the siblings

- eightteen : meet uncle

Never insult a person's past, because of the rain that started from the black cloud
Google

-

"KAK JAEMIN!"

"KAK ECHAN!"

Entah keberanian darimana Sanha mau bawa Lia ke tempat tongkrongannya setelah menunggu Jeno yang tak kunjung keluar dari gerbang sekolah.

Serius, Lia kira tempat tongkrongan mereka tuh kayak kios gituloh tahulah apa yang Lia bayangin.

Tapi emang-tongkrongan mereka ini beda dari yang lain. Jelas karena mereka semua turunan konglomerat juga tajir melintir.

Dan ini juga lokasinya nggak jauh dari sekolah, Lia baru tau ada tempat kayak gini.

Jaemin dan Haechan jelas terkejut bukan main, tempat tongkrongan mereka ini bukan tempat yang biasa dikunjungi oleh gadis seperti Lia.

"Heh! Kok lo disini, cil?!" tanya Haechan panik.

"Diajak-"

"Mulut, lo yang maksa gue kesini ya." potong Sanha lebih dulu sambil berdecak.

Lia terkekeh pelan. "Kak Haechan, lihat Jeno nggak? Mm.. Maksudnya-Kak Jeno."

Jaemin tersentak. "Jeno ya? Dia nggak kesini."

Tubuh gadis itu melemas. "Terus aku cari kak Jeno kemana lagi.."

"Cil, emang kenapa sih?" Haechan jadi ikut penasaran.

"Besok aku ulangan kimia, aku butuh kak Jeno.. Kak Echan kasih tau dong.." gadis itu merajuk.

Haechan menghela nafas. "Kalau gue tahu juga udah anterin lo, cil."

"Tapi Jeno lagi nggak disini, Jeno langsung pulang tadi." jawab Jaemin.

"Jeno sibuk banget keknya?" samber Sanha, Jaemin dan Haechan ikut mengangguk.

Haechan mengacak rambutnya frustasi. "Gue nggak sekelas juga sama Jeno.."

Lia semakin panik, hatinya semakin gusar. Membuat Sanha panik akannya.

"Eh! Hyunjin sini!" Sanha memanggil seorang laki laki yang sepertinya baru datang kemari.

Hyunjin berjalan menghampiri mereka, dan terkejut dengan keberadaan seorang gadis disana.

"Kok.. Ada Lia?" Hyunjin mengernyit bingung.