OUR BABY - 18

4.5K 509 392
                                    

OUR BABY - 18

Sehun berangkat bekerja seperti biasa setelah menemani jongin sarapan dan mengantarkan jongin ke coffee shop miliknya. Jongin memang masih rajin pergi mengecek coffee shop nya. Selama itu tidak membahayakan bayi mereka sehun tentu memberi ijin.

Baru 5 menit sehun duduk seseorang sudah membuat keributan dengan memaksa masuk keruangannya tapi tertahan oleh chanyeol dan beberapa keamanan hingga keributan dan teriakan membuat sehun mau tidak mau kembali bangkit dari singgasana nya.

"Sehun" panggil manja seorang perempuan berparas cantik dengan rambut hitam panjang Yang familiar untuk sehun, membuat sehun menggeleng pelan lalu memijat pangkal hidungnya.

"Astaga mina. Apa Yang kamu lakukan disini?" Tanya sehun tanpa mau mendekat dan membiarkan keamanan gedung miliknya ini menahan mina.

"Kamu mengganti nomor ponselmu. Aku tadi pagi menelfonmu dan orang tidak tahu diri Yang mengangkatnya" gerutu mina membuat alis sehun mengerut

"Siapa?" Tanya sehun

"Orang Yang mengaku istrimu itu tidak tahu diri" kata mina membuat chanyeol nyaris membuka mulutnya namun urung karena mendengar tawa sehun Yang membuat chanyeol mundur. Tawa sehun sama dengan alarm bahaya untuk seorang park chanyeol.

Benar sehun tertawa keras seperti orang gila. Membuat mina tersenyum karena merasa bisa membuat sehun tertawa adalah hal Yang langka.

"Aduh orang gila" gerutu sehun "aku benar-benar sudah menikah jadi jangan ganggu aku" sehun menunjukkan cincin di jari manisnya pada mina dengan wajah datar Yang membuat orang terkejut dan keheranan, pergi kemana tawa sehun tadi. Membuat mina juga terkejut melihat bagaimana ekspresi sehun berganti dalam hitungan detik.

"Tap-tapi"

"Tadi pagi istriku menjawab telponnya di depanku jadi kamu jangan besar kepala dan mengatakan hal menyebalkan tentang istriku seperti ini dihadapanku. Kamu Yang tidak tahu diri nona kang. Aku sudah menikah dan apa pantas seseorang sepertimu mendekatiku? Jawabannya tidak. Karena istriku kehormatanku dan dia segalanya untukku. Dan wanita sepertimu bukan apa-apa untuknya. Seret dia keluar jangan biarkan dia kemari lagi. Kalau perlu patahkan kakinya hingga dia tidak bisa datang kemari lagi" ucap sehun dingin sebelum memasuki ruangannya. Sehun mendengar teriakan mina. Teriakan memohon, teriakan putus asa. Tapi memang sehun peduli? Tidak sehun tidak peduli.

🐻🐻🐻

Siang hari di coffee shop jongin, coffe shop menjadi sangat ramai dengan banyak pelanggan hingga jongin harus membantu di bagian kasir karena hanya bagian itu Yang bisa di lakukan sambil duduk. Jongin duduk nyaman dikursi tinggi setelah mengunci ruangannya dengan aman.

Jongin memandang sekeliling dan melihat banyak orang sedang menikmati makan siang mereka begitu juga dengan jongin Yang sedang memakan biskuitnya sambil melayani pelanggan Yang ingin memesan sekaligus membayar.

Hingga jam makan siang berakhir dan cafe menjadi lebih sepi jongin masih senang saja duduk di balik kasir dan memandang beberapa orang Yang masih ada di dalam coffee shop miliknya ini. Walau sehun punya banyak uang jongin tetap enggan melepas kepemilikan coffee shop ini. Seperti sehun Yang mencintai pekerjaannya jongin juga sama, jongin mencintai coffee shop miliknya ini. Karena dari sini semuanya berawal.

Jongin kaget saat tanpa sengaja menoleh keluar jongin langsung melihat sebuah mobil mewah terparkir rapi di depan coffee shop miliknya dan kemudian sehun keluar dengan santai dari mobil mencolok itu dan kini sudah berdiri di depannya dengan senyuman konyolnya.

OUR BABY? (END) Where stories live. Discover now