Part 4.

505 55 1
                                    

"Rasa sakit diputusin tidak sebanding dengan rasa sakit saat mendengar bahwa orang yang selama ini kita kagumi secara diam diam ternyata suka sama temen kita sendiri akhirnya kita mundur karena sadar diri"

✴✴✴

"Kenapa gak Terima?" Ketus tara

"Bukan gitu kak tapi ak-" Baru saja tiara akan menjelaskan kronologi kenapa ia bisa telat, omongannya terpotong oleh ancaman dari tara  yang membuat ia langsung bungkam

"Lari atau SP?" Ancam tara membuat tiara dengan ogah ogahan lari keliling lapangan sedangkan tara memantau dari kejauhan,Rey yang mendengar itupun lantas langsung tersulut emosi dan segera menghampiri tara

"LO APA APAAN SIH!!" bentak Rey pada tara yang sedang terkejut karena tiba tiba saja Rey membentaknya

"Maksud lo?" Tanya tara yang masih belum mengerti

"Lo gak kasian sama adik lo emang lo pikir lari 20 kali putaran di lapangan seluas ini gak cape?!"tanya Rey dingin

"Yang ada gw itu sayang sama dia supaya dia gak telat lagi dan bisa disiplin dalam waktu!!" Ketus tara penuh dusta

"Dia telat pasti ada alasannya!"tegas Rey membuat tara memutar bola matanya malas

"Kalo pun emang ada alesannya palingan juga alesan klasik!"Sarkas tara

"Terserah lo, lo itu gak punya perasaan,lo manusia egois yang pernah gw temuin hidup lo penuh dengan kata sirik,ingat jangan pernah merasa bahwa lo yang paling tersakiti disini karena masih ada orang yang lebih tersakiti dari lo!!" Inilah kalimat terpanjang Rey namun sangat di sayangkan sekalinya ngomong panjang itu berupa sindiran ataupun ungkapan yang sangan pedas

"Dasar mulut cabe!" Ucap tara lalu berlalu dari hadapan rey

Baru saja 7 putaran tiara sudah merasakan pusing di kepalanya dengan langkah gontai dia terus berlari demi menuntaskan hukuman dari sang kakak

"Kalo nyiksa gw kaya gini bikin lo bahagia gw ikhlas asalkan rasa benci lo itu berkurang secara perlahan" Gumamnya hapir putaran ke 8 matanya sudah buram hingga akhirnya ia jatuh pingsan samar samar dia bisa melihat banyak  orang yang ribut menggerumbuninya khawatir dengannya hingga ia di bopong oleh seseorang ia tidak bisa melihat dengan jelas siapa orang itu setelah itu matanya pun menutup  tidak melihat dan merasakan apa apa lagi

Gavin yang baru saja kembali setelah membeli minuman sangat khawatir dengan keadaan adiknya yang satu ini dia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Gavin dengan sorot mata tajam dengan malas Rey menceritakan semuanya pada Gavin seketika itu juga Gavin bangkit dari kursinya dan berjalan keluar UKS tapi sebelum gavin benar-benar pergi ia berpesan pada Rey

"Jaga tiara gw percayain dia sama lo" Tegas gavin yang diangguki oleh Rey setelah itu juga gavin berlalu dari sana

"Enggh.."lenguhan tiara membuat Rey mengalihkan pandangannya dengan perlahan mata indah dengan bulu mata lentiknya itu terbuka secara perlahan

"Udah sadar?" Tanya Rey datar

"Mata lo buta ya lo gak liat gw udah bangun?" Ketus tiara membuat Rey mendelik

"Heh ma lampir gak tau Terima kasih ya lo" Kesal Rey

"Serah lo!" Ketus tiara saat hendak bangun dan mengganti posisinya dengan duduk badannya terasa sangat sakit

"Krekk.. Aduhh badan gw" Rintih tiara membuat Rey menahan tawanya

"Sekali ketawa gw tabok lo!" Ancam tiara yang melihat Rey menahan tawanya

Komedi cinta [Tahap Revisi]Where stories live. Discover now