🌻MBBIS🌻12

Mulai dari awal
                                    

Panji hanya melongo kaget. Sebegitu najisnya kah ia?

"Mikadong gue duluan, males lama-lama disini sama Panci rongsok!" sembur Safira melotot ke arah Panji.

Mika yang sudah berada dimotor gedenya Varel pun mengangguk mantap.

"Sebegitu tidak pantasnya kah aku bersama mu?" ujar Panji mendramatis.

TIN!

"Akh tai kampret lo!" kata Panji terlonjak kaget saat Varel sengaja menekan klakson nyaring saat melaluinya.

"Udah balik sana!" usir Arand jengah melihat pemuda itu selalu saja mengoceh tidak jelas.

"Lo gak pulang?" tanya Panji memasang helmnya.

"Nanti,"

"Okedah, cogan duluan!" seru Panji langsung menancapkan gasnya.

Arland saat ini sudah setengah mati menahan emosinya akibat menunggu gadis itu. Kemana Alle? Disaat semua orang sudah pulang rumah masing-masing, tapi gadis itu masih belum juga keluar.

Dan, ya. Disaat Arland mengumpati gadis itu didalam hati akhirnya gadis itu keluar juga, namun Alle tidak sendiri, melainkan bersama Liam.

Masih mencoba sabar menunggu...

Arland mengacak rambutnya pelan, ia tidak tahan lagi kalau harus menunggu lebih lama lagi.

"Buruan!" ketus Arland mengintrupsi obrolan entah apa diantara ketua osis dan wakilnya itu.

Alle lantas menoleh. "Tunggu gue bel---e-eh! Kak Liam gue duluan!" teriak Alle melambaikan tangannya sekilas, karna tarikan Arland yang sama sekali tidak terduga.

"Lepas!"

"Kalau bukan karna lo, gue ogah nunggu selama ini!" kata Arland dengan sorotan tajamnya.

Alle terlihat santai, ia melirik jam yang melingkar ditangannya. "Baru limas menit." ujar Alle santai.

Arland mengepalkan tangannya. "Terserah!" ketus Arland berjalan terlebih dahulu ke arah motornya.

"Tunggu, gue nelpon bunda gue dulu." kata Alle ikut menyusul Arland. Padahal bisa saja ia membeli nasi goreng baru yang lebih enak, tapi ia tidak bisa membiarkan gitu saja orang yang telah mencuri bekal makanannya itu, dengan alasan tidak sengaja.

Kini Alle menelpon sang ibu berniat meminta izin terlebih dahulu.

"Assalamualaikum, Bun. Bunda dimana?" ucap Alle terlebih dahulu saat sambungan itu terhubung.

Dan lagi, Arland terpaksa harus menunggu. Dengan berat hati ia kembali duduk diatas motornya, menunggu Alle yang kini tengah berbicara dengan ibunya.

"Waalaikumsalam, Bunda lagi ditoko, kamu udah pulang?" tanya Alisha disebrang sana.

"Udah Bun, tapi Alle minta izin ya buat pergi sebentar, janji gak bakalan lama." ujar Alle meminta izin.

"Loh, emangnya kamu mau kemana? Sama siapa?" cecar Alisha ingin tahu.

Alle lantas memekik pelan kala ponselnya melayang ke udara dan beralih ke tangan Arland.

"Halo, tan. Ini Arland, Arland minta izin buat ajak Alle jalan sebentar." izin Arland to the point.

Alle melotot dan lantas memukul lengan Arland asal. Bagaimana bisa laki-laki berbicara hal itu kepada ibunya?

Senyum Alisha disebrang sana merekah. "Seneng banget dong, Alle kalau begitu." kekeh Alisha disebrang sana.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang