One

5.1K 287 39
                                    

----- Saya tahu, saya masih punya beberapa FF yang harus dikelarin tapi biarkan saya membuat certia absurd yang tiba-tiba kepikiran ini. Mohon maaf kalau ceritanya basi hehe. Hope you enjoy-----

*************************************************************************************

"Seungkwan bangun! Kamu bisa telat kalo gak bangun sekarang" teriak ibunya di depan pintu kamar Seungkwan.

"Iya-iya aku bangun, berisik banget sih" gerutu Seungkwan.

"APA KAMU BILANG?!" bentak ibunya.

"Gak bilang apa-apa kok" Seungkwan segera berlari ke kamar mandi.

Setelah mandi dia segera mengenakan seragam sekolahnya dan menata rambutnya agar terlihat rapi.

'Aigoo diriku ini sangat manis ya' ucapnya percaya diri.

Seungkwan segera berjalan turun untuk sarapan bersama dengan keluarganya. Sesudah sarapan Seungkwan segera berangkat menuju sekolahnya.

Dalam perjalanan menuju halte bus, Seungkwan tidak henti-hentinya menghela napas.

"Sekolah lagi, ketemu mahkluk hitam itu lagi dong. Bisa gak sih sekali aja gak ganggu hidup gue. Ngeliat dia napas di deket gue aja udah emosi hhh" Seungkwan bermonolog dengan dirinya sendiri. 

Seungkwan segera menaiki bus ketika dia tiba di halte karena bus itu memang baru saja tiba. Ada 1 bangku kosong yang tersedia dan Seungkwan berjalan ke bangku itu sampai. Sreet.. Seseorang menarik Seungkwan sehingga orang itu bisa menduduki bangku itu. Seungkwan kaget dan segera berbalik memandang orang yang kurang ajar itu.

"KIM MINGYU! Beraninya lu... arggghh" ujarnya tertahan. 

"Sorry, siapa cepet dia dapet" ujar Mingyu tak tahu malu.

Seungkwan yang sangat emosi menginjak kaki Mingyu dan segera berjalan ke arah depan bus karena dia tidak ingin berdekatan dengan mahkluk hitam yang sayangnya tampan itu.

"Seungkwan bangsat!" ujar Mingyu pelan sambil mengelus kakinya yang diinjak dengan penuh perasaan oleh Seungkwan.

*

Keduanya tiba di sekolah dengan selamat. Seungkwan berjalan di depan Mingyu dan sama sekali tidak menengok kepada pria di belakangnya. Kesal dengan tingkah Seungkwan, Mingyu segera berlari menyusul dan menarik tali tas Seungkwan sehingga dia terhuyung kebelakang dan hendak jatuh tapi Mingyu segera menangkapnya. Tangan Mingyu bertengger manis di pinggang Seungkwan. Mereka berdua saling menatap dan entah karena apa Mingyu sangat terpesona dengan Seungkwan. Seungkwan yang lebih dulu sadar dengan kondisi mereka segera mendorong Mingyu.

"Mingyu kurang ajar. Ngapain lu narik-narik tas gue bego. Kalo gue jatuh lu mau tanggung jawab biayain pengobatan gue hah?!" seru Seungkwan kesal.

"Duh nih mulut gabisa gak berisik apa" ujar Mingyu sambil menutup mulut Seungkwan dengan tangannya.

"Jangan sentuh gue, menjijikan"

"Siapa yang lu bilang menjijikan. YA BOO SEUNGKWAN!" teriak Mingyu kepada Seungkwan yang sudah berjalan mendahuluinya.

*

"Kim Mingyu sialan. Bisa gak sih tuh orang mati aja. ARRRGGGHHH" teriak Seungkwan kepada teman-temannya ketika ia sampai di kelas.

"Buset pagi-pagi udah berisik aja sih. Kenapa lagi si Mingyu?" tanya Soonyoung.

"Au ah. Capek gue sama tuh orang" balas Seungkwan.

"Tadi teriak-teriak sekarang ditanya malah jawab gitu. Sabar banget emang kita ngadepin lu" ujar Soonyoung kesal.

Hansol dan Chan hanya menganggukkan kepala. "Gue gak butuh pendapat lu" balas Seungkwan.

You Are Mine, Okay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang