Kupinang kau dengan Bismillah

4.9K 235 4
                                    

Author pov
Hari ini merupakan hari bersejarah bagi dua anak adam itu.Sebab mereka akan dipersatukan dengan ikatan halal.Entah lah Allah memang selalu punya rencana terindah untuk setiap hambaNya.Layaknya Arnaina yang selalu berdoa didalam sujudnya agar Allah datangkan laki-laki sholeh.Begitupun Aidan dia mencari tulang rusuk yang bisa mengertinya dan mau diajak kesyurga bersama.Bagai alunan indah sang angin menerpa wajah kedua insan ini seolah telah menyampaikan rindu yang tertahan.

"Aidan kamu siap?" Tanya seorang wanita paruh baya itu.

"InSyaa Allah aku siap tante," ujar Aidan.

"Tidak terasa ya nak ternyata kamu sudah ingin menjadi imam, Aidan sungguh kamu dan Raffie sudah tante anggap seperti anak  sendiri jangan pernah sakiti isteri mu, ingatlah nak jika kamu ingin menyakiti wanita itu sama saja kau menyakiti ibumu,saudarimu,anak perempuanmu,dan juga tante.Tuntun dia ke JannaNya Ai, jadikan ia sebaik-baiknya perhiasan dunia,"

"Pasti tante pasti aku akan lakukan terimakasih untuk nasihatnya,"

Tante nya pun tak kuasa menahan haru hingga menangis dan memeluk keponakannya itu.

"Udah dong tante jangan nangis tuh jelek kan make up nya luntur,"

Seketika tawa di wajah tante nya terlukis indah.

"Kamu ini bisa aja , ayu ah berangkat om Fahri sudah menunggumu,"

Mereka pun bersiap untuk pergi ke rumah mempelai wanita.

***

Dilain tempat seorang wanita dengan gaun dan cadarnya telah siap menunggu sang pangeran nya.Gadis berpakaian sederhana dengan indahnya.

Tok tok tokWanita paruh baya itu mengetuk pintu kamar seorang gadis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok tok tok
Wanita paruh baya itu mengetuk pintu kamar seorang gadis.
"Ina sayang buka nak ini bunda,"

"Iya bun sebentar,"

Lalu, terbukalah pintu itu menunjukkan seorang wanita dengan gaun cantiknya.

"Masya Allah cantiknya anak bunda," ujar wanita paruh baya itu menatap kagum kearah gadis tersebut.

"Ah bunda bisa aja, yaudah masuk dulu bun bantuin Ina sama mbak Vela untuk hias ini,"
Ujarnya sambil menunjukkan serangakaian hiasan untuknya.

"Ayo ayo sini nak,"

Wanita itu pun segera menghias anaknya dengan secantik mungkin.

"Ya Allah mbak cantik sekali kamu, aku yakin deh suami kamu gak kedip kalo liat kamu," ujar wanita yang juga meriasnya -Vela-

"Ah mbak Vela bisa aja, yaudah ini tinggal dipasang aja kan mahkota nya,"

"Iya mbak,ee sebentar ini pak min sms saya katanya pengantin laki-lakinya sudah datang,"
Ujar Vela sambil memainkan ponsel.

"Ohh gitu yaudah udah beres semua ini," ujar Bunda Arnaina

Vela seolah mengerti ibu dan anak itu butuh ruang untuk berdua ia pun segera keluar dari ruangan sang memepelai wanita.

Arnaina Pov
Seperti dentuman indah yang bersuara di jantungku.Hari yang paling bersejarah dihidupku dan hari yang aku yakini seluruh wanita tunggu-tunggu.

"Ina sayang gak kerasa ih kamu udah gede," ujar bunda seraya terisak

"Iya bun maafin Ina ya kalau belum bisa jadi anak sholehah maafin segala kesalahan Ina dimasa lalu bun hiks,"

Tiba-tiba masuk lah dua orang yang sangat aku kenal mereka adalah sahabat hijrahku.

"Assalamu'alaikum subhanallah Ainaa aku rinduu," ujar Aisha sambil berlari tak ingatkah dia diperut nya sudab tumbuh janin?

"Eh eh Aish hadu hati-hati kandungan kamu itu nanti aku bisa kena marah mas Aqshal,"

"Hehe afwan, Ainaa," ujarnya sambil memelukku.

