"Hyung, kau kenapa?"

Jungkook segera menghampirinya, tepat setelah berdiri di hadapan pria itu. Taehyung memeluknya erat, membiarkan tas kerjanya jatuh dan adegan berikutnya suara isakan lirih terdengar. Kedua mata Jungkook membulat, terkejut luar biasa dan seketika bingung atas apa yang terjadi saat ini. Kedua tangannya refleks membalas pelukan suaminya, mengusap lembut punggung tegap itu yang pastinya benar-benar merasa lelah.

"Aku ingin mati, Jungkook."

"Hyung, jangan gila!"

Malamnya keadaan menjadi lebih baik. Setelah nyaris satu jam menangis dalam keadaan berdiri. Bahkan Jungkook nyaris kesemutan, namun Taehyung enggan untuk beranjak. Akhirnya pria itu mau membersihkan diri kemudian makan malam. Lalu di sinilah mereka sekarang, duduk di atas sofa malas dengan Taehyung memeluk Jungkook dengan erat seolah tidak mau lepas barang sedikit pun.

"Jadi, apa Hyung mau cerita atas apa yang terjadi hari ini?"

Jungkook saat ini tengah mengusap lembut rambut Taehyung yang dalam keadaan setengah kering. Sesekali memainkan rambut hitam yang baru dipotong beberapa minggu yang lalu. Taehyung menyamankan posisinya, membiarkan Jungkook semakin memanjakannya.

"Tadi siang, seseorang datang."

"Siapa?"

"Sebenarnya aku malas menceritakannya."

Jungkook menepuk-nepuk bahu Taehyung. Merasa mulai gemas dan malah mendapat pelukan yang semakin erat pada perutnya.

"Siapa?"

"Untuk apa?"

"Ish, mantan kekasihmu?"

"Aku tidak pernah pacaran, Sayang."

"Lalu siapa?"

Kini gantian Taehyung yang merasa gemas. Mengangkat kepalanya, mencium lembut pipi gembil Jungkook yang mendapat rengekan dari empunya. Sungguh Jungkook tengah berusaha serius sekarang tapi Taehyung seolah mengacaukannya.

"Hyung!"

"Ayah, Jungkook."

Lalu hening di antara mereka. Taehyung berdecak sebal. Inilah mengapa dia malas menceritakannya, suasana di antara mereka langsung berubah seketika. Taehyung pernah menceritakan sosok ayahnya dan dia sadar bahwa hal itu membuatnya semakin terlihat mengenaskan.

"Dia bilang apa?" Nada bicara Jungkook menjadi serius. Kedua matanya memandang wajah Taehyung dengan sendu.

Taehyung benci tatapan itu.

"Tidak banyak. Awalnya dia hanya mengejekku, berkata bahwa selalu melakukan semuanya diam-diam tapi akhirnya dia memberiku selamat."

Pelukan itu terpaksa dilepas. Taehyung menahan kesal dalam hati. Mengapa topik ini harus dibawakan di saat seperti ini. Sudah cukup tubuhnya lelah seharian.

"Apa hubungan kalian baik-baik saja?"

"Entahlah." Taehyung kembali duduk tegak, mengalihkan pandangannya ke arah teve. Mendadak mood-nya hancur karena topik pembicaraan mereka.

"Hyung."

"Apa?"

Tanpa diduga, kepalanya ditangkup dan terpaksa dibuat menoleh ke samping. Menatap wajah Jungkook yang kini sudah berubah drastis. Taehyung terkejut, ada air mata di sana dan Taehyung sangat membenci hal itu.

"Hei, jangan menangis, Kookie."

"A-apa ini salahku?"

Taehyung menggeleng tidak setuju. Melepas tangkupan di wajahnya, kini memeluk Jungkook dalam hangat. Mengusap rambut pemuda itu dengan halus. Tidak ada yang bisa disalahkan di sini.

"Sudah berapa kali aku bilang? Aku bahagia menikah denganmu."

"Tapi... kau seperti mendapat banyak cobaan, Hyung. Apa ayahmu membencimu?"

Taehyung tertegun. Bahkan hal itu tak pernah dirinya pikirkan. Untuk apa? Bahkan dari dulu pun sudah ada jawabannya. Ayahnya tak pernah berkonstribusi besar dalam hidupnya. Sungguh. Taehyung bukan anak durhaka tapi faktanya demikian. Pria itu hanya menyumbang marga pada namanya, membiayainya sampai legal dan sisanya ada di keputusan dirinya sendiri. Jika bukan benci, kata apa yang harus dilontarkan?

"Jungkook. Aku tidak peduli apakah ayahku membenciku apa tidak. Selama dia tidak mengganggmu, aku baik-baik saja. Aku tidak pernah mendapat kasih sayang sebagaimana keluarga pada umumnya, jadi ketika aku bisa mendapatkannya maka aku tidak segan mengorbankan semuanya dan itu aku lakukan semuanya untukmu."

Pelukan itu mengerat. Taehyung tersenyum seiring dengan suara Jungkook yang menganggapnya berlebihan. Tidak masalah. Taehyung bersungguh-sungguh untuk itu semua.

"Hyung, kumohon janji padaku."

"Janji apa?"

Jungkook membisikkan kalimatnya dan Taehyung hanya tersenyum dan mengangguk mendengarnya,

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 06, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ZuhausWhere stories live. Discover now