One Side Love?

921 82 13
                                    

Holla!!
.
.
.

Kim Taehyung tahu, bila ia menyukai orang yang tidak menyukainya, pasti terasa sangat sakit. Karena melakukan seperti apapun tidak akan ada timbal baliknya. Tapi Taehyung tidak peduli. Yang penting Taehyung senang melakukannya. Biar saja orangnya tidak tahu. Tapi dirinya tahu kan. Itu sudah cukup.
.
.
.
Min Yoongi, orang beruntung yang disukai oleh Kim Taehyung. Yoongi tahu kalau Taehyung menyukainya. Yoongi juga tahu kalau Taehyung yang sering memberikan hadiah-hadiah kecil di lokernya atau di mejanya. Yoongi juga tahu kalau Taehyung yang sering memberikan kotak bekal untuknya saat jam istirahat. Tapi di depan orangnya, Yoongi berpura-pura cuek dan tidak tahu menahu soal semua itu.
.
.
.
Seperti saat ini, Taehyung sudah membawa dua buah kotak bekal, niat hati sih ingin memberikan langsung pada Yoongi sekalian mengajaknya makan bersama, tapi saat sudah dekat dengan target, nyalinya langsung menciut. Taehyung takut ditolak oleh Yoongi, apalagi Yoongi sedang bersama teman-temannya. Kan malu ditolak di depan orang banyak. Masa orang cantik seperti dirinya ditolak. Gengsi donk. Mau taruh di mana muka cantiknya itu nanti.

Pada akhirnya, Taehyung kembali mencegat salah satu adik kelasnya. Walau cantik, tapi suara Taehyung itu berat, benar-benar suara seorang laki-laki. Jadi, adik kelas yang dimintai tolong merasa enggan untuk menolak. Lebih tepatnya sih adik kelasnya itu syok, kenapa orang cantik begini tapi suaranya sangat berat. Tidak kontras dengan wajahnya.

Misi Taehyung memberi kotak bekal pada Yoongi berhasil, walau harus pakai kurir dadakan lagi sih. Tapi intinya berhasil.

Dari balik tembok, Taehyung mengintip saat kurir dadakannya itu memberikan bekalnya kepada Yoongi. Taehyung ikut tersenyum juga saat melihat Yoongi tersenyum menatap bekal pemberiannya dan mengucapkan terima kasih pada kurir dadakannya. Tapi saat Yoongi mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaannya, Taehyung buru-buru bersembunyi di tembok tempatnya berdiri. Taehyung malu kalau sampai bertatapan dengan Yoongi.
.
.
.
Yoongi tahu sebenarnya tempat Taehyung bersembunyi, tapi Yoongi pura-pura mencari dengan mengedarkan pandangannya. Dari awal saat Taehyung menunggunya dan saat Taehyung menyuruh adik kelasnya untuk mengantarkan bekal padanya, Yoongi sudah melihatnya, tapi Yoongi pura-pura cuek. Yoongi ingin tahu, seberapa lama Taehyung kuat untuk memendam perasaannya.

Tapi yang Yoongi tidak tahu, Taehyung itu kuat dalam hal menyukai sendirian. Taehyung tidak akan maju duluan, karena bagi Taehyung, ia sudah puas melihat Yoongi menerima dan mau makan bekal darinya.
.
.
.
Sebenarnya Taehyung itu menyukai Yoongi sudah dari awal masuk sekolah. Sekitar dua tahunlah. Karena sekarang saja Taehyung sudah kelas dua, dan sebentar lagi akan naik kelas tiga. Yang berarti ini waktu-waktu terakhirnya untuk bisa bersama dengan Yoongi. Karena Yoongi sudah kelas tiga, sebentar lagi akan lulus. Makanya, seharusnya Taehyung itu sudah bisa beranikan diri untuk ungkapkan perasaannya. Tapi sampai sekarang belum ada kemajuan sama sekali. Apa perlu dibantu?
.
.
.
Saat itu kira-kira sudah mendekati hari ujian. Seperti biasa, Taehyung memberikan kotak bekal pada Yoongi. Di dalam kantong bekalnya sudah ditulis surat penyemangat untuk Yoongi menghadapi ujian. Dan seperti biasa juga, Taehyung bersembunyi di balik tembok. Taehyung sudah prediksi, pasti Yoongi akan menerima sambil tersenyum saat melihat kotak bekalnya. Maka dari itu, Taehyung sudah senyum-senyum sendiri saat melihat kurir dadakannya memberikannya pada Yoongi. Tapi, saat dengan mata kepalanya sendiri Taehyung melihat Yoongi menolak kotak bekalnya, seketika kakinya menjadi sangat lemas. Terlebih saat Taehyung melihat kurir dadakannya berjalan kembali ke arahnya sambil membawa kotak bekalnya, saat itu juga Taehyung merasa kalau Yoongi sudah menolaknya.

Di sisa hari itu, Taehyung sama sekali tidak bisa konsentrasi saat jam pelajaran. Otaknya serasa kosong mengingat baru kali ini Yoongi menolak bekalnya. Di pikiran Taehyung, apa mungkin karena ini sudah hampir waktu kelulusan Yoongi, jadi Yoongi tidak ingin memberikan harapan padanya. Takut-takut selama ini Taehyung salah paham padanya dan berharap lebih. Tapi kenapa, kenapa baru sekarang? Kan selama ini Taehyung sudah sangat senang, Taehyung merasa bisa saja Yoongi juga suka padanya. Tapi sekarang...
.
.
.
Yoongi bukannya ingin menolak bekal dari Taehyung. Yoongi senang malah saat tahu Taehyung memberinya bekal lagi, seperti biasa. Tapi yang membuat Yoongi menolaknya kali ini, karena Yoongi sedang kesal. Iya, Yoongi kesal pada Taehyung. Bagi Yoongi yang sudah tahu perasaan suka Taehyung padanya, membuatnya merasa bahwa dirinyalah yang paling spesial bagi Taehyung selama ini. Tapi saat ingat kejadian tadi pagi, saat Yoongi baru sampai di sekolah, Yoongi melihat, bahwa bukan hanya dirinya saja yang diberikan bekal oleh Taehyung. Bahkan, Taehyung lebih dulu memberikan bekal pada anak laki-laki itu sebelum pada dirinya. Yoongi tidak terima. Kalau seperti ini, bekal itu bukan hal spesial dari Taehyung untuk dirinya. Karena ada orang lain juga yang menerimanya. Kekanakan Min Yoongi ini.
.
.
.
Taehyung masih duduk di kursinya walau bel pulang sudah berbunyi dari tadi. Taehyung terus saja memperhatikan kotak bekal yang ditolak oleh Yoongi tadi siang. Taehyung sedih, padahal ia sudah susah payah menulis kata-kata penyemangat untuk Yoongi, tapi yang ada, sama sekali tidak sampai di tujuan. Bagaimana mau sampai, dipegang saja tidak.

YoonTaeWhere stories live. Discover now