- twelve : night

7K 1K 41
                                    

You're never be alone.

--

22.01

Jeno dengan kacamata minus yang bertengger dihidung nya itu masih setia dengan posisi duduknya yang mengarah ke jendela.

Mengerjakan bank soal tentunya, Jeno nggak bakal diam saja kalau sudah masuk ke perpustakaan pribadi yang dibuat Jaehyun untuknya di mansion.

Malah, Jeno lebih lama menghabiskan waktu disini daripada kamarnya sendiri. Mungkin Jeno hanya menggunakan kamarnya untuk tidur dan bermalas malasan ketika ingin.

Beberapa kali mengernyit ketika hasil hitungannya nggak sesuai dengan jawaban, memikir kembali dan berusaha mencari cara agar jawaban yang dia harapkan ketemu.

Cklek.

Pintu besar itu terbuka, Jeno nggak menoleh sama sekali karena dia kira itu hanya maid yang memberitahu waktunya untuk tidur.

Tapi perkiraan Jeno salah besar ketika mendengar suara sepatu pantofel yang beradu dengan lantai. Dia berdecak kecil.

“Ini udah malam, harusnya kamu tidur.” ujar pria yang berdiri di sebelah kursinya.

Jeno mengangguk. “Baru empatpuluh soal dari enampuluh. Just give me more time.

Jaehyun menghela nafas, jam dinding itu terus bersuara yang mengartikan waktunya terus melaju.

Mendudukan tubuhnya diatas kursi yang biasanya guru privat Jeno duduki, matanya kini menatap Jeno dengan tatapan yang sulit buat diartikan oleh putranya.

What the subject is?

Physics.

“Well, the hardest than sosiology.

Jeno terkekeh kecil. “The easier than all subject is physics and mathmatics.” sarkasnya.

Jawaban itu membuat sang empu menggeleng pelan. “Hm, terserah kamu Jeno.”

“Daddy ngapain?” tanya anak itu masih berusaha memfokuskan atensinya pada lembar soal.

“Biasanya daddy pulang kamu udah tidur di kamar, dan.. Nggak salah kan kalau daddy nemenin kamu?” tanya Jaehyun tenang.

Jeno nggak menjawab lagi, anak itu harus cepat cepat menyelesaikan duapuluh soal lainnya agar bisa lebih cepat undur diri dari sang ayah.

Sedangkan Jaehyun, pria itu masih berpikir keras dengan kejadian beberapa hari lalu di toko kue.

Berusaha meyakinkan bahwa apa yang dia lihat bukan seperti apa yang dia bayangkan,

Karena dia percaya, seseorang dari masa lalu kemungkinannya kecil untuk bisa bertemu kembali.

Sekarang dia harus fokus dengan kehidupannya dengan Jeno. Juga.. Mungkin akan ada sesosok pengganti nantinya? Entahlah, biarkan Jaehyun yang merencanakan itu semua.

Tigapuluh menit tanpa perbincangan, Jeno akhirnya melepas kacamatanya dan menutup bukunya. Bersiap kembali ke kamar tapi sepertinya kurang sopan meninggalkan ayahnya disini seorang diri.

the siblings Where stories live. Discover now