Awal yang menyakitkan

11.2K 407 7
                                    

"Betapa baiknya Allah,saat diriku ingin berhijrah ia datangkan orang-orang sholihah disekitarku,orang-orang baik dan aku si pendosa yang lambat laun akan merasa malu jika berbuat dosa di sekitar mereka hingga baguslah akhlak ku ibarat minyak wangi yang menyebar dan menyeruak wanginya di tubuhku"- Arnaina

Arnaina Pov
Dihari yang cerah ini seolah tuhan memberiku secercah kesempatan untuk bersujud dihadapanNya.Ia sungguh maha baik, saat diri ini sedang bermaksiat ia tetap memberi jiwa ini nafas yang jika aku hitung takkan sanggup diriku untuk membayar nya. Dia yang maha segala yang dengan kasih sayang nya menyelamatkan diri ini dari relung kemaksiatan. Allah zat yang maha agung yang dengan sukses nya ia membalikkan hati ini,yang dengan kasih sayangnya ia patahkan hati ini sepatah-patahnya. Agar diriku tetap kembali ke jalanNya.

"Arnaina kenapa melamun, sayang?"
Ujar seorang wanita paruh baya yang sangat aku cintai.

"Tidak bunda aku hanya sedang berfikir,"

"Hm,Kalau bunda boleh tau kamu mikir apa?"

"Kenapa Allah sungguh baik bunda? Disaat aku kufur padaNya ia masih baik padaku,disaat aku mengkafirinya ia tetap memberi ku nafas dan saat aku menentang dan melawan perintahnya ia masih memberi diri ini kesehatan mengapa bunda?" tanya ku dengan sesak yang sangat amat.

"Begini sayang,di surah Az-Zariyat Allah SWT berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."

"Maksudnya apa bunda?"

"Allah itu menciptakan kamu karena Dia ingin kamu beribadah kepadaNya, Dia sudah terlalu rindu dengan mu hingga dia membolak-balikkan hati mu menjadi seperti ini anakku,"

"Maha suci Allah Subhanallah,betapa bodoh nya diriku bunda sempat mengkafirinya, betapa rugi nya aku mengabaikan kasih sayangnya, dan hiks hiks,"

"Sudah Arnaina Dia maha baik tetap lah istiqomah In Syaa Allah kamu akan diampuni sayangku,"

"Allahuma aamiin,"

***
Saat ini aku sedang berjalan di sekitar koridor kampusku. Memang aku sedikit gemetar karena ini pertama kalinya aku ke kampus menggunakan busana syar'i.

"Arnaina ngapain lo pake baju kaya ibu-ibu pengajian gitu hahahaha," ledek salah satu teman ku yang hanya aku balas dengan senyuman.

Sabar hati sabar ujianmu tidak sebanding dengan ujian wanita di zaman rasulullah.

"Tau lo Na, gak seru ah udahlah lepas aja ini jilbab katro ayolah having fun lagi kita ke club," ujar Gianna sembari menarik-narik khimarku yang langsung aku tepis

"Sorry Gi gue mau istiqomah dan semoga kalian dapat merasakan nikmatnya berhijrah,"

"Halah, sok alim lo kecebur ditelaga mana lo! Seminggu yang lalu lo masih kaya kita-kita ah gak asik lo!"

"Yaelah udahlah guys dia itu sekarang mainnya sama ibu-ibu pengajian bukan level an kita kuy cabut!" Ujar Raffie teman laki-laki atau bisa disebut juga mantan kekasihku.

"Yaudah Na, mulai sekarang gue Males lah sama lo jangan main sama gue lagi!"

Astagfirullahalazim sabarkan hamba ya Allah bukakan pintu hati Gianna.

Aku pun hanya tersenyum yang dibalas ejekkan oleh sahabat-sahabat ku.

Aku pun segera berjalan ke gedung Fakultas ku.

Brakk!

Buku-buku yang aku bawa tiba-tiba terjatuh dan aku pun melihat seorang wanita dengan cadarnya.

"Afwan anti,ana tidak sengaja afwan sekali lagi," ujar nya dengan lembut

"Oh tidak-tidak aku yang salah maaf ya," ujarku dengan perasaan tak enak

"Uhm okey kita saling memaafkan ya ukh, ana Aisha El-Khadij panggil aja Aish," ujar nya masih dengan suara yang terdengar lembut ditelingaku.

"Aku Arnaina Widilonia Baskoro panggil aja Arnaina,"ujar ku sembari menjabat tangannya.

"Afwan ukhti nama mu terlalu panjang,bagaimana jika aku memanggil mu Aina?" ujar nya sambil tersenyum

A i n a
Panggilan seseorang yang dulu pernah singgah dihatiku.

Ah aku kan sudah hijrah ayo, hati tahan! Jangan sampai berbuat maksiat lagi.

"Afwan kenapa anti melamun?" ujar nya sembari melayang kan tangannya keatas dan kebawah didepan wajahku.

"Oh hehe terserah kamu aja aku ga masalah kok,"

"Oh iya sepertinya aku perhatikan dari jauh kamu tadi di ejek ya?"

"Ya gitu deh kan kalo seseorang mau berbuat baik pasti ada aja halangannya wajar aku baru hijrah,"

"Masya Allah anti,terus kan hijrahmu Allah sedang sayang sekali padamu, hingga ia mengujimu, saudariku hijrah memang sulit apalagi istiqomah semua butuh proses tapi tetap tegakkan hukum al-qur'an dan hadits," ujar nya dengan penuturan yang membuatku terkesan.

"Maaf boleh aku belajar banyak tentang islam dengan mu? Aku rasa kamu sudah tahu banyak tentang islam dan uhm maukah kamu membagi ilmumu denganku?"

"Oh iya kenapa tidak, kita raih JannahNya bersama wahai saudariku,ini nomor telepon ku jika ada kesempatan kita bisa bertemu dan aku ada di fakultas Akuntansi,"

"Entah ini takdir atau apa aku berada di fakultas yang sama denganmu,"

"Subhanallah, kita bisa mempererat persaudaraan kita ukh,"

Aku pun bingung dengan orang yang baru saja aku kenal sudah menganggap ku saudara? Apakah agama ku mengajarkan seperti itu?

"Iyaa," dan hanya kata itu lah yang keluar dari bibirku.

Next?
Vomment nya ya...
maaf ini aku revisi semuanya karna menurut aku yang pertama itu kurang dapet feel nya terus ada kata-kata kasar nya jadi aku remake lah ceritanya supaya lebih baik, tapi tentang ceritanya dan intinya masih sama kok cuma aku agak sedikit rubah aja biar lebih menarik :) hehe

-Pandanana15

Jodoh Lauhul MahfuzkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang