2. HANCUR

73 3 1
                                    

Tumben pagi ini, tiba-tiba cuaca berubah mendung. aku pun meminta tolong abang ojek online agar dapat memacu kendaraannya, dikhawatirkan akan kehujanan dijalan. dengan lihainya abang ojek meliuk kiri dan kanan, menyalip semua kendaraan yang bergerak lambat. memang hebat abang ojek ini, serasa sedang berada di dalam Film Hollywood yang berjudul "Taxi".

weeeesss......weeeeees.......weeeesss.....

akhirnya aku sampai juga ke Kantor papah. papah sih tadi bilang mau meeting pagi ini. aku masuk ke gedung kantor papah dan menuju meja resepsionis.

"Pagi mba, saya putri" sengaja aku menyamarkan identitas nama asliku agar kejutan buat papah "bisa ketemu dengan Pak Mandala?" tanyaku kepada mba resepsionis yang sangat cantik parasnya dibalut dengan Jas hitam dan rok mini yang begitu seksi.

"Pagi juga de, mau ketemu Pak mandala ya. ada keperluan apa de?" tanya mba resepsionis kepadaku. 

"mau anter proposal penawaran kerjasama dengan Pak Mandala, mba" jawabku sambil aku pura-pura saja tidak kenal dengan Papah biar orang tidak terlalu sungkan padaku.

"bentar ya, mba coba hubungin dulu" kata mba resepsionis. 

tidak lama dari itu mba resepsionis menghubungi papah dan ternyata papah sedang tidak ada dikantor. katanya sedang sarapan dahulu. aku pun terheran, waktu dirumah papah bilang mau rapat pagi tapi ternyata sampai jam 8 pagi ini papah belum rapat juga. yasudahlah aku duduk diruang tunggu, kebetulan ruang tunggu itu berada dipojok dan terhalang oleh tanaman yang tinggi sehingga orang lalu-lalang tidak akan melihatku.

Beberapa menit kemudian, Papah datang dan sedang bersama seorang wanita. wanitanya cantik, tubuhnya langsing dan berpakaian seksi lalu mereka berdua berjalan ke arah lift sepertinya sedang menuju ke ruangan kerja papah. akupun berdiam diri dulu pura-pura tidak mengenalinya dan menunggu arahan mba resepsionis.

"De Putri...." panggil mba resepsionis itu kepadaku.

"iya mba, gimana?" kataku

"itu Pak Mandala sudah datang, bisa langsung aja ke ruangannya di lantai 3. nanti disana tanya aja ya sekertarisnya Mba Nadia" kata mba resepsionis itu sambil menerangkan dan mengarahkanku menuju lift.

"baik mba, makasih banyak ya" akupun bergegas menuju lift dan menekan tombol angka tiga.

sesampainya di lantai 3, aku liat papan tulisan "Bapak Mandalika" di kaca pintu kantor papah. akupun masuk ke ruangan bagiannya. didalam ruangan itu terdapat 2 ruangan, ruangan tunggu dengan meja sekertarisnya dan ruangan papah berada didalamnya lagi. akupun mengetuk pintu kaca tersebut tidak ada orang akhirnya aku berinisiatif untuk untuk menunggu diruang tunggu nya papah.

semenit, dua menit, dan lima menit kok gak ada juga ya sekertarisnya, aku kan mau izin laporan mau ngadep papah. 

braaaaaak....

tiba-tiba terdengar suara hentakan badan orang ke skat kaca di dalam ruangan papah. terlihat badan seksi tanpa busana dengan tangan sedang mengenadah ke atas menempel ke dinding kaca yang samar-samar. terlihat sekali badan itu seperti gadis seksi yang bersama papah tadi selepas sarapan. suasana semakin memanas, AC kantor padahal sangat dingin tapi kenapa yang aku rasa panas dan sangat emosi.

semakin kencang hentakan badan wanita itu ke dinding kaca secara berulang kali sambil berteriak halus merintih kenikmatan.

akupun semakin canggung, gimana aku tidak canggung. ini adalah hal pertama aku lihat orang sedang melakukan having sex didepan mata kepalaku yang notabene masih pelajar SMA dan sungguh muak dan hancurnya kalau itu dilakukan oleh Papahku sendiri. 

selang beberapa menit, wanita seksi itu pun keluar dengan rambut sedikit acak-acakan dan baju kusut. dan didepan mataku wanita seksi itu sedang mencoba membenarkan rok mininya dan akupun pura-pura cuek seolah-olah tidak ada hal yang terjadi. 

kulihat kartu ID pegawainya, namanya Nadia. oh ini ternyata mba nadia yang dikatakan mba resepsionis dibawah. 

"Hai de, ada perlu apa?" tanya mba nadia

"mau ketemu Pak Mandala mba. tadi disuruh resepsionis bawah suruh ketemu mba nadia buat laporan kalau mau ketemu Pak Mandala" jawabku

"ooh bentar ya. saya kabarin Bapak dulu" katanya

kemudian Mba Nadia masuk keruangan papah, dan mengabarinya. papah pun keluar ruangan dengan muka kaget karena dia melihat aku tiba-tiba ada kantornya, omongan papah mulai sedikit canggung khawatir kejadian tadi aku mengetahuinya.

"hai nak,,, dari kapan kesini nak?? kok kamu sih yang anter nak, tadi papah nelpon mamah, biar dokumen diantar sama abang ojek aja" kata papah sambil mengatur nafas dan gerak-gerik agar aku tak curiga.

"baru aja masuk kok tadi pah" aku pura-pura tidak tau yang terjadi, sungguh sangat sesak dada ini melihat kejadian tadi. semoga mamah tidak tau ini semua.

"sengaja aku yang mau anter pah, sekalian surprise ke Papah. kebetulan pelajaran pagi juga gurunya berhalangan hadir, jadi kesempatan Erika buat maen ke kantor papah sambil anter dokumen dan sarapan buatan mamah tadi" jawabku sambil menggaruk-garuk kepala.

"papah belum meeting? katanya mau meeting pagi tadi pah" tanyaku kesal biar papah sadar dirumah itu ada mamah.

"ng....ng... ng... jadi kok cuman diundur nak" jawab papah yang terlihat kebingungan dan salah tingkah aku menanyakan hal tadi.

"oh gitu pah.. yaudah papah kerja yang rajin ya. jangan pulang malam ya pah biar nanti malam temenin erika belajar" 

"iya sayang, kamu hati-hati ya. nanti turun dianter mba nadia ya" kata papah

"gak usah pah, aku bisa sendiri kok kebawah" jawabku dengan nada kesal sambil melirik mba nadia dengan muka jutek.

aku pun keluar ruangan dengan menahan tangis. sesampainya aku didalam lift aku gak kuat nahan tangis. akhirnya air mata ini turun deras sederas-derasnya air terjun. hatiku pagi ini HANCUR berantakan, SANGAT HANCUR. gimana aku tidak hancur, papah yang selalu aku dambakan dan aku banggakan ternyata diluar nalarku.

aku pun segera berangkat k sekolah dengan kondisi hati yang hancur seperti ini. 

HANCUUUUUR......

___________________________________________________________

Jangan Lupa Komen dan Bintangnya di bawah ya Kakak-kakak.

Dukungan dan dorongan dari kalian adalah api semangat aku dalam berkarya. Terima Kasih

Aku Gadis CacatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang