Pertemuan

53 4 0
                                    

Happy reading^^



                                    ****

"Ada apa bos memanggil saya"tanya chuuya sambil menutup pintu.

"Oh Chuuya-kun, Aku ingin meminta sesuatu padamu tidak ini perintah"ralat Mori sensei yang merupakan seorang bos dari port mafia.

"Apa itu?"ucap chuuya

"Aku ingin kau mencari gadis ini"Mori memperlihatkan foto seorang gadis

"Siapa dia?"

Mori menopang dagunya dengan kedua tangannya

"Dia gadis yang sangat berkompeten, dan memiliki kekuatan yang luar biasa. Bisa dikatakan dia adalah mantan anjing militer, namun atas kehendaknya sendiri ia keluar dari militer setelah peperangan usai"jelas mori

"Namanya adalah..."
    
                                  ******

Author POV

Seorang gadis tengah berjalan ditengah kerumunan orang, gadis yang begitu cantik dengan manik mata berwarna ungu dan Surainya yang keperakan.

Ia berjalan melewati sebuah toko bunga, matanya terpaku pada bunga mawar biru yang menurutnya indah, namun mawar biru itu mengingatkannya pada suatu kenangan suram.

Seorang pria memakai pakaian serba hitam dengan topi fedora sedang menatap seorang gadis dari kejauhan.

"Dia kah? Tidak memang dia" gumam pria itu

Gadis tadi kembali berjalan hingga tanpa ia sadari dirinya menabrak seseorang. Gadis itu mendongakkan kepalanya.

"Maaf"ucap gadis itu membungkuk sedikit.

Pria tadi menarik tangan gadis itu dan membawanya ke gang sempit.

"Lepaskan!"

Chuuya melepaskan genggaman tangannya

"Ne namamu sanka rea bukan?"

"Memangnya kenapa"

"Ikutlah denganku, bosku memerintahkanku untuk membawamu"

"Aku tidak mau"Ucap Rea lalu membalikkan badannya dan beranjak pergi namun sebuah tangan menahan pergerakannya

"Kalau begitu aku akan menggunakan cara kasar!"

Rea melepaskan tangan chuuya dan berusaha kabur namun tiba-tiba chuuya sudah ada didepannya.

Chuuya menarik tubuh rea namun rea dengan cepat mengambil tangan chuuya dan memelintir tangannya lalu menendang chuuya hingga pria itu terbentur ke ujung tembok. Rea tak bisa menyia-nyiakan kesempatan ini untuk kabur. Ia berlari sejauh mungkin mencari tempat yang aman.

                                   *****

Rea menutupi rambutnya dengan tudung jubah yg ia kenakan, karna bisa bahaya jika ia ditemukan. Rea memasuki sebuah cafe dan duduk di bangku dekat jendela. Seorang pelayan datang menghampirinya.

"Mau pesan apa nona" tanya pelayan itu.

"Coffe latte satu"

"Ada lagi?"tanya pelayan itu sambil mencatat pesanan.

"Tidak, itu saja"

"Baiklah tunggu sebentar"ujar pelayan itu lalu pergi meninggalkan rea sendirian

Rea menatap kearah luar jendela yang menyajikan pemandangan keramaian kota Yokohama. Tiba tiba bayangan masa lalu berputar dikepala rea.

Flashback.

"Rambut keperakan.."

"Mata ungu.."

"Penyihir hutan putih" ucap seorang wanita yang tengah memeluk anak kecil, wanita itu terlihat ketakutan melihatnya

"Tunggu.. aku ini.."tak sempat melanjutkan kata-katanya rea terbelalak.

Seorang pria yang merupakan suami wanita itu berteriak kaget, pasalnya luka goresan ditangannya tumbuh bongkahan es yg mencuat.

"Penyihir!"

"Hentikan.."ucap rea

"Penyihir!!"

"Hentikan..aku bukan.."

"Menjauhlah!"

"Pergilah!"

"Hentikan.." rea menutup kedua telinganya dengan tangan.

"Penyihir!..dasar monster!!"

"Hentikann!!" Rea semakin menutup telinganya erat

Emosi rea semakin meluap, kekuatannya tak terkendali. Akhirnya bongkahan es ditangan pria itu semakin membesar dan warna es itu berubah menjadi merah darah. Menyerap energi kehidupan pria itu hingga keriput, dan akhirnya tergeletak tak bernyawa.

"TIDAAAKKKKKK!!" Tubuh rea melemas melihat pemandangan didepannya, kesadarannya pudar, pandangannya mengabur.

Brukkk.

Flashback off

Rea tersentak dengan apa yang ia lihat dikilas masa lalunya. Kepalanya terasa sangat nyeri.

"Apa itu tadi?" Gumamnya sambil memegang kepalanya







                               ********

TBC

Tinggalkan jejak anda dengan vote oke

Aku emang suka cerita ngegantung gantung
Jadi maklumin aja ya ga nyambung di prolog

See you^^

Nightmare's Sanka ReaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang