khawatir

3.3K 109 3
                                    

Vote☆ and komen yah, hargai aku:-)

Annisa langsung menuju kamar siap-siap solat, setelah itu langsung siap-siap mandi dan kuliah.

Setelah siap Annisa menelvon sahabatnya bernama Diva Maulina.

VIA Telvon On ...

Assalamu'alaikum Div, lu belum berangkat kan?

Wa'alaikum salam, ini gue mau ambil mobil.

Div lu jemput gue yah plisss.

Iya-iya bawel, tunggu di rumah jangan kemana-mana, sebelum gue dateng

Iya, see you

VIA Telvon Off ...

Setelah gue mengakhiri telvon, gue langsung pergi kebawah untuk makan siang.

Saat sampai di ruang meja makan, gue lihat Mama udah disitu.

"Siang Ma," sapaku.

"Siang sayang," jawab Dira.

Setelah itu gue duduk, dan ingin makan siang, tapi tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu rumah gue.

'Pasti Diva yang dateng, baru mau makan siang udah dateng aja' batin Annisa kesal.

" Kayak ada orang? Bentar ya sayang Mama mau bukain pintunya," ucap Dira, tapi langsung aku cegah.

"Gak usah Ma, itu tadi sahabat aku, Annisa berangkat dulu ya Ma," ucapku sambil mencium punggung tangan Mamaku.

"Nak kamu belum sarapan, nanti tambah sakit," ucap Mamaku menasehatiku.

"Nanti Annisa sempetin makan di kantin sekalian Annisa minum obatnya," ucapku.

Setelah itu gue langsung pergi ke depan pintu, menghampiri sahabatku.

"Sorry lama," ucapku.

"Iya lam...," ucap Diva kepotong karna melihat wajahku yang pucat.

"Kamu sakit? Wajah kamu kok pucet? Terus ngapain kuliah? Nanti tambah sakit gimana? Siapa yang repot?" tanya Diva berkali-kali.

"Gak," ketusku sambil berjalan menuju mobil Diva.

Diva yang melihat aku mengacuhkannya, langsung menghampiriku, dan mengelus-elus dada.

"Sabarkan hati ku ya Allah, mempunyai sahabat kok gini amat," sindir Diva kepadaku.

"Lu nyindir gue," ucapku dengan nada marah.

"Eng-enggak gue gak nyindir lu," ucap Diva ketakutan.

Yah, Diva memang takut melihatku marah, karna menurut dia, marahku seperti macan kelaparan.

Kok bisa? Yah itulah sahabatku, gue sama Diva sudah lama sahabatan, mungkin dari awal masuk SMA sampai Kuliah.

Kampus Madan Purin ....

Sesampainya di kampus, kepala gue pusing, gue baru ingat kalau gue belum makan.

"Div temenin gue makan di kantin yuk, gue belum makan," ajakku.

"Kenapa belum makan? Udah sakit gak makan, gimana mau sembuh, kalau gak makan?" ucap Diva mengomel-omel.

"Gimana mau makan? Tadi gue mau makan, lu udah dateng ke rumah gue," ucapku kesal.

"Kan lu bisa bilang ke gue, kalau lu tadi belum makan," ucap Diva.

"Yaudah iya, gue temenin." sambungnya.

Dokter TampanWhere stories live. Discover now