01. Pagi orientasi

2.6K 308 169
                                    

Selamat Datang!
[ G H O S T C H E N L E ]
-01-
©2020 otakhayal

Cerita ini hanya ditulis di WP. Jika ananda sekalian menemukannya di platform lain atau di website haram, tolong laporkan ke saya lewat DM. Dan jangan di salah gunakan.

Pastikan kamu membaca note yang aku tulis di setiap chapternya.




"Kasar lo!"


"Lo itu cewek! Bisa nggak sih jangan kasar!"


"Sifat lo yang emosional itu bikin diri lo sendiri keliatan buruk dan karena itu juga yang buat kita nggak pernah bosen ngusik lo!"

Begitu samar kalimat-kalimat menyakitkan itu menguasai pikiran seorang gadis yang pada saat ini sedang terduduk di atas jendela. Gadis itu bahkan tidak peduli jika dirinya menduduki jendela yang tidak memiliki balkon. Salah bergerak saja bisa membuatnya terjatuh dari lantai dua kamarnya.

Erat-erat tangan itu melingkari lutut sembari menatap kearah langit yang kebetulan terdapat beberapa bintang disana. Wajah cantiknya bersua dengan raut datar, membuatnya terkesan seperti gadis dingin yang pendiam. Rambutnya yang panjang sebawah bahu tidak di ikat dengan rapih.

Merenungi setiap perkataan demi perkataan adalah rutinitasnya setiap malam. Terkadang, ada kala dimana ia ingin menyerah, ingin menghindar saja dari semua orang. Namun hatinya berkata lain, ia selalu ingin membalas seseorang yang selalu mengusiknya.

Mereka cuma bisa komentar! Kenapa gue harus peduli?

Tangan yang terbiasa mencengkram kerah baju dari musuhnya kini beralih fungsi. Malam-malam sebelumnya dia tidak pernah menangis, tetapi kali ini air matanya jatuh begitu saja. Tentu dia harus manyapu air mata itu dengan tangannya yang kasar.

Wajahnya menjadi memerah padam, ia merasakan dadanya semakin sesak. Kini gadis itu menangis tanpa bersuara, setetes saja air matanya terjatuh, dengan cepat pula gadis itu menyapunya. Ini mungkin sebuah bukti atas kekeluhan yang telah lama dia pendam.

Ya Tuhan, saya sadar jika saya ini buruk! Tapi ...

Saya adalah saya, bukan orang lain!

Batinnya yang berkata seperti itu, dia tidak pernah merasa bersalah dalam hal ini. Apakah sebuah kesalahan jika seorang ingin menjadi jati dirinya sendiri?

Setelah dirasa cukup melegakan hati, gadis itu segera berbalik menghadap kamarnya yang berantakan. Ada buku berserakan, bantal dengan posisi tidak tepat, bahkan kursi belajarnya saja terbalik.

Sepertinya gadis ini bukan pemarah, tapi pemalas.

"SUNGHA!!! LO BELOM TIDUR KAN? GUE BILANGIN MAMA AHH...!" pekik suara laki-laki dari luar kamar. Sangat nyaring.

Gadis itu terkejut mendengarnya, hampir saja ia terjungkal kebelakang karena suara itu. Beruntung nggak jatuh ke bawah.

"Bentar! Gue lagi belajar!" Buru-buru gadis itu turun dari jendela, memaksakan menjawab walaupun terdengar sedikit serak.

"Gue rasa lo habis kebentur tembok sampe inget sama belajar, hahaha!" ledek laki-laki itu.

Ghost ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang