aku membuka pagar dan masuk ke rumah untuk beristirahat. Gara-gara Yoongi, aku jadi pulang terlambat malam ini. Tapi, aku merasa ada yang aneh di sini, seperti ada orang lain di rumah.
“ Apa orang tuamu pulang? “ ujar kim saat aku sedang menebak-nebak
“ Sepertinya begitu “ jawabku dengan langkah malas menuju rumah itu
Kami di sambut dengan kesunyian yang terjadi di sini. Aku menatap kim yang mulai terlihat aneh, dia seperti sedang menebak situasi sekarang yang tampak tak mengalami perubahan saat orang tuaku datang ataupun aku hanya seorang diri di rumah.
“ Dari mana kamu? “ Suara itu tiba-tiba saja muncul memecahkan keheningan
“ Appa tak lihat aku masih menggunakan seragam? “ ucapku ketus
“ Kenapa baru pulang? “ Appa kembali bertanya dengan serius
“ Itu bukan urusan Appa “ aku menghindari percakapan bersamanya
“ Kau itu anak Appa, jadi wajar saja jika Appa hawatir! “ ia kini terdengar emosi
“ Kenapa tiba-tiba perduli? Kemana saja Appa selama ini? “
“ Cukup!!!! “ Bentaknya
“ Sudah-sudah.. kenapa kalian malah bertengkar seperti ini “ eomma datang menuruni tangga
“ sudahlah, eomma pun sama saja. Kalian hanya bisa memerintah dan melarang tanpa sedikitpun bisa memahami “ aku hendak berjalan menuju tangga
“ Kamu memang tak bisa bersikap dewasa. Kamu tak pernah bisa memahami keadaan. Ayolah, kau ini bukan anak kecil lagi “ Appa menghentikan langkahku yang kini berbalik ke arahnya
“ Justru itu. Aku bukan anak kecil lagi yang bisa kalian atur seenaknya. Aku juga ingin di mengerti! ....”
“ …. Ayolah, bukankah kalian terlalu egois? “
Melihat respon yang selalu sama, rasanya bosan aku melihat perdebatan yang di akhiri tanpa penyelesaian dan malah berujung tak bersuara.
“ Huh, sudahlah. Percuma saja aku begini “
aku langsung pergi ke kamar tidurku untuk beristirahat. Mereka hanya terdiam saat aku beranjak pergi, dan Kim masih mengikuti langkahku dalam diamnya yang tak pernah terjadi sebelumnya.
Brukk!….
Suara pintu yang ku tutup cukup keras. Aku menjatuhkan tubuhku beranjak duduk di tempat tidur dengan pandangan melamun.
“ Kau boleh pergi sekarang “ entahlah, aku tiba-tiba saja ingin mengatakan itu pada Kim yang mematung
“ Eoh, aku paham. Aku akan pergi “ Kim berbalik dengan perlahan, aku tahu dia ragu untuk bicara
“ Kim… “ aku kembali memanggilnya
aku menunduk saat melihat ia kembali berbalik dan menghampiriku " maaf..."
“ Tak apa. Kau beristirahatlah, aku yakin besok akan lebih baik “ ujarnya dengan mengelus pundakku lembut
“ Eoh ..” aku menunduk dan memejamkan mataku, namun saat aku kembali membuka mata ia menghilang dengan cepat. Aku benar-benar merasa malu sekarang karena telah membiarkannya melihat sisi lain diriku yang ku tunjukan malam ini.
°°
Esok hari menyapa dengan terik. Lagi-lagi gadis itu harus melangkahkan kaki menuju gedung bagai penjara baginya. Dengan langkah terpaksa, ia berjalan di belakang gedung sekolah yang sepi sembari teringat kejadian semalam. Kejadian dimana ia harus berurusan dengan Yoongi si biang kerok sekolah.
BINABASA MO ANG
UNREAL (KTH)
Teen FictionAku yang terbiasa dengan kesendirian, menemukannya dalam kesunyian. Dia, pria yang tiba-tiba saja datang dalam hidup sepi ku, selalu menemukan cara untuk mencari kebisingan yang membuat candu.
Unreal_6
Magsimula sa umpisa
