Puncak Hyang (Arca) - Cemara Lima - Danau Taman Hidup

246 12 0
                                    

Kami turun dari Puncak Hyang melewati jalur yang sangat nggak biasa. Mungkin ini menjadi jalur yang paling ekstrim selama kami di Argopuro. Bahkan ada catatan perjalanan yang menyarankan untuk menggunkan webbing sebagai pengaman. Untuk berpindah tempat saja kami harus ngesot karena saking curamnya  Jalur ini kerap disebut “Jalur Trabasan” alias jalur potong kompas agar nggak terlalu jauh harus balik ke Sabana Lonceng dulu untuk turun gunung.

Kami sempat melewati Pos Cemara Lima dan juga pertigaan menuju Pos Aing Kenek yang mengarah langsung ke Cisentor tanpa harus ke puncak dulu. Setelah itu kami mulai masuk ke dalam hutan yang sangat rimbun dan dengan pepohonan yang sangat tinggi-tinggi.

Dari puncak arca menuju cemara lima sangat menguras tenaga karena trek nya menurun dan menahan beban yang sudah terkuras tenaga ini.  Untuk sampai di cemara lima butuh waktu 1 jam.

Jalur turun yang biasanya adalah melalui cisentor, yang artinya harus turun kembali ke cisentor lalu melanjutkan perjalanan ke danau taman hidup.

Jalur professional sangat curam, terpeleset sedikit kita akan berhadapan langsung dengan jurang penuh batu-batu sebesar ban mobil truk.

Seperti biasanya rombongan dari malang pergi duluan. Disepanjang jalur ini pula banyak tumbuhan berbahaya. Orang-orang menyebutnya dengan "jancuk-an". Jika terkena sedikit saja, kulit ajan terasa terbakar dan gatal-gatal.

Sekitar 3 jam turun (beneran turun tanpa bonus), kami sampai di cemoro limo. Hari sudah semakin sore, tenaga kami pun sudah mulai lemas.

Satu jam setelah cemoro limo, kami masuk hutan lumut, benar-benar hutan yang membosankan, pemandangan sepanjang jalan hampir sama saja.

Satu diantara kami mulai prustasi karena tidak sampai juga. Pohon, pohon dan pohon. Sampai gelap menyapa kami.

Tetap saja pemandangan hanya pohon. Sampai akhirnya pukul 18:00 kami tiba di suatu lahan yang terdapat pohon tumbang. Kami beristirahat sejenak karena adzan magrib telah tiba.

Pendakian Gunung ArgopuroWo Geschichten leben. Entdecke jetzt