(TRUR) - ENAM

134 27 1
                                    


"Selalu berjuang walau tak tahu pasti kapan kemerdekaan itu datang."

__________________


Kini, ketiga siswi yang membolos pelajaran di kelasnya keluar dari tempat persembunyiannya. Rooftop SMA adalah tempat Rain, Alexa, dan Birgita mabal jika mendapatkan jam pelajaran yang tidak mereka sukai.

Pintu rooftop sudah mereka beri sandi yang hanya mereka saja yang mengetahui. Penjaga sekolah, Satpam sekolah, Bu Bunga, bahkan Kepala Sekolah pun tidak tahu apa sandi untuk memasuki rooftop tersebut. Ini dikarenakan Rain lah yang memiliki kendali penuh pada sekolah ini. Sebab, Rain merupakan pewaris tunggal di keluarga Adijaya dan tidak ada yang berani menolak perintahnya. Tapi kalo yang menolak cintanya sih ada, Raka buktinya.

Ketiganya berjalan beriringan menuju kantin karena bel istirahat sudah terdengar lima menit yang lalu. Saat ingin memasuki area kantin, mereka disuguhi pemandangan di mana Rose Elvara, kaka kelasnya yang gila hormat, kebelet famous, dan tukang pansos itu sedang memaki atau lebih tepatnya membully seseorang.

"MATA LO DIMANA SIH?!!" teriak Rose garang. Si banteng ngamuk lagi -batin Rain.

"Maaf, Ka aku ngga sengaja," sahut gadis yang berbandana pink itu.

Permasalahannya sebenarnya sepele. Gadis itu tidak sengaja menabrak Rose disaat ia sedang berjalan. Tetapi memang pada dasarnya Rose ini gila hormat, jadi dipermasalahkan serumit ini.

"SEKARANG LO MINGGIR!!!" teriaknya lagi

"Aku udah minggir dari tadi Kak. Memangnya segini masih ga muat?" jawabnya dengan nada lembut nan polosnya.

Seisi kantin serentak menahan tawa, tak terkecuali dengan Rain, Alexa, juga Birgita. Rain masih memantau dengan kedua tangannya dilipatkan didepan dada. Selama masih adu bacot bukan baku hantam Rain tidak akan ikut campur. Lagian melihat adegan seperti ini membuatnya terhibur.

"LO NYINDIR GUE?!" serunya lagi yang masih diiringi teriakan. Perlu diketahui Rose ini memiliki postur tubuh kelebihan lemak. Namun tidak terlalu kentara sebab ditutupi oleh tingginya. Tetapi tetap saja dia dikategorikan gendut. Apalagi dia memakai seragam yang ketat.

"Ngga Kak, aku ngga nyindir Kakak. Aku kan cuma ngomong aku udah minggir, dan tanya emangnya segini ga muat buat kaka lewat?" jelasnya, dan lagi-lagi mengundang tawa tertahan dari seluruh manusia yang ada di kantin.

Sepertinya, gadis ini siswi baru di SMA Adijaya. Karena dilihat dari tutur bicaranya yang terlihat tidak kenal dengan Rose, juga kata pantangan yang tidak boleh keluar jika sedang berbicara dengan Rose. 'tidak muat' adalah salah satu kata pantangannya, karena menurutnya itu adalah sindiran telak baginya.

"Bener-bener minta di srudug banteng nih anak" -batin Rain.

"BERANI BANGET YA LO!" geram Rose lalu mendorongnya dengan kasar.

"Masih gue pantau." -gumam Rain.

"LO GATAU SIAPA GUE HAHHH?!! BERANI-BERANI NYA LO NGOMONG KATA LAKNAT ITU KE GUE!!! " Rose menaikkan lagi teriakkannya

"Kata laknat? Apa emangnya Ka?" tanyanya lugu

"GA USAH SO BEGO LO!!! MAKSUD LO NGOMONG 'NGGAK MUAT' TADI NYINDIR GUE KAN?"

Tentang Rasa untuk RakaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora