Chapter 3

98 10 0
                                    

^^ Phantom Troupe
Terima kasih bangeeeet udah mau baca cerita ini lagi😘😘

❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄

Pembaca pov

Semenjak kematian kedua orang tuanya Yuki, Yuki langsung latihan bela diri untuk membalas kematian orang tuanya. Tentu saja ia belajar sendiri.

Makan dan minum, Yuki mencari sendiri dengan yaaaaah...mencari dihutan dekat rumah. Makanan dengan mencari hewan liar dan buah-buahan. Minuman dari sungai, karena sungai didunia ini sangat bersih dari pada sungai didunia asalnya Yuki.

Kenapa Yuki tidak bekerja di pasar desa dengan Om langganan Ibunya? Karena Om langganan Ibunya Yuki adalah pedagang yang setiap 3 tahun sekali berpindah-pindah desa, dan dia pindah pada saat hari sesudah pemakaman Ayah dan Ibu Yuki. Tentu saja Yuki pasti membantu pindahan Om itu sebagai tanda terima kasih. Aslinya Om itu mengajak Yuki untuk ikut dengannya, tapi Yuki menolak karena tidak mau meninggalkan peninggalan terakhir keluarganya. Kalau bekerja ditempat lain, emang ada yang mau anak berumur 5 tahun bekerja? Tentu saja tidak.

Jadinya Yuki melewati kehidupannua seperti itu selama 1 tahun.

Yaaah seperti biasa Yuki sedang mengambil air sungai untuk minum, sampai tiba-tiba Yuki mendengar suara semak-semak berbunyi. Yuki kira itu bunyi dari hewan liar jadinya dia sudah mengeluarkan pisau kecil untuk dilempar, tapi pada saat Yuki menoleh kebelakang Yuki malahan beetemu dengan karakter yang ia tidak harapkan, Chrollo Lucifer.

Chrollo pov

Hari ini adalah dimana kami semua, Phantom Troupe, melakukan misi yaitu membantai semua orang dari clan Kurta untuk mata mereka. Karena harga mata mereka sangat mahal. Di Phantom Troupe* memiliki slogan,
'jika kami menginginkan sesuatu kami ambil, jika ada yang menghalangi kami, kami hapuskan'.

Selama yang lain sedang membantai clan Kurta, aku sendiri sedang mengelilingi hutan karena aku merasakan nen** yang luar biasa.

Sampai aku ditempat nen itu berasal yang aku lihat hanya seorang anak kecil yang tidak lebih dari 5 atau 6 tahun, karena aku terlalu fokus dengan nen anak tersebut, aku tidak sengaja menyenggol semak-semak hingga berbunyi dengan kencang yang membuat anak itu sadar.

Tapi yang membuatku terkejut anak itu tidak sama sekali panik saat mendengar suara semak-semak itu, malahan dia mengambil pisau kecil dan siap untuk dilemparkan ke arah ku. Seperti dia sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini.

Pembaca pov

Pada saat Yuki melihat Chrollo perkataan yang muncul di otaknya itu 'kenapa dia ada disini?!?!?! bukannya dia membantu anak buahnya?!?!?' pikir Yuki dengan panik.

"Kau..." ucap Chrollo yang membuatku menatapnya "kau ngapain disini?" Lanjut Chrollo.

"?...mencari minum dan makan?" Ucap Yuki sambil memiringkan kepalanya, seperti itu adalah sesuatu yang sangat jelas.

"Mencari makan dan minum?" Ucap Chrollo yang agak terdengar terkejut. "Iya?"

"Orang tuamu mana?"

"....."

Pertanyaan itu tetap mengambang dengan tanda tanya, Chrollo langsung manatapi muka Yuki, dan yang ia lihat adalah kesedihan, kebencian, dan kekecewaan.

Chrollo langsung paham dengan muka yang dibuat oleh Yuki, dia langsung berlutut dan berkata "kau sepertinya melewati kehidupan yang agak kejam, kau mau ikut denganku?"

Muka Yuki langsung berubah total dari kesedihan, kebencian, dan kekecewaan menjadi terkejut, sangat terkejut.

"Apa? Ikut denganmu?"

Little White Snow lost at Hunter X HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang