28. Pertemuan Baru

404 94 10
                                    

Selamat Membaca!
[ G H O S T C H E N L E ]
-28-

Dua orang yang berbeda bisakah terlahir sama?

.
.

"Kak Seo ...!"

Mina masih mengelukan nama itu dengan napas tersengal, sebagian dirinya mengatakan bahwa tidak semua hal bisa mungkin untuk terjadi. Namun sebagian yang lain seperti tak ingin mengindahkan. Tatapannya beringsut berubah, ia berjalan mendekati Sungha.

"Kak! Kak Seo!"

Dengan langkah cepat Mina berlari. Sedetik kemudian Sungha terperangah atas tindakan gadis itu.

Dia memeluknya.

"Kak Seo ... a-ku tau Kakak pasti--" ucapannya terpotong, suaranya yang kecil bersamaan dengan isak tangis.

Sungha berdiri terpaku. Ia merasakan pelukan itu mengerat, lehernya mendingin menjadi tempat mendaratnya air mata gadis yang sekarang menangis tidak karuan disana. Gadis itu merengkuhnya kuat, pelukan yang membuatnya merasa tak enak untuk mengelak.

Keterkejutan bukan hanya dirasakannya seorang. Giyon, Haechan, dan Jungwoo tampak lebih keheranan saat menyaksikannya. Apalagi semua orang di tengah ramainya kantin itu, mereka memandang heran bercampur rasa penasaran.

Sungha mengangkat tangannya berniat untuk mengelus punggung Sang gadis, ia turut sedih, hatinya sungguh terenyuh merasakan tangisan yang pilu didengarnya.

Belum sempat tangannya mengelus, gadis itu tiba-tiba ambruk. Cepat-cepat Sungha menahan tubuh kecil Sang gadis agar tidak terbentur langsung dengan lantai.

"Mina!!!"

Giyon melesat menghampiri dua orang itu setelah meletakkan piring makanan dimeja orang lain.

"Astaga Min!"

"Bang, d-dia pingsan?!"

"Yaiyalah pake nanya!"

Haechan dan Jungwoo kemudian menghampiri untuk membantu, walau pada akhirnya hanya Giyon yang membopong Mina, laki-laki itu segera membawa Sang gadis ke ruang kesehatan. Haechan mengikuti Giyon namun tidak dengan Jungwoo.

Jungwoo menatap Sungha sekilas, dipandangnya gadis itu tertunduk gemetaran. Setelah menghela napas, Jungwoo berbalik dan melangkah ketempat Mina menjatuhkan piringnya. Dan yang terjadi sungguh diluar dugaan.

Dengan baiknya laki-laki itu bersedia membersihan tumpahan makanan yang berserakan.

Tindakan Jungwoo lantas saja mengalihkan banyak perhatian wanita di kantin. Terpukau tatkala Jungwoo memunguti makanan dengan sumpit dari lantai ke tempat makan.

"Sumpah Jungwoo?! Kurang apa lagi dia woy?" bisik salah satu siswa.

"Kak Jungwoo udah ganteng, baik lagi!" Para adik-adik kelas ikut memberi komentar.

"Astaga Kak Jungwoo?"

Mendadak seluruh kantin penuh dengan bisik-bisikan para wanita. Wajar, di sekolah itu siapa yang tidak kenal dengan Jungwoo yang kepopulerannya setara dengan kepopuleran Triple J. Selain karena ketampanan Jungwoo, wajah unik Jungwoo dan masalah pendengarannya, pun laki-laki itu adalah keponakan Pak Wongchul.

"Gila gak sih? Jungwoo yang ngebersihin lantai kaya gitu?"

"Ck kesian! Anak baru itu emang cari muka banget! Biar apa coba dia peluk adeknya si Giyon terus nangis-nangis gitu?"

Kali ini biang cibir angkat komentar, mereka adalah siswa sekelasan Giyon yang suka bergosip.

"Manahan pingsan lagi, pura-pura kali! Biar dramatis aja haha!"

Ghost ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang