Chapter 6 ( Perubahan sikap kakak )

4K 217 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Bel pulang sudah berbunyi sejak tadi. Bahkan kini gadis dengan memakai seragam ketat dan juga rambut dikuncir satu itu tengah mengetik beberapa huruf di benda persegi panjang didepan gerbang sekolah.

Gadis itu ingin memesan Driver Ojol yang biasa menjemput setelah Kak Jae memang tidak tinggal dengannya itu.

Klakson mobil memberhentikan pergerakan mengetik Jae Yon, melirik sekitar area yang memang kala itu sudah sepi.

Kaca mobil akhirnya turun, dan nampakin sosok didalemnya. Alis Jae Yon mengerut seketika, kenapa kakaknya disini? pikirnya.

"Masuk gih, panas banget diluar." Jae Yon sudah tidak lagi takut karena sikap Jae Hyun akhir-akhir ini. Namun, tetap saja ia malah mengambil kursi dibelakang sana untuk ia duduki.

Jaehyun yang merasakan adiknya itu tengah menjaga jarak akhirnya menyuruh Jae Yon untuk duduk disampingnya.

"Kakak bukan supir kamu, duduk disamping kakak." Jae Hyun menatap mata Jae Yon kesal melalui kaca didepan sana.

"Lagian kakak ngapain jemput aku, aku bisa pulang sendiri."

Jaehyun bertambah kesal, lelaki itu langsung mengunci mobilnya ketika tangan Jae yon, sang adik hendak keluar.

"Ngapain dikunci?"

"Kamu kalo mau jaga jarak jangan sama kakak. Jaga jarak sama cowok-cowok yang deket sama kamu aja, Cepet pindah kesamping kakak. Jangan bikin kakak kesal!"

Suara tegas milik Jaehyun membuat nyali Jae Yon semakin menciut. Gadis itu tengah bingung? antara mau pindah tempat duduk atau dia diam saja disini.

"Bukain dulu pintunya."

"Pindah aja, gak usah keluar, bisa?"

Jae Yon tidak menyangka dengan jawaban Kakaknya itu. Maksudnya ia harus pindah pakai jalur itu? jalur yang memisahkan jok depan sama belakang. Yang ada ia akan ngeliatin pantatnya karena rok super pendeknya itu.

"Jangan kekanak-kanakan kak, aku gak mau pindah pake jalan ini. Buka dulu kuncinya, aku janji bakal duduk disamping kakak."

Jaehyun menghembuskan napasnya sabar, suara klak tanda kalau dia sudah membuka kunci pintu. Jae Yon akhirnya pindah ke kursi samping Jaehyun sekarang. Tidak lama itu, Jaehyun langsung bergegas menancabkan gas nya keluar dari kawasan sekolah.

"Mau makan siang gak?" Tawar Jaehyun sembari memecahkan keheningan melanda.

"Ga laper." Jawaban singkat sang adik membuat Jaehyun menghembuskan napasnya lagi. Tidak ada suara lagi setelah itu, malahan sekarang Jae Yon tengah heran dengan pergerakan kakaknya itu yang tengah menggigit jari telunjuk tak biasanya.

"Ada masalah dikantor?" Jae Yon akhirnya membuat Jaehyun tersadar lagi. Ia melirik dan menatap mata Jae Yon yang tengah menunggu jawaban darinya.

"Engga ada masalah apa-apa kok ... " Jae Yon hanya mengangguk untuk membalas ucapan Jaehyun. Ia kembali fokus keluar kaca mobil hanya untuk melihat sekeliling.

"Dek?"

"Hmmm ...?" Hanya gumaman tanpa melirik jawaban dari sang adik.

"Pacar kakak mau nginep diapartemen, bolehkan?"

Kata 'Pacar' yang membuat kepala gadis itu cepat-cepat melirik kearah Jaehyun. Jae Yon hanya bisa menelan ludahnya ketika ia ingin membalas pertanyaan sang kakak.

"Ngapain kakak minta izin sama aku? itukan apartemen kak jae, terserah kak jae seharusnya."

Jaehyun hanya mengangguk, lalu kembali fokus kedepan sana. Yang kala itu mobilnya terpaksa berhenti karena ada lampu merah didepannya.

Mata Jae Yon melirik sekitar, menghilangkan kegundahana yang melanda pikirnya. Namun, saat itu. Entah sengaja atau tidak, matanya menemukan sosok wajah yang tengah memakai sepeda motor Ninja disamping mobilnya sama sepertinya menunggu lampu hijau menyala.

Ia langsung menurunkan kaca, membuat Jaehyun mengerutkan alisnya heran.

"Heyy!" Teriak Jae Yon yang kala itu kendaraan dari arahnya tak terlalu ramai.

Cowok yang memakai motor Ninja itu langsung membuka helmnya dan tersenyum kearah sosok perempuan yang dikenalnya kala itu.

"Baru pulang ya?" Panggil aja Jeno, temen cowok yang kalau senyum bikin meleleh para cewek-cewek.

"Lo juga baru pulang, yon? Sama siapa?" Sambil menunggu lampu hijau, mereka berbincang asik. Namun, naas ketika Jae Yon tengah asik mengobrol. Kaca mobil yang semula ia turunkan dengan manual kini malah naik dengan sendirinya.

Jae Yon melirik kearah kakaknya yang kala itu menampilkan wajah kesal (?) nya.

"Kenapa dinaikin? aku masih ngobrol sama Jeno, kak. Nanti dikira gak sopan lagi."

"Biarin!"

Jeno merasa ada yang salah dengan ketutupnya kaca mobil yang saat itu mereka tengah mengobrol. Ia menurunkan pandangannya dan melihat pergerakan Je Yon yang tengah meminta maaf padanya.

Jeno akhirnya acuh. Mungkin kepepet juga kalau ngobrol banyak dijalanan gini. Makanya Jae Yon nutup kaca mobil.

"Kakak tuh aneh!"

"Kakak tuh aneh!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Double JungWhere stories live. Discover now