012

2.4K 463 59
                                    

+

"ntar malem temenin gua jalan ya."

nata kira omongan jeff bercanda siang tadi. nyatanya; asumsinya total salah begitu mendapati jeff yang kini berdiri di depan pintu kamarnya jam setengah delapan malam lengkap dengan setelan celana jeans, kaos putih, dan jaket bumber.

nata sukses menjatuhkan rahangnya. menganga tidak percaya menatap jeff. "ngapain lo?" tanyanya, heran. setelahnya nata berdeham dan pura-pura mengusap hidungnya, wangi banget sial.

"gausah pura-pura lupa." jeff total decak pelan, "ganti baju sana."

"sekarang?"

"tahun depan."

"kalau tahun depan ngapain ganti bajunya sekarang?

"astaga," jeff mendengus kasar. "ya sekarang dong, nataaa. cepetan ganti baju makanya. sekalian makan ayo."

"kemana?"

"sushi tei? gyukaku? apa aja lah."

"gila lo? gue gak ada duit."

"ck, gua traktir."

"oke! oke!"

nata mengangguk antusias sambil menyengir. kemudian menarik tangan jeff untuk masuk ke dalam. "tunggu lima menit gue ganti baju. lo tunggu aja di dalem biar gak kayak anak ilang nungguin mamanya."

jeff terkekeh, "sialan lo."

+

"jeff, lo pake skincare apaan sih? mulus bener muka lo kayak pantat bayi." nata berujar random begitu keduanya berjalan ke arah lift. jeff melirik nata sekilas, lalu mengangkat bahunya.

"sabun cuci muka sama toner doang." ujarnya. "kulit gue keturunan mama, bersih. susah jerawatan."

"ajig mantep. eh tapi gue juga." nata terkikik. "gue hampir gapernah jerawatan. jadi gue gak pernah ngerti skincare atau makeup begituan. gue aja pake bedak gak pernah."

"itu emang lonya aja yang males."

"idih kok tau?"

jeff tersenyum kecil sambil masuk ke dalam lift, kini jeff menaruh atensi sepenuhnya kepada nata. "warna liptint lo bagus."

mendengar itu, nata sontak menyentuh bibirnya. "oh, ini dikasih mark hadiah ultah taun lalu katanya biar gue gak pucet-pucet amat."

"mark? lo kenal mark?"

nata mengangguk. "yaiyalah? gua bestie dari sma kali."

"hooo."

jeff mengangguk mengerti. setelahnya mereka berdua keluar dari lift. namun, alih-alih ke tempat parkir, jeff malah berjalan ke arah pintu utama. nata mengernyit bingung dan mau tak mau mengikuti jeff. "lo bilang mau makan gyukaku?"

"bener. kenapa?"

"terus kok jalan? mobilnya kan di-"

"gua gak bilang mau naik mobil."

nata membulatkan matanya. langkahnya dipercepat agar dapat menyusul jeff. "jadi maksud lo dari sini jalan sampe mall?!"

"yaiyalah." ucap jeff santai. "lagian gua ini lagi latihan- biar bisa hidup merakyat bareng lo."

"wong edan." nata geleng-geleng. sebenarnya nata sendiri tidak mempermasalahkan karena jarak dari apartemen hingga mall tidak begitu jauh. "gue kira lo bercanda ngajak jalan gini."

"nggak kok." sahut jeff, lalu melirik nata. "gua juga nggak bercanda waktu gua bilang gua mulai suka sama lo."

+

taman dekat mall jadi tujuan setelah itu.

nata melangkahkan kakinya malas. main timezone dan menemani jeff jalan-jalan semalaman di mall total buat kakinya sakit. nata menatap jeff yang tengah berjalan di sampingnya. "tadi makan lo habis berapa?"

jeff diam, berpikir sebentar. "hm, sejuta atau lebih kali? engga tau."

"HAH?! SEJUTA?" nata menatap jeff tidak percaya. "TADI PAGI GUE BELI NASI GORENG BUAT LO CUMA SEPULUH RIBU!"

"masalahnya?"

"ishh sintiiiiing, makan daging gituan masa sejuta sih???" nata mendelik, jeff tertawa. "ah yaudah lah nanti gue ganti setengahnya."

"nggak usah. tadi lo makan cuma sedikit sisanya gua yang abisin."

"tapi itu sejuta?!"

"ya... gua kalau makan disitu emang segitu kali?"

"jeff lo kebanyakan duit apa gimana sih. makan aja sampe sejuta. sejuta tuh bisa buat makan gue sampe-"

cup.

"bawel bangsat."

nata mengatupkan bibir begitu jeff baru saja mengecup singkat pipinya. hanya satu detik, namun jantung nata berdegup dua kali menyalahi aturan. jeff terkekeh, kemudian melanjutkan berjalan meninggalkan nata yang berdiri kaku di belakangnya.

nata menatap punggung lebar jeff yang berjalan. si hawa mendengus sambil memegang pipinya, kemudian menyusul jeff. "lo sadar nggak baru nyium gue?"

jeff menggeleng. "nggak. gue kelepasan."

"ck, brengsek ya lo." nata menghardik, namun jauh dalam lubuk hatinya gadis itu ingin sekali tesenyum. "jeff duduk dulu sih. capek."

"enam menit lagi sampe. udah mau jam sepuluh, gue nggak mau bawa pulang anak orang malem-malem."

"tapi kaki gue sakit." keluh nata. gadis itu berhenti berjalan lalu berjongkok.

jeff yang berjalan di depannya ikut berhenti. jeff menoleh lalu menghela nafas sambil menghampiri nata. tanpa diduga, jeff ikut berjongkok. namun posisinya membelakangi gadis itu. "yaudah, naik buru. gue gendong."

nata mengerjap. "hah?"

"kok 'hah'? naik cepet."

"sinting. gue berat. lo gak akan ku-"

"kalau gitu gue tinggal."

nata mendecak. "ish. yaudah. tapi kalau punggung lo retak jangan salahin gue ya."

"gak bakal retak. yakali."

nata berdeham. gadis itu mengalungkan lengannya di leher jeff. wangi rambut pemuda itu menyerbak memasuki penghidunya begitu tubuhnya diangkat dan nata hampir saja oleng.

"jeff! anjing. ngeri. lo gak bakal jatuhin gue di tengah jalan kan?"

"mau?"

"nggak!"

jeff terkekeh. keberadaan nata malam ini membuat jeff total kembali merasa seperti pulang ke rumah.

dan ternyata bahagianya memang sesederhana itu.



+

late update? iya tau

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

late update? iya tau. aku kena writer block jadi maapin kalau part ini jelek huhuhu 😭

anyway, makasih buat yang mau ramein kemaren <333

aphroditeWhere stories live. Discover now