Jiwaku untuk Almi

283 28 9
                                    

Halooo maaf yaa ga up lama bgt aku keabisan ide guys gatau mau gmn lg:((((. Sempet jadi 3 part kmrn trus aku minta pendapat tmnku katanya ga nyambung samsek sm part sblmnya jd yaudah aku rivisi2 terus:(((.

                                  ***
Aidan Pov
Benar-benar membingungkan aku bahkan tidak tau bagaimana perasaanku.Aku mencintai istriku namun disudut ruang kecil ini ada Almi sulit untuk kulupakan.
Aku bingung ...
Aku gamang dan kehilangan arah...

Ya Allah mantapkan lah hatiku...

                                                                                              ***

Hembusan angin di pagi hari menerpa jilbab seorang wanita di tengah sejuknya udara pantai.
Desiran ombak dan suasana mendukungnya untuk merintih riuh pada semesta yang telah melabuhkannya pada sebuah takdir-takdir pahit dihidupnya.

"Kenapa seolah semesta kejam padaku Fie?" teriak sang wanita dengan isak tangisnya.

"Istigfar Na kamu lebih mengerti bukan tentang agama dibanding aku?,"

"Tidak fie aku sakit aku lelah hiks..hiks,"

"Sabar dan ikhlas Na,"

"Allah tau kau rapuh dan sakit tapi jangan pernah kamu cederai nikmatnya.Jangan kamu rusak kasih sayangnya dengan anggapan bahwa Allah tak sayang padamu,"

"Tapi... aku lelah fie," serunya seraya menangis.

"Aku sayang padamu Na,tolong jangan begini,"
sang pria itu pun memberikan bahunya untuk wanita yang ia sayangi.

"Kenapa Allah selalu memberi kepahitan dalam hidupku fie!? kenapa!?"

"Tenang Na,Istigfar," ujar sang pria sambil menenangkan wanita itu.

"Kau ingat bukan peristiwa menjijikan dan membuatku terpukul juga trauma dengan laki-laki fie?"

"Sudah Na,kumohon jangan diingat jangan seperti ini aku mencintaimu," ujar pria tersebut hingga tak sadar meneteskan air mata ketika mengingat peristiwa kelam wanita yang dicintainya.

Author Pov

Disudut ruang lain seorang wanita sedang menyiram tanaman di halaman rumah nya.Helaian rambutnya yang tertutup dengan hijab membuatnya sangat anggun.Raut wajahnya menggambarkan bahwa ia sedang tidak baik-baik saja.

"Udahlah Na,lupain Aidan dia tak benar-benar mencintaimu.Aku menyayangimu sebagai saudaraku"

"Hmm.. biarlah takdir sendiri yang menuntunku Ais,"

"Kau sudah makan?'

"Belum ais,"

"Hufttt... Aina menurutku jika ini terlalu menyakitimu lebih baik kau tinggalkan Aidan,"

"Aku masih ingin melihatnya berjuang dan memilihku Ais.."

"Tetapi berjanjilah padaku ya? Jika dia tak memilihmu dan menyakitimu lebih dalam ku mohon tinggalkan dia."

"Aku tidak bisa janji dan masih berharap pernikahan ku ini bisa diselamatkan."

***

Aidan Pov
Aku kehilangan arah Ya Rabb...
Berjalan menyusuri kota tanpa arah dan fikiran yang kosong membuatku lelah hingga tak sadar aku belum menunaikan kewajiban ku sebagai muslim. Ku susuri sudut kota ini hingga sampai lah aku pada masjid megah nan damai di depan ku ini. Segera aku melepas sepatu dan melenggang masuk kedalam seraya mengambil wudhu dan melaksanakan kewajibanku sebagai HambaNya. Hingga saat aku telah menyelesaikan kewajibanku dan kembali berdzikir meminta ampun padanya, terdengar alunan kalma-kalam cintanya yang indah. Ya Rab...


اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِ

"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya." Sambungnya seraya menafsirkan arti ayat yang telah ia bacakan.

Ya Allah imam macam apa aku ini...
Kau beri aku kekuatan tetapi aku mengingkari nikmatmu, aku tak bisa bertangung jawab atas karunia yang telah kau berikan Rabb. Almi maafkan aku... aku yakin cintanya tulus untukku..

Semoga ia masih ingin menyelamatkan pernikahan ini...

Aku memutuskan untuk kembali ke rumah dan menemui istriku. Semoga ini belum terlambat Ya Rabb...

***
Aku memasuki sudut ruang tamu seraya memanggil istriku tetapi sepertinya rumah ini telah kosong, Ya rabb Aina kau kemana sayang..
Aku terus mencoba mencari seisi rumah ini dan nihil aku tak menemukan sedikitpun bahkan bajunya di almari kamar kami telah kosong. Aku pun panik dan segera menelfon orang tua Aina, kakakku,dan Ais. Namun mereka tidak tau kemana perginya istriku...

ARGGGHHHH!!! AKU TERLAMBAT YA RABB...

Aku hancur 

Aku bodoh

Ya Allah

Next?

Haiiii apakabar guyssss adakah yang masih menunggu cerita ini? hehe



Jodoh Lauhul MahfuzkuWhere stories live. Discover now