" LEPASKAN AKU LAH ! " jerit suara itu dari arah dalam .

Dia merenung pintu besi itu tajam . Seakan ingin ditendang , namun seakan ada renjatan elektrik apabila dia menyentuh pintu itu . Bilik kosong itu penuh dengan kaca , gelas dan darah .

" I NEED HER ! " jerit dia lagi .

Mencengkam rambut kuat . Dia tidak boleh hidup begini . Sesekali dia menangis . Bibir bawah digigit hingga berdarah . Darah yang mengalir , dijilat dengan wajah psikonya .

Dia tertawa . Beberapa foto milik seorang wanita ditatap olehnya .

" You will become my bride " .

♤♤♤

Hael dan Darwin memandang sebuah rumah agam itu dengan pandangan ragu-ragu . Betul ke ? Tapi mengikut maklumat yang mereka dapat , memang itulah tempatnya . Di ceruk hutan , sebuah rumah agam besar dibina disitu . Malah pintu gerbang dan tembok dibina cukup tinggi .

" Macam mana nak masuk ? " soal Hael memandang Darwin di sebelah .

Darwin mengurut dagu . Kemudian , mata dia memandang sebuah kereta memasuki kawasan itu . Seakan dia kenal .

" Tu , kau sekat jap kereta tu " tutur Darwin kuat . Dia menepuk-nepuk tangan Hael beberapa kali .

Berkerut dahi lelaki itu . " Ye ... ye ... sabar lah hanat ! " marah Hael . Geram juga dengan sepupu dia seorang itu .

Hanz di belakang mengeleng kepala . Dia berdiam diri saja sambil mendengar lagu di headfone hitamnya . Mata dipejam rapat sambil berpeluk tubuh .

Hael menyekat kereta hitam metalik itu membuatkan si pemandu brek mengejut . Terkejut juga , tiba-tiba saja ada sebuah Audi TT biru gelap menghalang laluan keretanya .

Faris keluar dari kereta . Pistol di celah pinggang dikeluarkan . Digenggam di sisi kanan . Dia merenung kereta itu tajam . Perlahan , dia menghampiri kereta itu .

Tingkap diketuk tiga kali . Jari mengarahkan si pemandu keluar . Faris dapat rasakan dua itu penceroboh . Mana ada orang tahu safe house The Angel . Selain mereka sahaja .

" Kau ? " tercengang Faris melihat wajah Darwin yang menurunkan tingkap .

Pistol kembali disisip ke pinggang . Macam mana dorang ada kat sini ?

" Macam mana korang boleh sampai sini ? " Faris seakan tidak percaya saja .

Darwin sengih . " Erm pasal tu kami hack phone kau . Tu , betul ke markas Kak Ara ? " soal Darwin ingin tahu .

Faris mengerut dahi . Patutlah dia rasa tidak kena pada telefon dia tetapi dia abaikan saja . Mungkin lag atau line telefonnya . Tak sangka pula budak-budak tu punya hal .

" Kak Ara ada ? " soal Hael pula . Terjengul kepala dia di sebelah Darwin .

Faris mengeleng . Dia senyum je .

" Kau ikut aku . Kita bincang kat dalam . Sini tak berapa nak okay sangat " kata Faris tegas .

Dia yang ingin ke bandar terus tak jadi . Kena bawa budak-budak ni masuk ke markas mereka dulu . Sebab dia dapat rasakan seseorang mengintip mereka walaupun dia tak nampak di mana orang itu bersembunyi .

Hael angguk . Mereka mengikut kereta Faris dari belakang . Perlahan , pintu pagar besar itu terbuka dari dalam . Darwin dan Hael rasa kagum melihat reka bentuk rumah agam itu . Bak istana namun lebih besar . Luas dan mereka dapat rasakan disitu dapat memuatkan berpuluh ribu manusia dalam satu masa .

Mereka pakir di garaj bawah tanah . Berpuluh lagi kereta mewah tersedia di garaj bawah sana . Mereka keluar dari kereta , memandang Faris yang bercakap dengan seorang pengawal disitu .

" Ikut aku " .

Mereka mengikuti Faris . Melalui sebuah lorong yang terus menghubung ke bilik kawalan . Hael , Darwin dan Hanz melopong tidak percaya .

Bilik yang memaparkan seluruh kawasan mansion itu dan juga hutan di luar sana . Juga beberapa visual manusia-manusia yang berada di bilik kurungan bawah tanah .

" Asy , kau check VS selatan hutan . Aku rasa macam ada tak kena " ujar Faris kepada seorang lelaki berkaca mata .

Ketua bilik kawalan itu . Asy Malek . Mendengar kata , Asy mula menekan-nekan sesuatu pada papan kekunci . Lalu pada sebuah satu skrin yang lebih besar menunjukkan visual warna merah seseorang .

Faris senyum sinis .

" Aku dah agak " Faris menepuk bahu Asy .

" Siapa dia tu ? " soal Hanz tiba-tiba .

Membuatkan Asy memandang dia . " Musuh . Lebih senang , dia nak menyelinap masuk . Tapi macam bodoh je " balas Asy selamba .

" Kau arah budak-budak tangkap dia . Bawa ke bilik 1 , malam nanti aku uruskan " kata Faris serius .

Asy angguk sambil mengunyah gula-gula getah . Dia menghangar signal kepada anak buah mereka yang memang ada beberapa orang bersembunyi di dalam hutan sana .

" Jom " .

Mereka menaiki lif , yang menghubung ke ruang tamu . Ketibaan tiga lelaki itu cukup mengejutkan mereka yang melepak di ruang tamu .

" Hello bro ! Welcome home " .


ZARA HELINA | C | ARS •8•Where stories live. Discover now