Bab 9 - Mereka bermain game, tidur bersama, dan kemudian putus?

Start from the beginning
                                    

Lu Feng tersenyum, "Terus?"

Wei Xiao berkata dengan tegas, "Gunakan 'gendong', tentu saja! Apa kau tahu gendongan tuan putri itu! Tidak apa, aku tidak peduli, kakiku sudah menyerah jadi mereka memberiku ijin untuk menjadi putri kecil."

Lu Feng mendengar bagaimana anak ini tidak menaati aturan dari lama, tapi dia tidak tahu apa dia ingin tertawa atau menangis ketika dia merasakannya sendiri, "Bangunlah."

Wei Xiao merasa salah, "Kau menyiksaku selama 48 jam dan kau masih jahat kepadaku."

Lu Feng: "....."

Remaja ini terlahir dengan wajah yang indah, terutama sepasang mata yang menampilkan berbagai emosi dan sangat menarik.

Lu Feng mengalihkan perhatiannya dan mengosongkan ekspresinya, "Seret atau jalan, pilih satu."

Wei Xiao hanya bicara omong kosong. Ditambah dengan dia yang belum melupakan kekalahan 2 hari 2 malam, dia dengan sengaja merepotkan Lu Feng dan tidak ingin beneran di gendong ala putri. Dia berdiri perlahan, "Kau benar-benar great....ahhhh....." 3 kata Grat Demon King terpotong dengan nguapan lebar yang mengubahnya menjadi Great Yawn King.

Saat itu Lu Feng sedikit menyesal. Jika dia sungguh mengontrak anak ini dengan FTW, apakah base akan memiliki hari yang tenang?

Dia benar-benar ingin meningkatkan suasana di FTW, tetapi dia tidak ingin itu berubah menjadi taman bermain.

Setelah berhasil mengirim anak kecil itu ke kamar, Lu Feng mandi dan bersiap untuk istirahat.

"Ding..."

Satu hp berbunyi.

Hp Lu Feng diam sepanjang tahun. Dia kaget dengan suara aneh itu.

Setelah 3 kali bunyi, dia baru menyadari itu mungkin hp Wei Xiao.

Lu Feng mengikatkan handuk di pinggangnya dan pergi ke meja computer untuk mengambil hp.

Dia tidak yakin apa itu hal penting, tapi lebih baik membawanya ke Wei Xiao.

Layar hp itu tidak terkunci, jadi 3 pesan muncul di pandangan Lu Feng.

[Xiaoxiao, mama salah. Bisakah kau pulang?]

[Baliklah, okay? Mamamu akan masak makanan enak.]

[Xiaoxiao, jangan salahkan papa. Dia benar-benar sedang susah.]

Lu Feng mengerutkan alisnya, membalikkan hpnya sehingga menghadap kebawah dan tidak melanjutkan membaca.

Apa Wei Xiao kabur dari rumah?

Apa dia tidak membicarakan kontrak dengan keluarganya?

Lu Feng menuju kamar tamu, berpikir untuk menunggu Wei Xiao bangun sebelum membicarakan hal ini dengannya.

Menandatangani kontrak dengan anak dibawah umur membutuhkan persetujuan orang tua. Wei Xiao tidak bisa menanggung ini sendiri.

Dia baru tiba di ruang tamu dan belum mengetuk kamar ketika kamar itu terbuka dari dalam.

Remaja itu menggunakan baju putih dan celana pendek, dia berdiri didepannya.

Lu Feng sedikit terkejut, "Kau belum tidur?"

Dia menyerahkan hpnya.

Wei Xiao tidak melihat hpnya. Tapi dia langsung mendatanginya.

Lu Feng khawatir jka dia terjatuh dan tidak menghindarinya, "Wei Xiao?"

Tangan Wei Xiao melingkar disekitarnya, "Keras."

Lu Feng: "!"

Wei Xiao mendumel, "Bantal ini keras."

Glory [E-Sport] TranslationWhere stories live. Discover now