||Ulah rafael||

791 119 12
                                    

📌 Budayakan Vote dan komen setelah atau sebelum membaca :)

Awas typo dimana-mana :(

Happy reading :)

Happy reading :)

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


Bahkan senja tidak pernah memudarkan senyummu. ~Rafael

🌻🌻🌻

Seperti biasa gadis cantik bernama aurissela pergi ke sekolah diantar kakaknya Valentino namun kali ini menggunakan montor antiknya.

"Kak Auris masuk dulu ya," Pamit Auris pada kakaknya namun malah Valentino menunjukkan punggung tangannya didepan muka Auris

"Apaan sih kak,kalau mau minta uang itu ke mama sama papa bukan ke gue,,yang ada malah kakak seharusnya ngasih uang ke gue" Ucap auriss

"Heh adik laknat gue bukan minta uang ,Salim sini!" Jawab Valentino

"Yaelah kak nggak ngomong,dari zaman purba sampe sekarang kalo Lo cuman kek gitu gue nggak bakalan paham,kalo Lo ngomong gitu kan jadinya gue paham kak" Ucap Auriss

"Makannya punya otak jangan cetek cetek amat, belajar yang rajin biar pintar woy" Jawab Valentino

"Iya iya bang sini! Auris mau masuk" Ucap Auris sembari mencium punggung tangan Valentino

"Hmm"

Auriss kembali melangkahkan kakinya menuju kelas melewati koridor koridor dan terlihat siswa siswi yang berlalu-lalang.

"Duarr" Teriak seseorang tepat dibelakang auriss

"Astaga!." Ucap Auriss kaget sambil memegang dadanya

"Eh maaf,kaget ya?" Tanya Lyvia

"Yaampun kak Via,bikin jantung Auris mau copot" Ucap Auriss

"Eh maaf dong hehehe"

"Btw katanya nanti gaada pelajaran jadi jam kosong. Gimana kalau kita ke kantin aja?." Tanya Lyvia pada Auriss.

"Ide bagus." Auriss menyetujui perkataan Lyvia

"Ih mana sih si Zara lama amat" Ucap Lyvia pada Auris

"Gimana kalau kita pesan makanan aja dulu" Ucap Auriss dan disetujui Lyvia

"Mau pesan apa?" Tanya auriss

"Samain" jawab Lyvia

Auriss segera menuju warung bakso mang barok,dan dia tak lama kemudian kembali dan terlihat membawa dua mangkok bakso di tangan kanan dan kiri

Pyarr....

Benar suara itu adalah suara mangkok bakso auriss yang jatuh karena ditabrak oleh seseorang yang tak dikenalnya

Rafael [TAMAT] Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt