Bagian 5 : Jadi Gimana?

Start from the beginning
                                    

"Ken, kamu terlihat tidak fokus hari ini. Kenapa? Kamu sedang sakit?" tanya Bu Angel.

"Iya bu, saya sedikit tidak enak badan," jawab Ken. Bagaimana tidak, sejak semalam ia baru di suguhi air putih segelas dengan sepotong roti.

"Bohong tuh pasti bu, alasan dia aja kali biar bisa bolos," celetuk Axel, ia merupakan salah satu komplotan Derren juga, oleh karena itu, ia juga ikut-ikutan membenci Ken.

Ken yang mendengar penuturan dari Axel hanya terdiam, ia benar-benar malas untuk meladeni itu.

"Sudahlah Axel, cukup menuduh yang engga-engga!" tegur Bu Angel ke Axel.

"Kalau begitu, kamu istirahat dulu saja di UKS," perintah Bu Angely prihatin.

Setelah mendapat izin dari Bu Angel, Ken akhirnya memutuskan pergi ke UKS untuk menenangkan pikirannya.

Saat di perjalanan menuju UKS, Ken bertemu dengan seorang perempuan. Muka perempuan itu tidak asing dimata Ken. Ya! Ken ingat, kalau perempuan itu bernama Thea Alexandra, yang kemarin menyuruh Ken untuk menyiksa Derren dengan pisaunya.

"Hai, senang ketemu lo lagi," sapa Thea.

"Gimana kabar lo?"

"Gu-gue baik. Gue masih kepikiran sama kejadian kemarin, gue takut ketahuan," ucap Ken takut-takut.

"Hahaha, selow aja kali. Selagi sama gue semua aman-aman aja," jawab Thea dengan tenangnya.

"Ga! Gue ga bisa tenang kalo kaya gini." Ken mengacak-acak rambutnya karena frustasi.

"Udah, lo tenang aja. Orang kaya dia emang harus dibunuh, biar berkurang populasi manusia yang berbuat jahat. Tapi, masih banyak nyawa manusia jahat di luar sana yang harus kita habisi," ucap Thea sambil tersenyum miring.

"Ha... apa tadi lo bilang? Kita?" tanya Ken bingung tidak mengerti arah pembicaraan Thea.

"Iya, Kita akan ngabisin nyawa orang-orang jahat di luar sana," jawab Thea santai sambil menekankan kata kita.

Ken yang mendengar jawaban Thea itu pun membayangkan, kalau dia harus membunuh beribu-ribu bahkan sampai berjuta-juta orang jahat.

Ah, Ken rasanya tidak sanggup. Dia baru membunuh satu orang saja rasa khawatir dan bersalahnya sampai membuat dia frustasi.

Niat awal Ken keluar kelas untuk menenangkan pikiran nya, malah menambah pikiran gara-gara perempuan aneh yang bernama Thea itu. Ken memilih tidak memedulikan omongan gadis tadi, dia lanjut berjalan ke UKS.

Sesampainya Ken di UKS, Ken langsung membaringkan tubuhnya di ranjang UKS.

"Kenapa tuh cewek mesti ngajak gue buat ngebunuh orang? Kenapa harus gue? Apa alasan dia buat ngajak gue?" gumam Ken bingung dengan sikap gadis itu yang mengajak Ken membunuh orang-orang jahat bersamanya.

Tanpa sadar, Ken tertidur di ranjang UKS. Mungkin karena kelelahan.

***

Saat Ken terbangun dari tidur nyenyaknya, dia langsung melihat jam. Dan betapa kagetnya bahwa sekarang sudah waktunya pulang sekolah, ternyata dia sudah tertidur begitu lama.

Ken segera berjalan menuju kelas nya setelah berpamitan dengan penjaga UKS. Saat sampai di kelasnya, ternyata kelasnya itu sudah sepi. Tapi, kelasnya itu sangat berantakan sekali. Akhirnya, Ken memutuskan untuk membersihkannya terlebih dahulu.

Selesai membersihkan kelas, Ken langsung membawa tasnya dan berjalan pulang.

Ken melewati jalanan yang sepi. Tumben, padahal cuaca hari ini sangat panas, tapi minim sekali orang lewat di jalanan ini. Saat di pertengahan jalan, mata Ken menangkap sesuatu. Ya, Ken melihat aksi pembunuhan itu lagi. Karena Ken takut, Ken memilih mengumpat. Tetapi, pembunuh itu mengetahui keberadaan Ken.

Ken sangat takut. Dibalik topeng, si pembunuh itu tertawa. Ken amat sangat bingung, hingga akhirnya si pembunuh membuka topengnya. Dan Ken lebih terkejut karena, pembunuh itu adalah Thea.

"Ya ampun Ken, gue rasanya pengen ketawa liat muka lo pas lagi ketakutan gitu, hahaha..." ledek Thea.

Ken tidak perduli dengan ledekan Thea itu.

"Tenang aja kali mukanya. Nanti juga lo bakal ngerasain sendiri sensasi ngabisin nyawa orang."

"Maksud lo apa? Ngapain lo disini?" tanya Ken karena tidak mengerti arah pembicaraan Thea.

Tanpa menjawab pertanyaan Ken, Thea malah menawari permintaan yang menurut Ken sangat gila.

"Gue mau ngajakin lo buat gabung di perguruan psikopat bareng gue. Gimana?" ajak Thea sambil tersenyum miring.

***

Maaf kalo masih banyak salah kata atau tanda baca, tolong maklumi karena kita juga manusia yang bisa salah hehe.

Jangan lupa untuk selalu Vote and Comment readers❤

Next?

Devil PsychoWhere stories live. Discover now