📻 Totalitas Demi "Teh" 📻

5.2K 816 426
                                    

Teh
siapa yang suka ngeteh, cung!



📻📻📻


"Gi! Seulgi! Anjir, buka pintunya woy!"

Clik.
Pintu apartemen itu pun terbuka, memperlihatkan Seulgi dengan muka belernya yang baru aja bangun tidur. Tanpa basa-basi lagi, Kai sama Joy langsung nyelonong aja masuk ke dalam apartemen padahal belum dipersilakan sama yang punya tempat tinggal.

"Lo berdua mau ngapain sih ke sini pagi-pagi? Masih jam 6 anjir, lagian lo nggak pernah ke apartemen ya? ada bel tuh buat dipencet bukan diliatin doang. Pake gedor-gedor pintu segala," omel Seulgi yang kesel karena tidurnya keganggu gara-gara Joy dan Kai.

Sementara dua tamu tak diundang dan tak diharapkan itu justru udah asyik ngerecokin dapur Seulgi buat nyari makanan.

"Kita mau nyari teh," kata Kai.

"Emangnya di rumah lo nggak ada teh?"

Kai yang baru aja mau nuang air panas ke dalam gelas seketika berhenti dan menatap Seulgi yanh lagi ngucek-ngucek mata.

"Ini nih, efek samping kebanyakan gaul sama Sehun. Jadi ketularan lemot kan lo."

"Heh! Jangan samain gue sama Sehun ya. Enak aja!"

"Kata Yeri pagi ini Mas Suho bakal mampir ke apartemen Mbak Irene kan, itu alasannya kenapa kita udah di sini pagi-pagi."

Kai nyusulin Seulgi yang lagi tiduran di sofa, sementara Joy baru aja selesai bikin roti panggang buat mereka bertiga.

"Nih, gue bikinin roti panggang. Laper banget anjir, mana nggak sempet sarapan gara-gara Mas Kai jam setengah 6 udah nyampe rumah gue. Untung aja lo nggak disiram air cucian sama Ayah."

Joy sibuk menyantap roti panggang buatannya. Seulgi sih nggak kepengen sarapan, pengennya tidur aja. Tapi kedatangan dua begundal di rumahnya ini beneran ganggu banget.

"Kai mah gitu. Giliran urusan teh aja, bisa tuh bangun pagi. Giliran masuk kerja malah nelat mulu."

"Enak aja lo Gi, gue tuh sebenernya rajin ya. Sejak pindah ke tim B sih."

Seulgi akhirnya bangun dan langsung ngambil roti di atas piring. Nyium bau roti panggang ternyata bikin dia jadi laper juga.

"Terus lo berdua ngapain masih di sini? gue jamin nggak bakalan dapet apa-apa. Mbak Irene kan tinggal di lantai 26, sementara gue di lantai 18. Mau mantau darimana?"

"Tenang aja, kalo urusan nyari teh begini Joy sama Kai udah terlatih."

"Maksudnya?"

Kai nyengir kuda. Dia ngeluarin coat panjang, topi, kacamata item, masker, dan syal dari dalam paper bag yang dia bawa.

Buset perlengkapannya lengkap banget, batin Seulgi.

Joy juga sampai pakai rambut palsu segala, nggak lupa sama masker, jaket, dan syalnya. Seulgi hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan dua rekannya itu.

"Kita nitip tas ya, Gi. Abis ini kita mau ke atas, Mas Suho harusnya nyampe sini lima menit lagi."

Kai ngelirik ke arah jam tangannya, sementara Joy udah siap di depan pintu. Tinggal nungguin Kai doang yang lama banget pake syalnya.

"Ayo Mas, buruan!"

"Astaga, kalian kenapa nggak kerja di dispatch aja sekalian jadi pemburu teh di sana."

RADIO ROMANCE (REBORN)Where stories live. Discover now