🌻MBBIS🌻10

Mulai dari awal
                                    

Seketika mata Alle melebar. "Bang Erick? Seriusan tan?!" pekik Alle heboh, sampai karyawan yang lain menatap mereka. Alle hanya tersenyum canggung kemudian berlari menuju ruangan pribadi tantenya. Gadis itu sudah hafal akan ruangan tantenya itu, jadi tidak perlu meminta izin untuk masuk ke dalam.

"Woy galak!" sapa seorang pemuda dengan senyuman khas mengejeknya.

"Sialan lo!" dengus Alle menghampiri sosok pemuda tampan yang 4 tahun lebih tua darinya.

Pletak!

"Sepupu durhaka!" hardik Erick menjitak balik kening Alle sedikit kasar.

Alle lantas tertawa. "Kangen," rengek Alle memeluk abangnya itu erat.

Erick lantas tergelak. "Gini aja baru bilang kangen, lo." kata Erick membalas pelukan hangat sepupunya.

"Kamu nginep kan, Kak?" ujar tante Mawar menginturpsi obrolan kedua anak muda itu.

Erick mendesah pelan. "Ma, Erick disini cuma sebentar, malam nanti harus balik." kata Erick merasa bersalah kepada sang ibu.

Alle lantas mengurai pelukannya dan menatap tantenya itu. "Tuh liat tante, udah mau balik aja ke Singapur. Masukin dalam perut lagi aja tan." kompor Alle meledek sepupunya itu.

"Sialan lo!" ujar Erick mencubit hidung Alle gemas.

"Usulan yang bagus," sahut Mawar seraya mendengus melihat sang anak.

"Ayolah, Mam. Cuma satu minggu, habis itu Erick janji bakal ambil libur buat ke sini." ujar Erick mencoba membujuk sang ibu.

Mawar mendengus, sedangkan Alle tersenyum puas. "Tante, itu kue pesanannya. Cheesecake, brownisecake sama black forest kan?" kata Alle duduk disamping tantenya.

Tante Mawar tersenyum puas. "Sempurna, sering-sering ya bikin kue kek gini, masakan Mama kamu emang the best!" puji tante Mawar menatap kue-kue didepannya senang.

"Bayar!" canda Alle menadahkan tangannya.

"Haha.. Emang pernah tante gak bayar?" sungut tante Mawar pura-pura memasang wajah sebalnya.

Alle lantas tertawa kecil. "Cobain deh tan, enak tau." suruh Alle. "Bang Ercik juga," lanjut Alle menyuruh abang sepupunya itu.

"Kue bikinan tante Alisha mah gak perlu diragukan lagi," canda Erick mencomot potong kue itu. Memakannya dengan penuh rasa.

"Eh, gue juga ikut bantuin ya. Tante, ini Alle yang buat loh," ujar Alle menujuk kue yang berisi banyak taburan keju diatasnya.

"Masa? Gak percaya gue." kata Erick dengan seringai mengejeknya.

"Beneran! Tanya aja sama Mama," ujar Alle memandang Erick sebal.

"Erick jangan dimakan mulu! Ini buat di bawah nanti," omel tante Mawar menggeplak bahu Erick.

"Pelit banget sih, kan masih banyak Ma." protes Erick menggerutu kecil.

"Gak boleh!" larang tante Mawar langsung merebut kotak-kotak kue itu dan membawanya turun ke bawah.

"Mama!" rengek Erick sangat menggelikan ditelinga Alle. Bayangkan saja, seorang laki-laki berumur 21 tahun merengek bak anak kecil sekarang.

"Jijik sumpah!"

"Eh, sepupu laknat sini lo!" ujar Erick melotot berniat menangkap Alle.

"Tante tolong!!"

•••

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang