Prolog

12 1 1
                                        

Gadis itu berlari tak tentu arah untuk mencari jalan keluar.
Tak peduli dengan kakinya yang penuh luka dan juga darah.
Tak peduli dengan keringat yang membasahi pelipisnya.
Sembari menengok kebelakang jika memang kebenaran makhluk itu benar nyata adanya.
Dia harus tetap waspada.













Brukk......



















Gadis itu terjatuh tepat setelah menabrak sesuatu.

"Akhh ...," rintihnya dengan memegang kepalanya.

"Ini sakit ...." Gadis itu tersadar ketika tidak sengaja melihat sepasang kaki berdiri tepat di depannya.

Gadis itu masih tetap menunduk. lalu memberanikan dirinya untuk mendongak menatap ke arah pemilik dari sepasang kaki itu. 

Sepasang mata berwarna gelap menatapnya dengan tajam dan juga dalam. Gadis itu bergidik ngeri namun tak bisa lepas dari tatapan itu.

Pemilik kaki itu melangkah mundur lalu naik ke sebuah batu, entah itu memang batu atau memang khayalan gadis itu.

Gadis itu tidak bisa mengalihkan tatapannya dari mata makhluk itu. Lalu makhluk itu mengeluarkan sebuah senyuman miringnya pada gadis itu.

"Hey manis ... masih belum percaya bahwa monster itu nyata?"

 masih belum percaya bahwa monster itu nyata?"

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Apr 26, 2020 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

UnconditionalDonde viven las historias. Descúbrelo ahora