Chapter 2

124 14 2
                                    

^^Orang tuanya Yuki
Hai kalian semuanya, aku kembali lagi haha. Dan foto yang diatas anggap aja yang ditengah itu Yuki.
Btw photo yang diatas bukan punyaku.
❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄

Yuki pov

Saat aku membuka mataku, aku melihat seorang wanita yang sangaaat cantik dengan pria yang hmmm...cukup tampan menatapku dengan tatapan hangat. "Haiiii, sayang. Akhirnya kamu keluar juga yah dari perut Ibumu" Ucap pria itu yang sepertinya dia adalah Ayahku.

"Uwaa~?" Jawabku yang agak terkejut dengan suaraku 'suaraku imut sekali~~'

"Ooouh, dia menjawabnya. Lucu sekaliiiiii~ harusnya aku membawa kamera" Ucap Ayahku.

"Sayang, astaga kamu ini yah." Ucap wanita yang sedang menggendongku yang sepertinya dia adalah Ibuku kepada Ayah, sambil menggeleng-gelangkan kepalanya.

"Mau bagaimana lagi, dia imut sekali! Dia punya rambut kita, matanya seperti lautan yang biru, hidung yang kecil, dan bibir yang lucu~~ aaaaah lucu sekali anak kitaaaa😭😭😭" Ucap Ayahku, lalu mereka melanjutkan pembicaraan mereka yang sudah aku ingin tidak dengar lagi tentang diriku.

Tapi selama mereka berbicara, aku terasa senang dengan kehangatan yang aku rasakan sekarang. Karena yah kalian tahu lah apa yang terjadi sama kehidupanku yang lama, aku benar-benar kangen dengan kehangatan ini. Sampai aku tidak sadar kalau aku mulai menangis.
"UWAAAAAH~~~~"

"Kan berisik sih anaknya nangis kan"

-------------------------❄☃❄-----------------------

Sudah 5 tahun lewat, kehidupanku begitu.......unik?
Karena selama 5 tahun ini Ayah dan Ibu benar-benar overprotective. Kalau aku berteman dengan laki-laki pasti besoknya dia akan menjauh dariku, setiap kali menanyakan kenapa pasti selalu dijawab "aku takut sama Ayah kamu". Tentu saja aku pasti kesal dengan Ayahku dan setiap aku memarahinya karena sudah menakuti temanku pasti jawabannya selalu sama "Ayah tidak mau putri Ayah diambil orang lain"

Namaku disini sama dengan namaku didunia asalku yaaa tentu saja Yuki. Dan aku menemukan kalau aku adalah Kurta, jadi namaku itu Yuki Kurta.

Tadi pagi Ayah dan Ibuku pergi keluar rumah untuk pergi ke pasar desa, katanya sih cuman sampai sore, tapi sekarang belum balik juga. Pastinya aku sangat khawatir, takut terjadi apa-apa dengan mereka berdua. Karena khawatir aku keluar dari rumah menuju ke pasar desa, Orang-orang di kota kenal denganku karena Ibuku selalu membawaku ke pasar desa dengannya.

Disana aku menanya-nanyakan dimana orang tuaku kepada orang-orang disana, sampai akhirnya ditempat jualan yang Ibu selalu beli atau langganan. "Om, om lihat Ayah dan Ibu tidak??" Tanyaku pada penjualnya

"Oh,Yuki. Iya tadi Om lihat Ayah dan Ibu kamu. Buat nanya dimana tempat jualan bunga camelia, ya om bilang saja tidak ada. Tapi Om kasih tau mereka dimana tempat yang biasanya bunga itu tumbuh."

(^^bunga camelia)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(^^bunga camelia)

"Dimana itu om?!?" Tanyaku tergesa-gesa.

Lalu om tersebut memberi tahu tempat bunga camelia biasanya tumbuh. Aku langsung berlari ketempat yang diberi tahu oleh om tadi.

Pembaca pov

Sampainya ditempat Ayah dan Ibu Yuki berada, Yuki melihat mereka berdua sedang berusaha mengambil bunga camelia tersebut. Yuki agak lega karena tidak terjadi apa-apa dengan mereka. Tiba-tiba Yuki melihat ada orang di belakang mereka, dan orang itu gerak-geriknya cukup aneh karena orang itu berjalan pelan-pelan, seperti tidak ingin ketahuan.

'Perasaanku tidak enak' pikir Yuki

Tiba-tiba orang itu mendorong Ayah dan Ibuku, untuk jatuh dari jurang (bunga camelianya ada didekat jurang yah) "AYAH! IBU! TIDAAAK" teriak ku

Aku langsung lari menuju tempat ramai untuk meminta tolong. "TOLONG AYAH IBUKU JATUH DARI JURANG, KUMOHON!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yuki menatap kuburan kedua orang tuanya dengan tatapan kosong, Yuki tidak ingin menangis didepan kuburan kedua orang tuanya.

"Yuki, Om turut berduka cita yah atas kehilangan kedua orang tuamu" Kata Om langganan Ibu kepadaku sambil mengelus-elus kepala Yuki. Dan aku hanya mendiaminya.

"*menghela nafas* Yuki ini" Ucap om itu sambil memberikan bunga camelia.

".....?" Tatap bingung ku kepada om tersebut

"Ayah dan Ibu kamu menanyakan om dimana bunga Camelia untuk hadiah ulang tahun mu hari ini." Ucap om itu, lalu langsung pergi meninggalkan Yuki sendiri.

Disitu Yuki menangis sekencang-kencangnya sambil memeluk bunga camelia, hadiah dari Ayah dan Ibu untuk terakhir kalinya. Tiba-tiba muncul perasaan ingin balas dendam atas kematian Ayah dan Ibunya.
'Aku akan membunuh orang itu'

❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄

^^muka om yang ngebantuin Yuki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

^^muka om yang ngebantuin Yuki

Makasih yah udh mau baca chapter selanjutnya kalau ada typo maaf yah, soalnya ini first time buat aku bikin cerita.

Makasih yah udh mau baca chapter selanjutnya kalau ada typo maaf yah, soalnya ini first time buat aku bikin cerita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

691 words

Little White Snow lost at Hunter X HunterWhere stories live. Discover now