Regret 1

1.6K 100 14
                                    

"Yoongi-hyung, aku menyukaimu. Entah sejak kapan, tapi yang pasti aku benar-benar menyukaimu", jujur Taehyung pada Yoongi saat mereka berada di dalam mobil milik Yoongi sepulang dari kampus.

Yoongi yang mendengar pernyataan Taehyung, langsung menepikan mobilnya dan menyuruh Taehyung keluar dari dalam mobil.

"Keluar kau", usir Yoongi dengan dingin. Taehyung syok mendengar Yoongi mengusirnya begitu saja, sampai-sampai ia tidak bisa berpikir harus melakukan apa.

"Kubilang keluar! Apa kau mau aku yang menyeretmu keluar dari mobil?", ulang Yoongi dengan sedikit membentak.

Taehyung yang benar-benar syok, hanya bisa keluar dari mobil sambil bergetar menahan tangis. Dan Yoongi dengan cueknya meninggalkan Taehyung di pinggir jalan tanpa iba.
.
.
.
"Kau sungguh-sungguh menyukai orang macam itu? Orang yang sangat kejam seperti dia tak pantas mendapat hatimu Tae."

"Tidak Chim, Yoongi-hyung bukan orang yang seperti itu. Mungkin itu memang salahku sudah mengejutkannya. Tidak seharusnya aku bicara seperti itu kepadanya", bela Taehyung saat Jimin, sepupunya menjelekan Yoongi.

"Tapi dia memang kejam Tae, saat itu sudah malam, tapi dia malah tega meninggalkanmu di pinggir jalan seperti itu, bagaimana kalau ada orang berniat jahat padamu?", sambung Jimin tidak terima saat Taehyung masih saja membela Min Yoongi.

"Hhhaa...", Taehyung hanya bisa menghela nafas saat seperti ini. Baginya Jimin yang sedang marah sungguh tidak bisa dibantah.

"Jangan menyukainya lagi Tae. Lupakan saja dia. Aku tidak setuju kau menyukainya. Sampai mati aku tidak rela ia sudah membuat sepupuku menangis seperti kemarin", ujar Jimin kesal bercampur emosi.
.
.
.
Setelah pernyataan Taehyung tempo hari, Yoongi mulai menjauhi Taehyung. Saat bertemu berpapasan, saat di kantin atau di mana saja mereka bertemu, Yoongi menunjukan seolah ia merasa jijik akan pernyataan Taehyung padanya. Wajahnya menatap Taehyung menghina. Dan sama sekali tak menganggap Taehyung.

Taehyung merasa sangat sedih atas perlakuan Yoongi. Ia hanya bisa menundukan kepala saat tidak sengaja bertemu Yoongi di kampus atau saat Yoongi menyindir dan mengoloknya di depan teman-temannya. Taehyung sakit hati, tapi rasa sukanya mengalahkan rasa sakitnya itu. Sungguh miris.
.
.
.
Kalau bilang Taehyung bodoh, benar, dia memang bodoh bahkan sampai saat ia dipermalukan oleh Yoongi pun, ia masih saja menyukai pria itu.

"Tae, kau benar menyukaiku? Kalau benar kau menyukaiku, lalu aku harus apa? Apa kau berharap kita pacaran?", Yoongi mengatakan itu tepat dua minggu setelah pernyataan Taehyung padanya. Setelah ia menjauhi bahkan sampai mengolok Taehyung.

"Aku tak berharap apapun hyung. Aku hanya ingin mengutarakan perasaanku saja. Supaya hatiku sedikit lega. Aku tidak ingin kita jadi jauh karena pernyataanku kemarin. Maafkan aku hyung.", sahut Taehyung.

"Maafkan aku Tae, kemarin aku bersikap berlebihan. Tapi kalau boleh jujur, aku senang mendengar kau menyukaiku. Karena sebenarnya, aku juga memiliki perasaan yang sama padamu."

Taehyung yang mendengar kata-kata Yoongi, merasa seperti terbang ke awan. Ia senang karena ternyaa cintanya tak bertepuk sebelah tangan.

Jadi dengan senyum yang merekah,"jadi hyung, apakah kita bisa dibilang sudah resmi menjadi kekasih? Maksudku, apakah kau juga menyukaiku? Apakah kita akan menjadi kekasih?", tanya Taehyung antusias.

"Ya", jawab Yoongi dengan senyum aneh tanpa Taehyung sadari.
.
.
.
"Aku tidak percaya padanya Tae. Setelah dua minggu ia sering mempermalukanmu, mana mungkin tiba-tiba ia berubah.", seru Jimin tak percaya pada cerita Taehyung yang mengatakan bahwa ia dan Yoongi sudah resmi menjadi sepasang kekasih.

YoonTaeWhere stories live. Discover now