"Eh aku juga mau dong peluk Aina,"
Ujar Almi

Kami bertiga lun berpelukan layaknya teletubis.
Hingga bunda berbicara
"Sudah bunda maafkan sebelum kamu meminta maaf,jadilah isteri sholehah yang taat pada suami jadilah sebaik-baiknya perhiasan dunia, karena isteri yang sholehah bisa masuk syurga dari pintu mana yang ia suka Ina,"

"Iya bunda inSyaa Allah Ina akan lakukan nasihat bunda, bunda jika Ina sudah menikah bolehkan Ina manja-manja sama bunda,?"

"Tentu boleh sayang kamu kan anak bunda,"

"Bun... hikss..hikkss.. maa..ffi..inn...I..naa,"
Ujarku hingga tak terasa isakan mulai keluar.

"Sudah sayang jangan menangis kau merusak karya bunda,"

"Ohh haha maaf bunda iya Ina gak nangis lagi,"

"Ina belajarlah untuk sami'na wa atho'na, jadilah pelita dalam gelapan untuk suamimu, jadilah layaknya Khadijah yang meneduhkan Rasulullah, Aisyah yang tulus pada Rasulullah dan Fatimah yang menyejukkan sayidina Ali,"

"Iya Aish inSyaa Allah doakan aku ya,"
Dengan sisa air mata dipipiku karena sahabat-sahabat yang mengagumkan ini.

"Aku belum nikah jadi wejanganku hanya jangan pernah tinggalkan Allah raihlah syurga dengan imammu.Cintai dia karena Allah dan libatkan Allah dalam segala urusan kalian," ujar Almi

"Aku tau kamu jomblo wlee ,kapan nyusul aku sama Aish ni Al,"

"Gak kamu gak Aish aku terus aja yang jadi bahan bully an kalian -_- , inSyaa Allah jika dia yang Allah tuliskan di Lauhul Mahfuz telah datang waktu nya pasti aku akan menikah,"

Tiba-tiba Raffie datang dan memberitahu kalau semua sudah siap.Memang aku hanya ada dikamarku hingga kata "sah" itu terlontar sebab ini kemauan Aidan.

Bunda pun keluar dari kamar dan aku pun menonton lcd tv yang sudah tersambung dengan cctv dibawah.

Hingga suara Ayah menggema diruanganku.

"Ankahtuka wa Zawwajtuka Makhtubataka Arnaina Widilonia Baskoro Binti Anifta Baskoro alal Mahri adawati sholah wa mushaf ar-rahman halla,"ujar ayah

"Qobiltu Nikahaha wa Tazwijaha alal Mahril Madzkuur wa Radhiitu bihi.Wallahu Waliyut Taufiq,"

Tak terasa air mata ku mencelos dengan indah nya karena suara lantang mas Aidan. Kini aku telah menjadi isterimu Aidan Prasetyo Ash-siddiq.

"Sah?"

"SAHH,"

"Alhamdulillah Barakallahu lakuma Wa jama’a baina kuma fii khair," ujar sang pengulu.

"Silahkan mempelai pria menjemput sang mempelai wanita dikamar,"

Riuh dan teriakan mereka terdengar hingga ke kemar ini.

Tak lama suara pintu pun di ketuk dan menampilkan suami ku yang tampan.

Subhanallah mas.

Aku pun segera mengambil tangannya dan mancium nya. Dia pun mencium keningku seraya membacakan doa
"اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَمِنْ شَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ"
Ya Allah sesungguhnya aku memohon kebaikannya dan kebaikan apa yang Engkau ciptakan pada dirinya. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan apa yang Engkau ciptakan pada dirinya.

Tak terasa air mata ku menetes dengan indahnya.
"Ya humairah, kau sungguh cantik dengan pipi kemerah-merahanmu," bisik A Aidan.

Aku pun semakin tersipu dan kami berjalan kebawah untuk sungkeman dengan kedua orang tua ku.

Bunda dan ayah telah menangis haru sebab putri mereka yang manja dan nakal ini telah diperisteri orang.

Ya Allah terimakasih atas kebahagian setelah kepedihan yang aku alami selama ini.Berkahi lah hidup kami pertemukan kami di syurga mu kelak Ya ilahi Robbi.

Next???

Jodoh Lauhul MahfuzkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang