Bab 13. My Kingdom

17.7K 1.6K 327
                                    


"Who are you?" Tanya Picka menatap Capta dalam.

Capta terdiam sebentar lalu tersenyum, meletakkan telapak tangan kirinya di atas kedua mata Picka. "Kamu akan tau jawabannya ketika tertidur." Bisiknya pelan.

Picka menurunkan tangan Capta, ia sangat penasaran. Merubah posisinya menjadi duduk menatap Capta penuh tanda tanya.

"Jangan-jangan kamu suka ngikutin aku dari SMA, ya? Kamu diam-diam suka sama aku dari SMA, terus ngikutin sampai sekarang?" Tuduhnya

Capta tertawa kecil. Melipat tangannya di dada. "Bagaimana kalau sebaliknya?"

"Aku jadi cowok?"

Capta mendekatkan wajahnya. "Kamu yang suka ngikutin aku dari SMA,"

Picka melipat tangannya di dada mengikuti Capta, kepalanya miring ke kanan. "Nggak kayaknya, aku nggak pernah lihat kamu soalnya,"

"Sama sekali?"

Mengangguk pelan, Picka mencoba mengingat sesuatu. "Kamu suka kumpul sama siapa? Kalau anak favorit aku tau Nean,"

"Dia teman aku,"

"Nean punya gank cabul-" Kata Picka ingat gank terkenal di sekolahnya, Capta tertawa. "Namanya CONGKAR,"

"Dan aku salah satunya, alfabet C di awal kata berarti Captain,"

"Kok, kita nggak pernah ketemu ya," Picka menggaruk kepalanya bingung. "Tau ah, pusing mikirinnya,"

"Udah malam, tidur," Capta merebahkan tubuh Picka kembali, menaikkan selimut sampai ke dada. "Jangan di pikirin, kamu rasain aja,"

Picka mengulum senyum. Menusuk dada Capta manja dengan ibu jarinya. "Ceritain tentang kamu,"

"Aku?"

Picka mengangguk. Bersiap mendengarkan dongeng sebelum tidur. Mencari posisi terbaik dan ternyaman. Picka merasa terlindungi, ketika mata itu menatapnya ada getaran yang tidak pernah Picka rasakan pada orang lain ketika dekat dengannya. Lelaki itu seakan sudah lama mengenal Picka. Sebenarnya apa yang sudah Picka lupakan.

"Baiklah," Capta duduk dengan nyaman, siap bercerita. "Ada seorang perempuan-"

"Cantik?" Tanya Picka menyatukan kedua telapak tangannya lalu meletakkan di samping pipi kiri. "Sepertinya biasa saja," Jawabnya sendiri.

Capta menjitak kecil kepala Picka. "Sosok yang mengajarkan banyak hal kepada orang lain. Dia tangguh, pemberani, selalu positif, ceria, tidak mengeluh, bisa membuat suasana lebih berwarna. Gaya angkuh dan sombong, itu kesan pertama ketika orang-orang melihatnya,"

"Terus?"

Capta tersenyum, mengelus kepala Picka. "Semangatnya terkadang membuat orang di dekatnya merasa tidak pernah bersyukur. Aku tidak tahu bagaimana mendeskripsikannya, karena menatapnya saja aku merasa terlalu rendah, terlalu malu dan rindu ketika membahasnya,"

Banyak hal yang Capta dapatkan dari sosok tersebut. Salah satunya perjuangan tentang hidup. Perjuangan ketika ingin di cintai, perjuangan ketika semuanya pergi. Capta tidak tahu harus mengatakan apa, dia segalanya yang tidak akan pernah Capta temukan di bumi.

CAPTAIN PICKA 2 [COMPLATE]Where stories live. Discover now