Sahabatku,Bantu aku Hijrah!

6.8K 312 4
                                    

" Bukan harus baik dulu baru berhijrah,sebab hijrahmu tak menunggu kau siap dan kematian pun demikian"- Aisha

                                ***

Author POV

Diruangan yang terbilang rapih seorang gadis berjilbab tosca, dan seorang gadis bercadar sedang duduk sambil mendengarkan seorang pria paruh baya yang sedang mengajar.
Si gadis berjilbab tosca sedang asyik mendengarkan atau malah melamun? Hingga suara teguran pun dilontarkan sang dosen.

"Arnaina Widilonia Baskoro! Saya tahu kamu anak pengusaha kaya tapi kenapa kamu tidak memperhatikan saya dan malah melamun? Sudah merasa pintar kamu!?" marah sang dosen.

"Maa..ff pak tapi saya memang sedang tidak enak badan,"  ujar seorang gadis berjilbab tosca itu.

"Dikelas saya tidak ada dispensasi bagi semua mahasiswa yang melanggar aturan saya harus di hukum! Sekarang kamu ke lapangan lari 10 kali dan ucapkan "Saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan saya" cepat!" titah sang dosen.

"Maaf pak sebelumnya,tapi sepertinya Aina memang sedang sakit pak?  Apa bapak tidak punya sedikit toleransi?" ujar seorang gadis bercadar.

"Saya melatih kalian seperti ini supaya dalam kondisi apapun kalian dapat profesional jangan hanya karena flu sedikit kalian jadi manja, Arnaina cepat atau saya akan suruh kamu buat satu makalah!?" ujar sang dosen dengan bersih keras membuat sang wanita bercadar menatap iba pada sahabat yang baru dikenalnya pagi tadi.

"Pak,bagaimana jika saya yang menggantikan Arnaina?" ujar sang gadis bercadar itu.

"Oh bagus kamu juga mau menentang saya? Kalau begitu dua-duanya saja sana ke lapangan!" Ujar sang dosen itu.

"Saya tidak mau kalian jadi lembek,kalau hanya flu saja kalian cengeng bagaimana seandainya kalian kerja di bagian audit? Apa kalian mau di injak-injak dengan bawahan kalian karena kalian tidak tegas dan kuat?"

Mereka pun segera berjalan ke lapangan dan menuruti perintah sang dosen meski Arnaina sedikit pusing.

***

Aisha Pov
Sebenarnya sejak tadi aku sudah khawatir dengan keadaan Arnaina. Lihat lah akibat dirinya yang terlalu memaksakan hukuman itu,sekarang kami sedang berada di sebuah klinik dekat kampus karena Arnaina tadi sempat limbung.

"Aina sungguh jika saja kamu tidak keras kepala pasti kamu tidak akan sakit."

"Sudahlah Aish tidak apa,lagipula ini sebagai bentuk rasa cinta Allah padaku dengan memberiku sakit hingga dibersihkan sedikit demi sedikit dosaku."

Masya Allah berkahilah saudariku ini ya Allah. Sungguh aku melihat di dalam dirinya ada keinginan hijrah dan istiqomah yang besar.

"ehem," dehem Aina

"eh?" tanyaku dengan kilatan mata bingung

"Kamu kenapa melamun?  Anak gadis gak baik lho melamun haha," tawanya disela-sela kesakitan nya.

"Tapi aku bukan anak gadis Aina, aku sudah menikah," jawabku dengan sedikit tertawa

"Ha? Serius kamu? Perasaan ku kayaknya umur kita gak beda jauh malah seumuran kayaknya!"

"Karena aku takut perzinahan akhirnya aku memilih menikah diusia 19,"

"Terus kamu udah punya anak?"

"Doain aja ya semoga cepat diberi kepercayaan oleh Allah,"

"Aamiin deh, buatin aku keponakan yang banyak ya!" ledeknya

"Hush kamu ini jail juga ya,"

Kami pun segera mengakhiri obrolan tidak berfaedah tersebut. Dan kami pun segera meninggalkan klinik tersebut dan pulang ke rumah sebab Arnaina tidak kuat katanya jika harus melanjutkan kelas,untung saja kelas yang tertinggal hanya 1. Dan aku pun segera menelfon mas Aqshal.

"Assalamu'alaykum mas," ujarku saat  telfon tersambung.

"Wa'alaykumussalam warahmatullah wabarakatuh ya humairah hehe,"

"Ish mas sudah deh godain in nya,"

"Iya-iya istri mas yang In Syaa Allah sholehah, ada apa sayang?"

"Aku udah pulang kuliah mas jemput di tempat biasa ya,"

"Oke tunggu aku bidadariku,"

"Ck,mulai deh alay nya keluar,"

"Godain istri gak dosa daripada mas godain janda hehe. Assalamu'alaikum,"
"Wa'a--"
"laikumussalam,"
Teett tiba-tiba sambungan terputus huh mas aqhsal ini.
***

Setelah kurang lebih 20 menit aku menunggu sebuah mobil sedan datang menghampiriku. Itu pasti mas Aqshal.

"Halo cantik nya mas ayo langsung masuk," ujarnya saat sedang membuka kaca mobil. Aku pun segera masuk kedalam mobil tetapi tiba-tiba ada yang memanggil ku.

"Aish,Aish ini botol minum mu tertinggal!" sepertinya aku kenal suara ini ah ya! Aina! Aku mengetahui nya saat ia sudah mendekat tepat didepan ku sekarang

"Haduh syukron na, ini botol kesayangan,"

"Huh kamu tuh kemana dari tadi aku nyari kamu tau!" Ujar nya dengan sedikit kesal

"Afwan aku tadi nunggu mas Aqshal disini,"

Mungkin karena ada insiden di depan mobilnya, mas Aqhsal pun keluar dari mobil dan berjalan ke arahku.

"Lho Aqshal!"

"Arnaina!"

Ujar mereka berbarengan

"Kalian?"

"Iya sayang.Arnaina ini dulu pacarnya sahabat aku."

Next??

Jodoh Lauhul MahfuzkuWhere stories live. Discover now