“ Ahhh, ini gila! “ aku merasa frustasi sekarang
“ Kau sangat pemberani ya rupanya “ Kim terus menatapku bangga, heol dia melakukan hal bodoh lagi
“ Ini semua salahmu! “ ujarku yang sontak membuatnya terkejut
“ Kenapa? Apa yang salah ? “ Kim
“ Jika saja kau tak menampakkan diri padaku seperti tadi, aku tak akan menimbulkan masalah seperti ini! “ melampiaskan amarahku
“ Maksudmu? “ Kim mencoba berpikir cukup keras
“ Eohhh, aku tahu. Kau bicara begitu pada Yoongi karena merasa aman saat aku ada bukan? “ Kim malah menggodaku
“ Aishhh, Jinjja!! “ aku memukul lengan atasnya cukup keras karena kesal
“ kau tahu? Itu akan menjadi masalah !!!! “ aku sedikit berteriak
“ aishh, apa kau tahu? Sekarang ku rasa kau juga dalam masalah “ kim menatap ke arah tepat di belakangku, hingga membuatku berbalik dan melihat apa yang sedang ia lihat
Heoll, ternyata ahjussi penjaga toserba sedang menatap ke arahku dengan tatapan aneh. Ku rasa, kini dia sudah menganggapku tak waras karena bicara dan marah-marah sendiri.
“ Kajja!! “ aku sedikit berlari karena merasa malu. Tak sadar aku menarik lengan kim dan kami pun berlari bersama
Setelah tinggal beberapa meter jarak menuju rumahku kami mulai berjalan santai, namun aku masih mengatur nafas setelah berlari tadi.
“ Aigoo, kenapa aku mengajakmu berlari, kau bahkan tak terlihat dan bisa menghilang kapanpun kau mau “ aku terkekeh mengingat kejadian tadi
Kim nampak terkejut dan tiba-tiba menghentikan langkahnya saat aku baru saja selesai bicara
“ W..wae?? “ tanyaku yang juga ikut berhenti
“ Aniyo. Geundae, apa kau baru saja tertawa? “ Kim masih terlihat terkejut
“ Kenapa? Apa itu menyeramkan? “
“ Tentu saja tidak, aku hanya senang meliatnya “ Kim membuatku gugup dalam sejenak dengan ucapannya
“ Begitukah? “ aku kembali melanjutkan langkahku dan dia kembali mengkutiku
“ Mianhae “ Kim bicara tiba-tiba
“ Mwoga? “ (untuk apa)
“ Karena telah mengulangi kesalahanku “
Aku menatap Kim untuk mendengar kalimat selanjutnya
“ Jika saja tadi Yoongi tak menyelamatkanmu, kau pasti sudah terluka parah “ raut penyesalan tergambar jelas dalam wajahnya
“ Ahh, tak perlu berlebihan. Lagipula, dia memang sudah sewajarnya menolongku karena dia yang menyebabkan aku hampir celaka “
“ Apa perlu aku membalasnya? “ Kim
“ Tak perlu, meskipun aku sangat kesal padanya kau tak perlu melakukan apapun. Hanya saja lain kali kau harus selalu berada di sisiku, arraseo?! “
“ Eoh, aku janji lain kali aku akan menjagamu lebih baik lagi “ aku berhasil membuatnya kembali bersemangat
“ Tunggu. Tapi, kau kemana tadi? Kenapa kau menghilang lama sekali? “
“ Ummmm, ada sesuatu yang harus aku selesaikan “ Kim
“ Ah sudahlah, aku tak akan mengerti masalahmu “
KAMU SEDANG MEMBACA
UNREAL (KTH)
Teen FictionAku yang terbiasa dengan kesendirian, menemukannya dalam kesunyian. Dia, pria yang tiba-tiba saja datang dalam hidup sepi ku, selalu menemukan cara untuk mencari kebisingan yang membuat candu.
Unreal_6
Mulai dari awal
