25 | soledad

9.9K 1.7K 129
                                    

LANGIT-LANGIT kamar menjadi pemandangan yang menarik bagi Chenle

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

LANGIT-LANGIT kamar menjadi pemandangan yang menarik bagi Chenle. Kedua tangannya diletakkan di bawah kepala dan pikirannya menerawang ke mana-mana.

"Jisung-ah, kau bersama Chenle saja." Chenle hanya bisa pasrah ketika Haechan mendorong-dorong tubuhnya pelan. Jisung menatapnya sambil tersenyum masam. Anak itu memang sering mengganggunya, tetapi perkataannya hari itu cukup menyakitkan.

"Boleh, tetapi kau harus seseksi Jaemin hyung. Jika tidak, aku tidak mau."

"Mesum!" Hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Chenle setelah bersusah payah menahan tangisannya.

Chenle pernah sebenci itu pada Jaemin.

Laki-laki bertampang imut itu menghela nafas berat. Teman-temannya selalu membicarakan Jaemin sehingga menambah kebenciannya pada laki-laki manis itu. Memang menyebalkan ketika semua orang hanya memberikan perhatian padanya, tetapi Jaemin sendiri tidak pernah memberikan perhatian hanya pada satu orang. Itu terjadi ketika Chenle hampir saja disakiti oleh Sehun setelah dirinya tidak sengaja menumpahkan minuman di pakaian yang telah dipinjamkan oleh salah satu brand ternama. Namanya manusia pasti punya kesalahan sekali pun mereka adalah selebriti, tetapi tampaknya Sehun tidak menerima hal itu.

"Kau tidak memiliki sifat yang seharusnya dimiliki selebriti!" Sehun hampir saja menjambak rambut Chenle, tetapi pergerakannya terhenti ketika Jaemin muncul di hadapan mereka.

"Apa yang Anda maksud dengan 'sifat yang seharusnya dimiliki selebriti'? Sifat sempurna? Itu hanya dimiliki oleh para dewa." Chenle tahu Jaemin takut, tetapi ia memberanikan diri untuk menolong Chenle, "Kami tidak bisa menjadi sesempurna itu."

"Jika kau tidak bisa menjadi sempurna," Sehun memberikan tatapan mengancam ke arah Jaemin, "Lebih baik kau diam."

"Baiklah." Jaemin memegang tangan Chenle, "Ayo keluar dari sini."

Jaemin terhuyung ketika tangan Sehun mendarat di kepalanya. Chenle refleks memegangi kepala Jaemin dan Sehun menatapnya tajam.

"Keluar, Chenle. Aku perlu berbicara dengannya."

Chenle tidak tahu apa yang terjadi setelah itu jika Renjun yang kebetulan lewat di depan ruang ganti tidak mengabadikan momennya menggunakan kamera ponsel.

nayanika | nominWhere stories live. Discover now