15 : Love is not over

Start from the beginning
                                    

"Apa?"

'Emm, Jim. Yoongi–'

"Apa? Yoongi kenapa?"

'D-dia belum kembali.'

"MWO!?"

Jimin sukses dibuat terkejut, bagaimana tidak? Wanita yang dicintainya tidak ada di apartemennya ketika malam sudah semakin larut, terlebih lagi di luar sana hujan semakin deras.

"Sejak kapan?"

'Sejak pagi tadi,'

'Jimin, aku cemas sekali. Tolong kau temukan dia, Jim.'

"Aku akan menemukannya. Terimakasih, Ji."

Jimin langsung mengakhiri sambungan teleponnya. Mengambil pakaiannya lalu memakainya secara asal. Mengantungi sarung tinju lalu berlari bak orang kesetanan, mulutnya sedari tadi tidak berhenti mengumpat tapi pikirannya kacau.

Melirik arloji yang bertengger di pergelangan tangannya, hampir pukul sepuluh. Dan wanita itu belum juga kembali.

Sial!

•••

Di tengah derasnya hujan, ketika semua orang memilih berteduh karena basah itu menyebalkan. Berbeda dengan Yoongi yang malah menyusuri pinggiran Sungai Han dengan pikiran yang kelewat kacau. Matanya sembab, sepertinya wanita itu habis menangis. Dan sampai sekarang air mata itu masih terus menetes dengan kurang ajarnya meski tersamarkan oleh derasnya air hujan. Melupakan dingin yang semakin menusuk hingga ke tulang rusuknya.

Yoongi hanya ingin menangis, melampiaskan semua masalah yang terjadi begitu cepat dan tiba-tiba. Dia tidak bisa untuk tidak merasa bersalah. Percakapannya dengan Daniel tadi pagi tidak berjalan begitu baik, meski tidak ada pertengkaran. Tapi Yoongi tidak bisa menepis fakta bahwa Daniel begitu sakit hati padanya. Jelas ini salahnya, Dia yang membuat semua ini terjadi.

Dari awal dia tahu kalau Daniel mencintainya, seharusnya dia tidak membuat Daniel tambah berharap kepadanya dengan menjadikan Daniel sebagai kekasih pura-puranya.

Kecuali kalau ia mencintai pemuda itu.

Seketika perasaan sakit itu muncul lagi, memenuhi rongga hatinya. Ketika mengingat perkataan Daniel terakhir kalinya sebelum pemuda itu benar-benar pergi.

"Aku akan mencoba menghapus perasaan ini untukmu. Meskipun aku harus merasakan sakit yang teramat sekalipun. Mungkin aku butuh beberapa waktu, Yoongi. Aku berharap kita tidak bertemu dalam waktu dekat. Tapi, berjanjilah padaku untuk tidak berubah. Sampai jumpa, Yoon!"

Dia butuh Daniel, dia tidak rela Daniel meninggalkannya. Tapi disisi lain dia tidak ingin egois hanya menginginkan Daniel untuknya sendiri padahal dirinya tidak mencintai pemuda itu. Yoongi ingin sekali bisa mencintai Daniel, bisa membalas pemuda itu. Hanya saja, hanya saja itu di luar kendalinya. 

Yoongi jatuh tertunduk, lutut mulusnya mungkin sedikit lecet karena berbenturan dengan jalanan yang tidak mulus itu. Dia hanya memakai gaun selutut berwarna nude, lengannya panjang. Tapi itu tidak banyak membantu karena kini semuanya sudah basah terkena air hujan.

Dia tidak kuat lagi berjalan, wajahnya menunduk, menatap kebawah. Jika bisa, ingin sekali kembali seperti semula, mengatur semuanya agar sebisa mungkin tidak bertemu dengan Park Jimin. Dia tidak marah pada takdir, dia hanya marah pada dirinya. Mengapa? Mengapa dia tidak bisa menghapuskan perasaan ini?

SCINTILLA ; MINYOONWhere stories live. Discover now