| Ex Husband • 01 |

32K 1.2K 68
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Tiga hari yang lalu...

Prilly mendekap tubuh anaknya yang baru saja menginjak usia 4 tahun. Hari ini merupakan hari yang sangat dan paling tidak dia tunggu-tunggu. Dimana tubuhnya yang ramping memangku anaknya dan berhadapan dengan hakim yang baru beberapa menit lalu mengetuk palu, yang pertanda semua urusan telah selesai.

Air matanya mengalir dengan derasnya sambil mendekap erat tubuh anaknya yang juga menangis dengan tangan meraba ke udara serta tatapan mengarah pada sesosok yang selama ini disebut 'papa' oleh anaknya.

"Pa..." Pekik anaknya yang meronta minta turun dari pangkuannya, ingin digendong oleh lelaki yang kini resmi menjadi 'mantan' suaminya tepat saat palu diketuk oleh hakim.

"Raihan, jangan nangis. Nanti mama belikan Raihan permen susu yang banyak," bujuknya dengan tegar meski hatinya hancur dan tak sanggup menghadapi kenyataan pahit yang menimpanya.

"Ma... Papa..." Racau Raihan membuat Prilly mengusap kasar air matanya. Tidak! Seharusnya dia tidak boleh menangis seperti ini. Dengan menangis, tentu saja dia dianggap lemah oleh lelaki yang telah menceraikannya itu.

Tatapannya mengarah pada lelaki yang sama sekali tidak menoleh padanya dan juga anaknya yang menangis menyerukan lelaki yang resmi menjadi 'mantan' suaminya itu. Dadanya semakin sesak melihat kenyataan jika lelaki yang selama ini disebut 'papa' oleh Raihan mengabaikan tangisan Raihan yang mengiris hatinya ini.

Susah payah dia menenangkan Raihan dari tangisnya. Sulit memang, tapi dengan penuh kasih sayang dia membawa Raihan keluar dari pengadilan. Setidaknya mulai dari sekarang dia harus membiasakan Raihan hidup tanpa papanya. Ya, memang seharusnya seperti itu karena sudah tidak ada hubungan apapun antara dirinya dan mantan suaminya itu. Terlebih, hak asuh Raihan jatuh padanya dan lelaki yang menjadi mantan suaminya itu pun tidak memiliki niatan memperjuangkan Raihan. Darah dagingnya sendiri...

°  ° °

Perempuan bersurai panjang yang kini resmi menyandang status janda diusianya yang baru menginjak dua puluh satu tahun tersebut tengah termenung di meja makan. Tatapannya kosong dan kedua matanya bengkak. Dadanya bergemuruh hebat, merasakan sesak yang amat terasa menyakitkan.

Wajahnya pucat bagaikan mayat hidup. Penampilannya tak terurus dengan daster rumahan berwarna biru muda yang panjangnya sebatas lutut dan berlengan pendek.

Sudah tidak ada lagi yang harus dia jaga selain putranya, Raihan. Raihan Aditama Wicaksono. Darah dagingnya, buah cintanya bersama... mantan suaminya, Ali Aditama Wicaksono.

Air matanya kembali jatuh saat pikirannya jatuh kepada sosok yang begitu dia puja dan begitu berarti dalam hidupnya. Itu semua dulu, sebelum ada kata cerai antara dirinya dan dia, Ali.

Ex Husband [ END ]Where stories live. Discover now