Regret 3

1.3K 93 6
                                    

Brak

"Aduh duh..maafkan aku..aku tidak sengaja..sungguh, maafkan aku", Hoseok beraksi dengan menumpahkan minumannya yang berwarna ke baju Jungkook. Jungkook yang kaget karena dingin buru-buru mengibaskan tumpahan dan mengelap bajunya dengan tisu. Taehyung yang kaget dan juga panik, langsung berdiri dan mengajak Jungkook ke toilet untuk membersihkan bajunya sebelum merembes terlalu banyak. Tapi niatnya terhenti karena Hoseok sang pelaku sudah lebih dulu mengatakan akan membantu membersihkan pakaian Jungkook dan membiarkan Taehyung melanjutkan makannya yang terganggu.

"Kau makan saja sayang, lanjutkan makanmu. Aku yang membantu kekasihmu untuk bersih-bersih. Aku akan bertanggung jawab", yakin Hoseok pada Taehyung.

Taehyung yang melihat senyuman tak putus Hoseok hanya menurutinya dan tetap melanjutkan makannya.
.
.
.
"Taehyung", panggil Yoongi. "Bisa bicara sebentar, ada yang mau aku sampaikan."

Taehyung yang kaget karena didatangi Yoongi hanya bisa salah tingkah karena kini mereka saling berhadapan. Dan, tidak ada Jungkook yang membantunya.

"Ah hy-hyung, ka-kalau mau bicara tunggu Jungkook dulu ya, aku tidak mau nanti dia mencariku. Da-dan seperti yang kubilang sebelumnya, aku dan Jungkook tidak ada rahasia", balas Taehyung agak sedikit gugup.

Yoongi sebal sebenarnya. Ingin rasanya dia menarik Taehyung paksa supaya bisa bicara berdua, tapi dia urungkan karena takut Taehyung makin menjauhinya.

"Tidak lama Tae, hanya saja..jangan bicara di sini, kita ke taman saja. Tidak jauh-jauh, di taman kau masih bisa melihat kalau-kalau Jungkook balik", bujuk Yoongi.

Memang, taman kampus itu letaknya tak jauh dari kantin. Bahkan dari kantin kita bisa melihat orang-orang yang sedang berada di taman, begitu pula sebaliknya.
.
.
.
Taehyung akhirnya setuju dengan permintaan Yoongi. Dan di sinilah mereka, di bangku taman duduk berdua tanpa ada yang berniat membuka suara.

Taehyung yang merasa sedikit canggung, hanya bisa melirik ke arah Yoongi. Ingin hati bertanya, tapi diurungkan karena malas.

Yoongi yang mendengar Taehyung beberapa kali menghela nafas, pada akhirnya memulai obrolan.

"Tae, aku..aku sudah putus dengan kekasihku. Dan..aku tidak merasa sedih sama sekali, padahal dia yang memutuskan hubungan kami", ada jeda. "Aku malah lebih sedih saat hubungan kita yang berakhir. Sampai-sampai aku merasa mau gila karena memikirkanmu."

Taehyung hanya diam menyimak.

"Aku selalu memikirkanmu Tae. Saat kau tidak masuk kuliah pun, aku selalu mencari keberadaanmu. Aku..aku merasa rindu padamu", jeda lagi. "Aku..aku merasa kesal saat kau masuk ternyata kau sudah bersama dengan pria itu", suara Yoongi meninggi mengikuti emosinya karena mengingat Jungkook.

"Pria itu ada namanya hyung, namanya Jungkook. Kau juga sudah berkenalan dengannya", sahut Taehyung kalem.

"Iya aku tahu Tae, tapi aku tidak terima. Kau baru putus dariku, dan tahu-tahu kau sudah punya pacar baru. Apa..apa kalian sudah berhubungan sebelumnya di belakangku?" tuduh Yoongi dengan suara yang cukup meninggi.

"Hyung!!" bentak Taehyung. "Apa tidak salah? Bukankah kau yang punya hubungan lain di belakangku, kenapa kau malah..sudahlah", sahut Taehyung sambil berdiri dari duduknya. "Aku rasa tidak ada ynag perlu kita bicarakan. Lagipula itu sudah lewat lama", kata Taehyung lagi sambil bersiap pergi.

"Tae", Yoongi menarik tangan Taehyung yang hendak meninggalkannya. "Maaf Tae, aku..aku kelewatan. Duduklah, maafkan aku", melas Yoongi.

Taehyung enggan sebenarnya. Dia jadi mengingat kembali kata-kata Yoongi yang menyakitkan waktu itu. Dia tidak ingin sakit hati lagi.

YoonTaeWhere stories live. Discover now