedang diet" ucap dazai asal

"Terserah lah" Kunikida menaikkan kacamatanya yang agak turun

"Rea-Chan kau pendiam ya ternyata" ucap dazai jahil

Rea tak menjawab perkataan dazai, dan kembali melihat kearah luar jendela.

Dissert manis sudah ada didepan meja tanpa basa-basi rea langsung menyicipnya.

Berita terkini.
tentara militer Eropa Letjen nozel bougainvillea dilantik naik jabatan

Suara TV dicafe memasuki Indra pendengaran rea, rea menghentikan aktivitasnya.

"Mayor.."gumamnya lirih yang masih bisa terdengar oleh dazai

"Ada apa Rea-Chan?" dazai menatap gadis disampingnya

"Tidak, bukan apa-apa" rea melanjutkan memakan dissert yang tertunda.

Rea mengambil segelas air putih dan menyesapnya perlahan.

"Terimakasih atas makanannya" ucap rea

"Ya, ngomong-ngomong Rea-Chan kau ini masih kuliah?" Tanya dazai

"Iya" rea mengangguk.

Tiba-tiba terdengar suara nada dering telepon. Itu telepon milik Kunikida. Kunikida menatap seluler nya sekilas dan mengangkatnya.

"Halo"

"....."

"Baik"

"...."

"Baik"

Bip

Sambungan pun terputus

"Dazai ada kasus baru yang harus kita kerjakan" ujar Kunikida

"Heeeeh? Benarkah, apa itu?" Dazai menopang dagunya

"Mencari gadis yang hilang" ujar Kunikida dengan tatapan tajam

Perasaan rea tiba-tiba tak enak. Ia mengaktifkan kemampuan membaca pikirannya, matanya terpejam konsentrasinya memfokuskan pada Kunikida. Kilasan seperti sebuah rekaman suara terdengar ditelinganya. Ternyata benar. Gadis yang mereka cari adalah dirinya.

"Maaf aku permisi ingin pulang, ini sudah larut malam" ujar rea mencari alasan

Baru beranjak berdiri sebuah tangan mencekal lengannya. Rea menoleh ke Dazai, Ya. Pria itu yang mencekal lengannya.

"Lepaskan" ucap rea datar

"Heee? Kau terburu buru sekali, kita berbincang sebentar dulu dong" rayu dazai

"Lepaskan!" Suara Rea terdengar agak membentak.

"Kau..." Kunikida menjeda ucapannya "adalah gadis yang hilang itu" kini Kunikida menatap rea dengan sorot menajam

"Jika kau melawan akan ku tembak kau" Kunikida menggenggam sebuah pistol

"Ck, ini pasti ulah si nenek sihir itu, Kau mau menembakku? Tembak saja! Aku tidak takut" Sorot mata rea menggelap dan sebuah senyum penuh arti terukir diwajahnya.








                               ****
TBC
Vote nya gaes^^

Babay🖐️

Nightmare's Sanka ReaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora