20.000

1.5K 32 2
                                    

Saya nggak bisa tidur. Udah jam setengah tiga pagi. Jam tujuh nanti saya sudah harus berangkat kerja.

Perut juga kerasa masuk angin. Nggak enak banget lah.

Dan mendadak saya memikirkan Ikin. Ah, sejak habis UTS beberapa Minggu lalu, saya belum ketemu dia lagi.

Gimana mau ketemu kalau pas habis UTS itu, perkuliahan di rumahkan gara-gara mewabahnya virus Corona yang makin memprihatinkan.

Saya juga ingat kalau saya masih ada hutang duit ke Ikin, 20.000. Ceritanya pas UTS hari terakhir itu hujan lebat. Mau nggak mau saya tetap ke kampus dan memilih pakai grabcar. Lupa begitu aja sama dompet. Untungnya pas pesan grabcar bayarnya pakai saldo Ovo.

Ingetnya itu pas istirahat mau beli minum buat redain batuk yang beberapa hari terakhir ini lumayan bikin repot. Rupanya saku celana kosong. Dompet ketinggalan di kosan.

Karena Ikin duduk di depan saya, terpaksa saya nodong pinjem dulu duit dia.

Giliran mau bayar di pertemuan selanjutnya, eh malah libur. Jadi sampai saya menulis bagian ini, saya masih berhutang.

Intinya, saya rindu kamu, Kin. Sekalian mau bayar juga.

IKINDove le storie prendono vita. Scoprilo ora