Bagian 18 - Bertemu Dinda

585 44 6
                                    

Yusuf POV

Sudah sekitar 10 menit aku berdiri disini. Tepat di depan kamar bertuliskan Mawar nomer 19. Tapi apa hal yang aku lakukan ini benar?

Entah mengapa setelah mendengar kabar dari Kirana bahwa Dinda masuk rumah sakit aku langsung bergegas untuk menuju kesini. Aku sampai tidak berpaitan kepada Umi dan Nadira. Bahkan aku sampai berani berbohong kepada Nadira hanya untuk datang menemui Dinda.

Ya Allah aku ini kenapa. Penyesalan mulai menghantui diriku, fikiranku dipenuhi oleh berbgai macam hal yang tidak aku harapkan. Bagaimana kalau Nadira tau? Bagaimana kalau sampai ada yang melihatku menemui Dhinda? Bagaimana kalau-

"Kak Yusuf?" Panggil seseorang yang baru saja keuar dari ruangan yang ada dihadapanku. Itu adalah kamar Dinda dirawat.

Panggilan itu mengejutkanku, tetapi sepertinya Kirana juga terkejut melihatku disini.

"Kenapa Cuma berdiri disini ka? Masuk yuk," Ajak Kirana.

"Saya titip salam saja buat Dinda. Saya ada urusan mendadak." Aku menolak ajakan Kirana dengan sedikit bimbang, aku ingin sekali masuk dan melihat keadaan Dinda tetapi yang aku takutkan adalah perasaan cinta yang berawal dari kepedulian ini nantinya akan terus berkembang dan membahayakan hubunganku dengan Nadira.

"Tunggu ka," Kirana mencegahku pergi.

"Tadi dokter bilang kalau ka Dinda sakit karena depresi, dan kenapa tadi aku telfon kak Yusuf karena mungkin Cuma ka Yusuf yang bisa bantu ka Dinda di masa-masa sekarang.

Tolong ketemu sama ka Dinda sebentar aja kak. Apa kakak tega lihat Kak Dinda yang depresi seperti itu?"

Kali ini pertanyaan Kirana sama sekali tidak bisa aku jawab. Apa yang harus aku lakukan dimasa-masa seperti ini?

"Sebentar saja ka, Kirana mohon..."

Aku harus ambil keputusan. Bismillah semoga aku tidak akan menyesal karena mengambil keputusan ini.

"Baiklah saya akan temui Dinda," Jawabku.

- - -

Kini aku melihat 2 insan yang sedang bercengkrama di balik pintu kamar rumah sakit ini. Akhirnya Kak Yusuf masuk dalam jebakanku, aku yakin kalau mereka berdua masih punya perasaan satu sama lain, dan ini akan memudahkanku untuk memisahkan Nadira dan kak Yusuf.

'Nadira sayang, ini baru pemanasan. Nanti kalau ka Yusuf sudah benar-benar masuk dalam permainanku baru aku buat kamu jatuh sejatuh jatuhnya.' Aku tersenyum puas.

=-

"Mas Yusuf?" Dinda terkejut melihat keberadaan Yusuf yang memasuki kamar rawatnya.

" Assalamu'alaikum," Yusuf mengucap salam.

"Waalaikumussalam," Jawab Dinda.

"M-mas Yusuf ko bisa ada disini?" Tanya Dinda.

Yusuf tersenyum, bukan hanya Dinda saja yang bingung. Yusu pun juga bingung bagaimana bisa ia ada disini dengan menghawatirkan perempuan lain selain istrinya.

"Saya t-tadi habis nengok temen kantor saya yang sakit, trus nggak sengaja melihat kamu pas pintu ruangan kamu terbuka tadi." Yusuf berusaha sebisa mungkin untuk berbohong karena ia tidak mungkin menceritakan kepada Dinda bahwa Kirana lah yang memberitahu mengenai keadaan Dinda saat ini.

"Aku senang Mas Yusuf ada disini. Sudah sejak beberapa bulan yang lalu ya Mas kita nggak ketemu." Kebahagiaan Dinda ditunjukan melalui senyuman yang sejak tadi menghiasi wajahnya.

"I-iya," Jawab Yusuf canggung.

" Sebenarnya saat mas Yusuf khitbah aku beberapa bulan yang lalu, aku menolak karena suatu alasan.

Aku sudah dijodohin sama orang pilihan orang tua aku mas. Sejujurnya aku cintanya sama Mas Yusuf, tapi dalam satu sisi aku nggak mau ngecewain mamah sama papah, dan karena suatu hal aku nggak jadi menikah dengan orang pilihan orang tua aku."

Dinda menarik nafas panjang. Ia bimbang apakah harus mengatakan hal ini pada Yusuf atau tidak.

"Aku nggak mau mengulang kesalahan untuk kedua kalinya. Aku nggak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk menikah dengan orang yang aku cintai. Jadi...

Aku Dinda syauqia mau menikah dengan kamu, Ananda Yusuf Nugraha."

• • •

Terimakasih  telah  membaca  Surat  Untuk  Yusuf ❤

#Dirumahaja  ya  teman-teman online

Semoga kita  selalu  dalam  perlindungan  Allah  Swt.  dan  semoga  semua  lekas  pulih 🙏

Jangan  lupa  tinggalkan  jejak🌻

Surat untuk YusufWhere stories live. Discover now