Chapter 36 ( Kamu kembali? )

734 42 2
                                    

Kini tatapan Haruto kosong

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Kini tatapan Haruto kosong. Setelah mendengar kabar Jaeyon dari dokter, kini entah ia harus melakukan apa. Saat ini ia tengah terduduk termenung diruang tunggu sambil menunggu Jaeyon sadar.

"Kenapa?"

Harusnya Haruto senang karena berita ini. Kenapa kini hatinya malah ikut sakit setelah mendengar kabar dari dokter mengenai kandungan Jaeyon?

Lima belas menit yang lalu ...

"Maaf, kami sudah berusaha agar kandungan milik nona Jaeyon tetap kuat. Tapi, karena benturan sesuatu membuat kandungan Jaeyon keguguran. Kami tidak bisa melakukan apapun jika tuhan sudah berkehendak seperti ini. Dan kami menyarankan agar nona Jaeyon tidak mengkhawatirkan apapun pascakeguguran. Jika tidak, itu akan mempengaruhi keadaannya, tuan."

Astaga, kenapa takdir begitu jahat padanya. Semua yang dilakukan Haruto sampai saat ini hanyalah kesia-sia'an belaka.

Kejadian dimana Jaeyon diperkosa sampai hamil lalu sekarang keguguran? Ini semua salah dirinya. Kenapa ia tidak bisa menjaga gadisnya itu? Ia takut setelah ini Jaeyon akan membencinya.

"Aku harus gimana, ya tuhan?" Hembusan napasnya terdengar pilu. Ia menyandarkan punggungnya di dinding sembari menatap awan-awan 
rumah sakit.

"Apa kata kak sehun nantinya? Aku memang bodoh! Cuma menjaga Jaeyon saja tidak bisa. Bodoh!" Tanpa sadar karena rasa bersalahnya lebih besar, Haruto menghantamkan kepalanya kedinding membuat sosok gadis dengan pakaian pasien melihatnya heran dari kejauhan.

Lalu segera berjalan karena melihat Haruto akan terus menerus menyakiti dirinya sendiri.

"Hei!" Teriaknya namun tidak berdampak apapun. Haruto seperti tuli, sebuah bisikan rasa bersalah yang membuat Haruto semakin kencang menghantamkan kepalanya kearah dinding.

Melihat Haruto tidak ada balasan. Gadis itu berlari lalu segera memasang tangannya agar Haruto berhenti.

"Awww!" Pekikan sakitnya mampu membuat Haruto tersadar. Kini ia panik melihat sosok gadis dengan tampang kesakitan tengah berdiri disampingnya.

"Sorry?" Ujarnya pertama kali lalu menarik tangannya dan mengelusnya lembut.

"Kamu enggak apa-apa?" Tanya Haruto pada gadis dengan wajah kebule-bule-an itu.

Karena Haruto memakai bahasa koreanya. Sepertinya gadis itu tidak paham. Lalu ia mengubah bahasanya dengan memakai bahasa inggris.

"Are You oke? I'm Sorry," kembali mengulang.

"Yeah, aku juga bisa bahasa korea. Aku yang seharusnya tanya, are you oke?" Tanyanya. Disaat itulah tatapan Haruto termenung melihat mata sendu berwarna cokelat didepannya.

Iris matanya membuat Haruto tidak sadar sudah membuat gadis didepannya menarik tangan merasa takut.

"A-are you oke?" Ia kembali bertanya walaupun rasa gugup melingkupinya.

Tidak ada jawaban sama sekali. Entah apa yang ada dipikiran Haruto sehingga ia melamun. Membuat gadis itu menjentikkan tangannya agar Haruto tersadar.

"Hey!" Ujarnya setelah itu Haruto mengerjapkan matanya berulang kali. Ia menelan ludahnya sendiri dan memijit pelipisnya.

Setelah itu ia hampir tumbang jika saja tangan gadis itu tidak siap menangkap tubuh Haruto.

"Kamu baik-baik aja?" Tanyanya sekali lagi. Bukannya menjawab, Haruto malah refleks memeluk tubuh gadis itu membuatnya terkejut.

"Kemana aja kamu?" Tanyanya setelah memeluk. Membuat gadis bule itu mengernyitkan alisnya heran.

"Ka-kamu siapa?" Tanyanya dengan raut wajah bingung.

Namun bukannya balasan. Kini tubuhnya hampir limbung karena mendadak Haruto pingsan membuat struktur tubuhnya yang kecil tidak bisa menahan beban sebesar Haruto.

"Dokter!"

Maaf gaes baru balik lagi kesini, mungkin nanti ada beberapa chapter yang bakal direvisi, jadi agak acak-acakan

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Maaf gaes baru balik lagi kesini, mungkin nanti ada beberapa chapter yang bakal direvisi, jadi agak acak-acakan. Maaf yaa ..😅

Double JungHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin