Bag 1. Pertemuan Singkat Yang berujung Rindu

296 128 27
                                    

Pada pagi yang berkisar sayup-sayup
Aku tengah berdiam
Menikmati mentari yang perlahan-lahan membinari semesta
Dalam diam, aku mencoba berbenah, melintas diantara sudut hayal yang menjulang pekatnya sebuah Kehampaan

Pagi itu, masih sama seperti layaknya pagi-pagi sebelumnya
Aku tak pernah beranjak, sampai mentari benar-benar mencoba mengusirku dengan sebilah cahayanya

Mataku masih terpejam
Saat sebuah angan menari-nari diatas kesunyian

Hangatnya matahari mulai terasa di kelopak mataku
Aku membiarkan mata terbuka melepaskan semua yang menawan itu hilang dan menjadi sebuah harapan

Disaat selah-selah kedua retinaku menyuburkan diri, membenahi penglihatan ku
Dari jauh, aku tak benar-benar dapat melihatnya dengan jelas
Yang kulihat hanya sebuah samar-samar dari bayangan yang begitu indah tengah mengarah kesini, arahku

Dalam jenuhku
Aku hanya menatap, berusaha membenarkan diri,
Bahwa yang kulihat bukan sebuah mimpi

Dia benar ada
Sosok yang indah menawan dalam jejakku diatas hayalan,
Aku benar-benar bisa menatap sebuah nyata yang begitu ku harapkan..

Diam hanya bisa ku ungkapkan
Mataku terus menatapnya
Sampai ketika
Renung ku sadar
Bahwa yang indah itu telah berlalu pergi, tanpa bisa aku mengenalnya.


* Waktu adalah tempat pertemuan
Jika adanya perpisahan
Tetaplah percaya bahwa waktu juga akan mempertemukan *

Salam Jejak Rindu
Bintuhan, Bengkulu
13 April 2020

Catatan Perjalanan HatiWhere stories live. Discover now